Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

36/291

Kosakata yang Menjabarkan Pelayanan Para Nabi dalam Perjanjian Baru

Meskipun pendekatan studi kata harus dengan sangat hati-hati-karena konteksnya menentukan makna istilah secara luas-studi tersebut mungkin masih memberikan data yang signifikan. Inilah yang kami temukan pada topik nubuatan. Sementara Perjanjian Lama menggunakan empat istilah utama untuk menggam-barkan seorang nabi, nābî (nabi-309 kali), 1 rō'ēh (pelihat-11 kali), ōzēh (pelihat-16 kali), dan ‘îš ‘ēlōhîm (abdi Allah-76 kali), Perjanjian Baru membatasi dirinya pada keluarga kata prophet/nabi-dan kadang-kadang bisa merujuk pada ramalan secara tidak langsung. LXX (Septuagint) menerjemahkan nābî secara konsisten dengan prophētēs (nabi) dan menggunakan istilah ini sesekali juga untuk rō’ēh dan ōzēh. KN 56.4

Keluarga kata nabi—dalam Perjanjian Baru terdiri dari istilah-istilah berikut: (1) prophētēs (nabi—144 kali), (2) prophētis (nabiah-dua kali), (3) prophēteuō (untuk bernubuat—28 kali), (4) prophēteia (nubuatan-19 kali), (5) prophētikos (kenabian—2 kali), dan (6) pseudoprophētēs (nabi palsu—11 kali). 2 Hanya 206 contoh penggunaan keluarga kata menunjukkan pentingnya topik nubuatan dalam Perjanjian Baru. KN 57.1

Sebelum melihat keluarga kata Perjanjian Baru ini, penggunaan umum nu-buatan di Yunani-Romawi harus diperhatikan. M.E. Boring menyatakan bahwa istilah nabi, nubuatan, dan kenabian tidak berfungsi secara univocal.... “Nabi” digunakan tidak hanya berarti “seorang yang berbicara pada dewa dan menaf-sirkan kemauannya (di Brachidae), untuk anggota orde keimamatan tertinggi (di Mesir), untuk ahli tanaman obat dan dokter palsu, untuk penafsir pesan dewa belalang (Plato, Ti. 72a), dan karenanya turunan untuk penyair seperti itu (lih. Titus 1: 2, dari Epimenides), dan kemudian secara metaforis untuk pemberita secara umum, termasuk penyiar di pertandingan. 3 KN 57.2

Konsep nubuatan yang luas ini jauh lebih terbatas dalam Perjanjian Baru. Meskipun begitu penting untuk memahami bagaimana suatu istilah digunakan dalam masyarakat umum, bukan berarti bahwa semua aspek-aspeknya juga ada dalam Alkitab. KN 57.3

Oleh karena itu, Boring memberikan definisi yang lebih terbatas tentang apa itu seorang nabi di era Perjanjian Baru: “Nabi Kristen mula-mula adalah seorang juru bicara yang diilhami secara langsung untuk Allah, Yesus yang bangkit, atau Roh yang menerima nubuat yang dapat dimengerti yang dia rasa didorong untuk menyampaikan kepada komunitas Kristen atau, mewakili komunitas, kepada masyarakat umum.” 4 Seorang nabi telah menerima wahyu Ilahi dan di bawah ilham mengomunikasikan apa yang dia telah terima—baik melalui penglihatan, audisi, mimpi, dll. 5—kepada orang-orang, biasanya orang beriman, tetapi setidaknya secara tidak langsung juga masyarakat umum. Ia adalah juru bicara untuk Allah. Pemahaman seorang nabi ini harus diverifikasi melalui data Alkitab, tetapi dalam kasus ini, data Perjanjian Baru. 6 KN 57.4