Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

33/291

Kesimpulan

Peran kenabian ini beragam. Kami menemukan bahwa para nabi adalah orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk pelayanan kenabian; mereka adalah utusan-Nya dan juru bicara bagi Dia, penjaga teokrasi Allah dan moralitas yang setia, para hamba perjanjian-Nya, dan penafsir sejati dari masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Mereka adalah penjaga kebenaran Allah dan bukan penemunya. Mereka adalah pemberita firman Ilahi, dan mereka mewakili Allah karena firman Allah datang kepada mereka. Nubuat tidak pernah disampaikan oleh sihir atau proses ramalan (BU. 24: 1) . Isi dari pekabaran mereka selalu yang paling penting, dan penekanannya ada pada firman Allah. Para nabi adalah simbol kehadiran Allah, suara Allah di antara manusia. Mereka menuntun orang kepada hubungan perjanjian yang sejati dengan Tuhan. KN 53.2

Ajaran seorang nabi baru harus selaras dan harmonis dengan ajaran nabi-nabi sebelumnya. Seorang nabi lebih dari sekadar penyaji gambar Allah yang sebenarnya sambil mengoreksi persepsi yang salah. Peran kenabian sangat komprehensif: penafsir masa lalu dan prediktor masa depan, juru bicara Allah, orang yang berwawasan (pelihat), orang yang memiliki penglihatan (wazir), hamba Tuhan, orang yang beriman, penyampai Firman, hamba perjanjian, mediator, pembangun, reformator, pendeta, penginjil/misionaris, reformator sosial dan pendidik, guru kebenaran dan pengawal hukum Allah. Para nabi berbeda dari imam atau raja, dan fungsinya tidak tergantikan. Namun, tidak semua peran harus ada dalam seorang nabi untuk berfungsi sebagai nabi atau diakui sebagai seorang nabi. Dalam satu kata: seorang nabi adalah wakil Allah bagi umat-Nya. Para nabi membantu orang membuat keputusan yang benar dalam situasi kehidupan mereka saat ini. KN 54.1

Itu adalah pilihan yang saksama dari para penulis Alkitab untuk menggunakan sumber-sumber—kanonik atau ekstrakanonikal, diilhami atau tidak—untuk mengomunikasikan Firman Allah kepada manusia secara efisien. Mereka adalah orang-orang dari budaya mereka, dan mereka menggunakan alat-alat sastra terbaik untuk mengirimkan dengan setia pesan kekal Allah. Para nabi menggunakan gaya, konsep, bahasa, dan sumber-sumber waktu mereka untuk berkomunikasi secara kompeten dengan khalayak kontemporer mereka. Tujuannya adalah terutama misiologis. Para penulis Alkitab tidak hidup sendirian, dan mereka berbicara melalui literatur yang dikenal pada zaman mereka. Mereka menggunakan bahan ekstrabiblikal sebagai sarana untuk membuktikan sudut pandang mereka sendiri, dan mereka juga berpolemik atau menyesal. Mereka menggunakan literatur, struktur, dan pemikiran kontemporer, karena itu membantu mereka mengartikulasikan pekabaran Allah secara efektif dan tepat. KN 54.2

Inspirasi Allah bekerja dalam memilih kata-kata, konsep, dan materi yang tepat yang mengungkapkan kebenaran Alkitab dengan cara yang sangat efisien dan indah. Kebijaksanaan Ilahi dan pemikiran manusia disatukan sedemikian rupa, di bawah pengaruh Roh Kudus, sehingga hasil akhirnya adalah Firman nubuat Allah yang pasti. Roh Kudus menuntun pikiran para penulis ini ketika seluruh orang diilhami untuk menyampaikan pesan-pesan yang diilhami yang dapat dipercaya. Dengan demikian, adalah keuntungan para penulis Alkitab untuk menggunakan bahan ekstrabiblikal yang berbeda, karena memungkinkan mereka untuk berkomunikasi baik dengan audiens dan/atau pembaca mereka. KN 54.3

Ada implikasi dari penelitian saya untuk pelayanan Ellen G. White. Dapat diamati bahwa pelayanannya cocok dengan pandangan Perjanjian Lama tentang peran yang berbeda dari nabi. Hasil lain yang signifikan dan tidak mengejutkan dari penelitian kami adalah bahwa Ellen G. White yang dikonfirmasi menggunakan bahan-bahan di luar agama seharusnya tidak dianggap bermasalah, karena para nabi Perjanjian Lama, serta penulis Perjanjian Baru, melakukan hal yang sama. Dia mungkin membuat kesalahan dalam beberapa bidang kehidupannya, tetapi kami berpendapat bahwa dia tidak melakukan kesalahan dalam hal doktrin dan dalam memberikan instruksi untuk kehidupan praktis iman (etika), karena para nabi Perjanjian Lama tidak membuat kesalahan dalam hal yang menentukan doktrin dan praktik. Mereka tidak keliru dalam meramalkan masa depan (meskipun nubuat klasik bersyarat) ketika mereka menafsirkan rencana keselamatan. Apa yang mereka nyatakan tentang cetak biru penebusan adalah solid. Kemurnian wahyu Allah dijaga oleh pekerjaan khusus Roh Kudus, yang merupakan penulis utama Wahyu Allah, yang disampaikan kepada kita oleh inspirasi melalui para nabi dan para penulis Alkitab. Inilah sebabnya mengapa Alkitab bersifat normatif, mendasar, dan otoritas tertinggi dalam hal doktrin (iman) dan praktik (perilaku, etika). 80 Itu adalah Firman Allah yang sempurna. “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yes. 40:8). Firman Allah tetap untuk selamanya karena Allah tetap untuk selamanya. Itu berarti bahwa mereka yang berdiri dengan Tuhan dan Firman-Nya akan berdiri selamanya bersama-Nya. KN 54.4

Para nabi sejati adalah duta besar bagi Allah. Inilah sebabnya mengapa orangorang yang mendengarkan suara mereka berhasil. Kita dapat sepenuhnya memer-cayai Allah dan para nabi-Nya. Masa depan kita tergantung pada kepercayaan ini. Saya bersyukur atas karunia nubuat-untuk kata-kata yang tegas dari para nabi! Tetapi itu bisa bermanfaat bagi kita hanya jika kita memperhatikan peringatan Raja Yosafat, “Dengarkan aku ...! Percayalah kepada Tuhan, Aliahmu, dan kamu akan teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” (2 Tam 20:20). KN 55.1