Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah
Prinsip Ketiga
Nubuatan itu bersyarat jika nabi/penulis Alkitab yang sama atau yang ke-mudian menjelaskan bahwa nubuatan sebelumnya bersyarat, karena situasinya telah berubah atau sikap orang-orang yang keras kepala atau acuh tak acuh. KN 39.3
Sebagai contoh, lihat bagaimana Allah berbicara tentang serangan Nebukadnezar ke Tirus: “Sebab beginilah firman Tuhan Allah: Sungguh, Aku membawa dari utara raja Nebukadnezar, raja Babel, raja segala raja untuk melawan Tirus dengan memakai kuda, kereta, pasukan berkuda, dan sekumpulan tentara yang banyak’” (Yeh. 26:7; lihat juga ayat 8-11). Allah memprediksi adanya perampasan yang luar biasa kepada Nebukadnezar : KN 39.4
“Mereka akan merampas kekayaanmu dan menjarah barang-barang per-niagaanmu; mereka akan meruntuhkan tembok-tembokmu dan merobohkan rumah-rumahmu yang indah; batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air. Aku akan mengakhiri keramaian nyanyianmu dan suara kecapimu tidak akan kedengaran lagi. Aku akan menjadikan engkau gunung batu yang gundul dan dengan demikian engkau akan menjadi penjemuran pukat, sehingga engkau tidak akan dibangun kembali, sebab Aku, Tuhanlah yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (ayat 12—14). KN 39.5
Nebukadnezar mengepung Tirus selama 13 tahun (dari 586/585 hingga 573/572 SM). 71 Namun, Nebukadnezar tidak pernah sepenuhnya menaklukkan Tirus! Penafsiran baru diberikan dalam Yehezkiel 29, di mana Allah berjanji untuk memberinya Mesir sebagai jarahannya, bukan Tirus: KN 40.1
“Hai anak manusia, Nebukadnezar, raja Babel, menyuruh tentaranya bekerja keras melawan Tirus; semua kepala sudah gundul dan semua bahu sudah lecet, tetapi baik ia maupun tentaranya tidak mendapat untung dari Tirus atas usaha yang dilakukannya melawan dia. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: “Aku memberikan tanah Mesir kepada Nebukadnezar, raja Babel, dan ia akan mengangkut kekayaannya; ia akan melakukan perampasan dan penjarahan dan itulah upah bagi tentaranya” (Yeh. 29: 18, 19). KN 40.2