Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

18/291

12. Seorang Nabi adalah Guru Kebenaran

Para nabi mengaj ar orang-orang tentang ibadah yang benar (Amos 5:21-24). Contoh klasik adalah Nabi Elia (1 Raj. 18), tetapi banyak yang lain melakukan hal yang sama (Yer. 1: 3; Mal. 3: 7). Yesaya memprotes ibadah yang diselewengkan (Yes. 1:10—20) , Zefanya memanggil Israel untuk melayani dengan nyanyian yang benar (Zef. 3: 14, 15); dan Mikha menentang gaya hidup yang berpusat pada ritual alih-alih moralitas dan etika sejati (Mi. 6: 6-8). Mereka mengajarkan arti puasa yang benar (Yes. 58:6-14), memelihara Sabat (Yes. 56:3-8; 58:12-14; Yeh. 20: 12—20), ketika cinta sejati dan keadilan (Za. 7; 8) , dan banyak hal penting lainnya (Mal. 2: 10-16; 3: 8-12). 67 KN 35.3

Rolf Rendtorff menekankan bahwa nubuatan tidak boleh terlepas dari Taurat, 68 karena seorang nabi harus menjadi penjaga hukum Allah (Yes. 8: 20). Para nabi mengajar orang-orang apa yang benar dan adil, menyajikan kebenaran Allah, dan mengajarkan perintah Allah (Taurat). Peran mengajar ini merangkum banyak aspek lain dari pelayanan mereka. Aspek pengajaran diformalkan di bawah kepemimpinan Nabi Samuel, yang mendirikan sekolah nabi-nabi yang berkembang baik hingga zaman Elia dan Elisa. 69 KN 35.4

Para nabi juga memiliki banyak fungsi lainnya. Mereka memainkan peran sebagai pendeta/penghibur, seperti Yehezkiel di pengasingan Babel setelah Yerusalem jatuh pada tahun 587/586 SM, ketika dia membawa harapan kepada orang-orang buangan (lihat Yeh. 36; 37) . Mereka membesarkan hati umat Allah, seperti Yesaya (Yes. 40:1, 2), Zefanya (Zef. 2:3; 3:11—17), atau Habakuk (Hab. 3: 13-19). Seorang nabi dapat menjadi penginjil atau misionaris, seperti Nabi Yunus, yang diutus oleh Allah untuk berkhotbah kepada orang Niniwe (Yunus 1-4). KN 36.1