Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

164/291

Umat Pemulihan

Denyut yang signifikan dalam agama Amerika adalah gagasan untuk kembali ke kemurnian gereja Kristen mula-mula. Elias Smith (1769—1846) dan Abner Jones (1772-1841) adalah dua advokat di New England yang mendirikan afiliasi longgar gereja-gereja yang dikenal sebagai “Christian Connexion. ” Suatu gerakan paralel yang memisahkan diri dari Methodisme di Amerika Selatan yang dipimpin oleh James O’Kelly (1735-1826) dan Barton Stone (1772-1844). “Connection” yang longgar ini atau afiliasi gereja-gereja ini disatukan dalam komitmen mereka yang dirasakan sendiri untuk memulihkan gereja Kristen dari berbagai korupsi hingga pemahaman mereka tentang kemurnian Kristen mula-mula. Komitmen semacam itu mengarah pada keterbukaan terhadap mimpi dan visi. KN 290.1

Elias Smith, misalnya, menceritakan bahwa wahyu pribadi sebagai bagian dari narasi pertobatannya. 35 Pada usia 16 ia mengklaim bahwa Yesus Kristus telah me-nampakkan diri kepadanya secara fisik. Saat memasuki hutan, dia tergelincir. Ketika dia berbaring di salju, “seberkas cahaya muncul bersinar dari surga, tidak hanya ke dalam kepalaku, tetapi juga ke dalam hatiku.” Dia menggambarkan pikirannya naik lebih tinggi, sampai dia melihat “Anak Domba” di atas “Gunung Sion” [sic]. 36 Pemahaman Smith tentang wahyu termasuk mimpi, yang dia yakini harus dibeda kan antara yang benar dan yang salah. Beberapa “sia-sia” atau mencerminkan “hal biasa,” namun yang lain “adalah oleh Roh Allah,“ 37 KN 290.2

Kaum restorasionis menghimbau agar seorang radikal kembali ke gereja Perjanjian Baru, yang menciptakan sebuah keterbukaan terhadap mimpi dan visi supernatural. Wewenang untuk wahyu semacam itu sering kali terhubung, seperti halnya untuk Elias Smith, sebagai bagian dari narasi pertobatan. Wahyu seperti itu secara umum tidak dianggap kondusif untuk membuat teks-teks baru dari Kitab Suci, tetapi lebih sebagai penegasan pengalaman keagamaan mereka. KN 291.1