Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

149/291

Bab 11—Para Reformator dan Karunia Nubuat

Denis Fortin

Sebagaimana diterangkan dalam bab-bab lain dalam buku ini, umat Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa karunia nubuat adalah suatu tanda pengenal dari umat yang sisa milik Allah akhir zaman. Dalam pendahuluan buku Ellen White Patriarchs and Prophets, pada tahun 1890, Uriah Smith, yang saat itu menjadi editor Review and Herald, menyatakan, “Sejumlah nubuat yang jelas dan eksplisit [Kis. 2: 17—21; 1 Kor. 1: 7; Why. 12: 17; 19: 10] menyatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan ada pencurahan Roh Kudus, dan bahwa gereja pada saat kedatangan Kristus telah memiliki, ‘kesaksian Yesus,’ yang adalah roh nubuat.” 1 KN 268.1

Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. KN 268.2

Umat Advent memahami manifestasi akhir zaman dari karunia nubuat ini dalam hubungannya dengan keyakinan akan keabadian karunia rohani yang disebutkan dalam surat-surat Paulus (Rm. 12:6—8; 1 Kor. 12:4—11, 27—31; Ef. 4: 11) . Karunia-karunia ini dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi gereja sejak zaman para rasul sampai kedatangan Kristus yang kedua kali (Efesus 4: 12, 13). KN 268.3

Aspek keabadian karunia nubuat inilah yang akan dibahas pada bab ini dari perspektif para reformator Protestan abad keenam belas. Bab ini akan mengeksplorasi apa yang dikatakan oleh para reformator tentang karunia rohani, penglihatan, dan karunia nubuat di tengah-tengah mereka, dan akan jelas bahwa para reformator sampai pada kesimpulan yang sangat berbeda dari Uriah Smith. Seratus tahun setelah kematian Ellen White, beberapa pemikiran reformis tentang karunia rohani menimbulkan beberapa tantangan baru bagi pemahaman Advent tentang makna karunia bernubuat. KN 268.4