Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah
6. Seorang Nabi adalah Orang dengan Wawasan Khusus
Seorang nabi menerima wawasan tentang situasi yang kompleks. Inilah sebabnya ia disebut rō’ēh , atau pelihat (digunakan 11 kali dalam Alkitab Ibrani). Akar bahasa Ibrani dari kata benda khusus ini adalah rā'āh , yang berarti “me lihat” atau “memahami.” Para nabi memahami apa yang tidak dilihat orang lain (1 Sam. 9: 19; 15: 28; Yeh. 1: 1; Amos 8 : 1, 2; Yer. 1: 11—14; 24: 3—5, 8; Za. 4: 2—6) . Mereka memahami kehendak Tuhan sejauh Dia mengungkapkannya kepada mereka. Dia adalah hōzēh, seorang menteri (dipergunakan 16 kali dalam Perjanjian Lama). Akar bahasa Ibrani chāzāh berarti “melihat,” “menatap,” “memandang dengan saksama,” “memiliki penglihatan” (Bil 24:4; Yes. 1: 1; 13: 16; Amos 1: 1; O b. 1; Mi. 1: 1; Hab. 1: 1). Inilah sebabnya seorang nabi adalah orang yang memiliki penglihatan melihat kehidupan dari segi pandangan Allah, dari sudut pandang-Nya. KN 28.3
Itu tidak berarti bahwa para nabi mengerti segalanya. Mereka juga mengajukan pertanyaan, perlu menyelidiki Alkitab untuk jawaban, dan kadang-kadang harus belajar untuk hidup dengan pertanyaan mereka (Dan. 7: 28; 8: 27; 9: 2, 22, 23; 12: 8, 9; Hab. 1: 2, 12, 13; 2: 1-3; 3: 2, 3, 16-19; “Tidak ada nabi yang mengajukan lebih banyak pertanyaan selain Zakharia” 47; 1 Petrus 1: 10—12). Para nabi dapat berbicara tentang banyak hal hanya jika Allah mengungkapkannya kepada mereka. Misalnya, Elisa tidak tahu penyebab kesedihan seorang wanita (2 Raj. 4:27) . Tuhanlah yang menyatakan kepada para nabi tentang masa depan (2 Raj. 8: 10, 13) dan hal-hal rahasia (2 Raj. 6: 12) . Lihat juga pengalaman Bileam, yang harus menyampaikan hanya perkataan Allah kepada Balak, raja Moab, (Bil 22: 35—38; 23: 11, 12, 26; 24: 12, 13) , dan Daniel, yang tidak memahami apa yang telah Allah nyatakan kepadanya (Dan. 8: 27; 12: 8) . Sangat menarik bahwa ketiga istilah untuk menunjuk seorang nabi digunakan dalam 1 Tawarikh 29: 29, di mana Samuel disebut pelihat, Natan disebut nabi, dan Gad sebagai pelihat. Dalam 2 Samuel 24: 11 Gad disebut nabi dan pelihat, dan 1 Samuel 9: 9 menjelaskan bahwa di masa lalu seorang nabi disebut pelihat. KN 29.1
Karena para nabi menerima wawasan khusus dari Allah tentang masa depan (kontroversi besar dan perincian rencana keselamatan), mereka dapat memprediksi masa depan, biasanya masa depan yang dekat (Yer. 28: 15—17; Yeh. 24: 15—18; Hab. 1:6). Kadang-kadang mereka bahkan meramalkan masa depan yang jauh (Yes. 24—27; Yeh. 38; 39; Dan. 2; 7; 8; 9:24—27), sementara nabi-nabi palsu tidak memiliki kemampuan untuk melihat melampaui waktu mereka sendiri. KN 29.2
Apa yang benar-benar dilihat oleh para nabi adalah signifikansi dari apa yang Allah berikan dan artinya. Mereka mampu membedakan relevansi topik yang diberikan (Amos 7: 7, 8; 8: 1, 2) . Kemampuan untuk memahami implikasi ini menunjukkan bahwa mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka dapat melihat titik nyata dari visi dan apa yang Allah ingin lakukan. 48 KN 29.3
Keinginan Allah yang tertinggi adalah keselamatan umat manusia; dengan demikian seorang nabi yang benar menunjuk kepada Kristus. Yesaya berbicara tentang Imanuel (Yes. 7: 14), Putra Ilahi yang akan dilahirkan (Yes. 9: 6), Keluarga Raja Daud (Yes. 11: 1-16), dan Hamba Tuhan (Yes. 42: 1-9; 49: 1-7; 50: 4—9; 52: 13—53: 12; 61: 1-3) . Yehezkiel memproyeksikan lima prediksi mesianik (Yeh. 17: 22; 21: 27; 29: 21; 34: 23; 37: 24, 25) . 49 KN 30.1
Williams menegaskan, “Semua Perjanjian Lama menunjuk langsung kepada-Nya [Yesus Kristus], dan semua Perjanjian Baru mencerminkan kembali pentingnya peristiwa Kristus.” 50 Juga, seorang nabi berbicara tentang masa depan kerajaan Allah (Yes. 24—27; Dan. 2 dan 7) . KN 30.2
Bagian integral lainnya dari pekabaran mereka adalah pengumuman peng-hakiman atas bangsa-bangsa, seperti Babel dan Mesir, bahkan Daniel berbicara tentang kegiatan tanduk kecil itu. Mereka juga berkhotbah tentang penghakiman Allah atas umat-Nya (Yoel 3: 14-16; Amos 5: 18-24) . Seorang nabi adalah seseorang yang memiliki tiga bentuk kata kerja—masa lalu, sekarang, dan masa depan—yang memungkinkannya untuk membantu orang mencapai orientasi, perspektif, atau pengetahuan yang benar, dan memotivasi mereka untuk membuat keputusan yang benar. Para nabi mendesak untuk bertindak dan mendorong umat Allah untuk bertindak sekarang. 51 KN 30.3