Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah
5. Seorang Nabi adalah Penerjemah Sejarah
Ketika saya mengajukan pertanyaan kepada orang-orang “Siapakah nabi?” Jawaban khasnya yaitu bahwa seorang nabi adalah seorang yang memprediksi kejadian di masa depan. Jawaban ini sebagian benar karena para nabi dapat mem prediksi masa depan, tetapi bertentangan dengan pendapat umum, meramalkan masa depan pada umumnya adalah peran yang kecil (satu pengecualian adalah nabi apokaliptik Daniel). Istilah prophet (nabi) dalam bahasa Inggris berasal dari kata benda prophētēs bahasa Yunani, yang pada dasarnya berarti meramalkan. Namun, pemahaman ini menyesatkan dan disederhanakan, karena para nabi jarang memprediksi masa depan. Mengucapkan ramalan menempati sebagian kecil dari peran mereka. KN 27.3
Sangat menarik bahwa kanon bahasa Ibrani menempatkan di antara bagian kenabian dari kitab-kitab Perjanjian Lama yang dalam kanon Kristen termasuk di antara kitab-kitab sejarah. Kanon Ibrani terdiri dari tiga bagian ini: (1) Pentateukh; (2) Nabi[a] Nabi-Nabi yang Terdahulu: Yosua, Hakim-hakim, 1—2 Samuel, 1—2 Raja-raja {dalam kanon kita semuanya adalah bagian dari “kitab-kitab sejarah”}; dan [b] Nabi-Nabi Akhir: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Nabi-Nabi Kecil; dan (3) Tulisan-tulisan, yang meliputi sastra bijaksana dan buku-buku sejarah lain. KN 28.1
Jadi, menurut pembagian kanonik Ibrani, seorang nabi adalah penafsir sejarah. Para nabi menafsirkan sejarah dari sudut pandang Allah. Tidak ada nubuatan— atau kehidupan nyata, dalam hal ini-tanpa memori! Peran utama para nabi dalam Alkitab bukanlah untuk memuaskan keingintahuan kita tentang masa depan. Petersen menyebutkan bahwa “para nabi dinyatakan sebagai sejarawan.” 45 Redditt mengklaim bahwa nabi “sejauh ini kebanyakan, berurusan dengan penjelasan tentang peristiwa masa lalu dan sekarang serta nasihat bagi orang-orang untuk hidup dengan benar, para imam mengajar dengan benar, dan para penguasa serta hakim menegakkan keadilan secara adil.” 46 Mereka lebih merupakan “pendahulu” daripada “peramal.” Para nabi menafsirkan sejarah masa lalu untuk membantu orang-orang memahaminya, dan dengan demikian melakukan yang benar dan membuat keputusan yang matang sekarang. Mereka menyerukan tindakan saat ini. Dengan demikian, para nabi adalah orang-orang dari tiga bentuk: mereka menafsirkan apa yang terjadi dalam sejarah masa lalu, mereka memprediksi masa depan, tetapi mendorong orang untuk bertindak secara etis di masa sekarang. KN 28.2