Hidup yang Terbaik
Kasih Persaudaraan
Kristus tidak memandang perbedaan kebangsaan, kedudukan atau kepercayaan. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin menjadikan karunia-karunia surga itu sebagai keuntungan lokal dan nasional dan tidak mengikutsertakan keluarga Allah lainnya di dunia ini. Tetapi Kristus datang untuk merobohkan setiap dinding pemisah. Ia datang untuk menunjukkan bahwa karunia rahmat dan kasih-Nya sama dan tak terbatas seperti udara, terang, ataupun hujan yang menyegarkan bumi. HT 17.1
Kehiduoan Kristus menampakkan suatu agama di mana di dalamnya tidak terdapat kasta, suatu agama melalui mana orang Yahudi dan orang kafir, merdeka atau terbelenggu, dihubungkan dalam satu persaudaraan yang bersifat menyeluruh, sama di hadapan Allah. Tak ada keraguan tentang kebijaksanaan yang mempengaruhi gerak-geriknya. Ia tidak memberdakan antara tetangga dan orang-orang asing, sahabat dan musuh. Apa yang menambat hati-Nya ialah satu jiwa yang haus akan air ke-hidupan itu. HT 17.2
Ia tidak pernah menganggap manusia sebagai mahkluk tak berharga, tetapi berusaha untuk memberikan obat penyembuh kepada setiap jiwa. Dalam berbagai kumpulan di mana Ia hadir, Ia menyajikan satu pelajaran yang cocok dengan waktu dan keadaan saat itu. Setiap penolakan atau hinaan yang ditunjukkan oleh manusia kepada sesamanya hanya menjadikan Dia lebih menyadari kebutuhan mereka akan simpati manusia IlahiNya. Ia berusaha memberikan pengharapan kepada orang yang paling sukar dan tak mempunyani masa depan, menunjukkan di hadapan mereka jaminan bahwa mereka boleh menjadi berbahaya, mencapai satu tabiat yang akan menyatakan mereka sebagai anak-anak Allah. Serinhkali Ia menemukan mereka yang telah hanyut dalam pengendalian Setan, dan tidak berdaya untuk melepaskan diri dari jeratnya. Kepada orang seperti ini, yang kecewa, sakit, tergoda, jatuh, Yesus akan mengucapkan kata-kata pengasihan yang paling lembut, kata-kata yang dibutuhkan dan dapat dipahami. Ia menemukan orang lain yang bertempur langsung dengan musuh jiwa. Mereka inilah yang Ia kuatkan untuk bertahan, memastikan mereka bahwa mereka akan menang; karena para malaikat Allah ada di samping mereka dan akan memberikan kemenangan kepadanya. HT 17.3
Di meja para pemungut cukai Ia duduk sebagai seorang tamu terhor-mat, dengan simpati dan kebaikan sosial-Nya menunjukkan bahwa Ia memahami martabat manusiawi; dan manusia rindu agar layak mem-peroleh kepercayaan-Nya. Terhadap hati mereka yang haus itu perkataan-Nya tertuju dengan kuasa berkat yang memberi hidup. Gerakan hati yang baru digugah, dan kepada orang-orang yang terbuang dari masyarakat ini terbuka kemungkinan bagi satu kehidupan baru. HT 18.1
Walaupun Ia seorang Yahudi, Yesus bergaul bebas dengan orangorang Samaria, dan mengabaikan kebiasaan-kebiasaan bangsa-Nya. Di hadapan prasangka mereka Ia menerima keramahtamahan orang-orang yang tersisih ini. Ia tidur satu atap dengan mereka, makan satu meja dengan mereka, turut menikmati makanan yang disediakan dan disajikan oleh tangan mereka—mengajar di jalan-jalan mereka, dan memperlakukan mereka dengan kebaikan dan keramahan yang paling tinggi Sementara Ia menarik hati mereka kepada-Nya oleh ikatan simpati manusiawi rahmat Ilahi-Nya membawakan kepada yang ditolak orang-orang Yahudi. HT 18.2