Hidup yang Terbaik
1. Teladan Kita
T uhan kita Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai hamba yang tak kenal lelah melayani kebutuhan manusia. Ia “memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita,” agar Ia boleh melayani setiap kebutuhan manusia. 1 Untuk menyingkirkan beban penyakit dan kemalangan dan dosa itulah Ia datang. Adalah menjadi misi-Nya untuk membawa manusia kepada pemulihan yang sempurna; Ia datang untuk memberi mereka kesehatan dan damai serta kesempurnaan tabiat. Pelbagai ragam keadaan dan kebutuhan mereka yang mencari pertolongan-Nga, dan tak seorang pun pulang tanpa mendapatkan perto-longan. Dari pada-Nya mengalir suatu arus kuasa penyembuhan, dan manusia disembuhkan secara tubuh, pikiran dan jiwa. HT 11.1
Pekerjaan Juruselamat tidak terbatasi oleh waktu maupun tempat. Belas kasihan-Nya tak terbatas. Dalam skala besar Ia melaksanakan pekerjaan penyembuhan dan pengajaran sehingga tak satu pun bangunan di Palestina yang cukup besar untuk dapat menampung orang banyak yang mengerubungi-Nya. Di lereng bukit yang hijau di Galilea, di jalan-jalan, di tepi pantai, dalam rumah-rumah ibadah, dan di segala tempat di mana orang sakit dibawa kepada-Nya, semua itu menjadi balai pengobatan-Nya. Di tiap kota besar, kota kecil dan desa yang dilalui-Nya, Ia meletakkan tangan-Nya ke atas mereka yang menderita dan menyembuhkannya. Di mana saja terdapat hati yang bersedia menerima pekabaran-Nya, Ia menghibur mereka dengan jaminan kasih Bapa mereka yang di surga. Sehari-harian Ia melayani mereka yang datang kepada-Nya; di malam hari Ia memberi perhatian kepada mereka yang harus bekerja pada siang hari untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka. HT 11.2
Yesus memikul beban tanggung jawab yang berat bagi keselamatan manusia. Ia tahu bahwa kecuali terdapat perubahan yang pasti dalam prinsip dan tujuan umat manusia, semua akan binasa. Inilah beban jiwa-Nya, dan tak seorang pun dapat menilai beban berat yang dipikul-Nya. Selama masa kanak-kanak, masa muda, dan masa dewasa, Ia berjalan seorang diri. Namun surgalah untuk berada di hadirat-Nya. Dari hari ke hari Ia menghadapi pergumulan dan pencobaan, hari demi hari Ia berhadapan dengan yang jahat dan menyaksikan kuasa kejahatan itu pada mereka yang Ia sedang usahakan untuk memberkati dan menyelamatkannya. Namun Ia tidak gagal atau kecewa. HT 12.1
Dalam segala hal Ia membawa keinginan-Nya ke dalam penurutan yang ketat kepada misi-Nya. Ia memuliakan kehidupan-Nya dengan men-jadikan segala yang ada dalam diri-Nya tunduk kepada kehendak BapaNya. Ketika masih muda ibu-Nya menemukan Dia di sekolah rabi-rabi, ibu-Nya menegur, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Ia menjawab, — dan jawaban-Nya merupakan kunci penting dari pekerjaan hidup-Nya, — ” Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” 2 HT 12.2
Hidup-Nya adalah suatu kehidupan pengorbanan diri yang terusmenerus. Ia tidak mempunyai rumah di dunia ini kecuali atas kebaikan hati sahabat-sahabat yang memberi tumpangan kepada-Nya sebagai seorang musafir. Ia datang untuk mewakili kita menghidupkan suatu kehidupan yang miskin dan berjalan serta bekerja di antara mereka yang susah dan menderita. Tak dikenal dan tak dihormati masuk di antara orang-orang kepada siapa Ia telah melakukan banyak hal. HT 12.3
Ia selalu sabar dan riang, dan orang yang menderita memuja dia sebagai seorang utusan kehidupan dan kedamaian. Ia melihat semua kebutuhan pria dan wanita, anak-anak dan orang muda, dan kepada semua-nya Ia menyampaikan undangan, “Marilah kepada-Ku.” HT 12.4
Selama pelayanan-Nya Yesus membaktikan lebih banyak waktu untuk menyembuhkan orang sakit dibandingkan dengan berkhotbah. Mukjizat-mukjizat-Nya menyaksikan tentang kebenaran perkataannya, bahwa Ia datang bukan untuk membinasakan tetapi untuk menyelamatkan. Ke mana saja Ia pergi, kabar baik tentang rahmat-Nya mendahului Dia. Di mana saja pernah Ia kunjungi, orang-orang yang telah mendapat pertolongan-Nya bersukacita karena kesehatan yang sudah pulih, dan mereka memanfaatkan kuasa yang baru saja mereka dapatkan. Orang banyak mengerumuni mereka untuk mendengar langsung dari bibir mereka pekerjaan yang Tuhan telah lakukan. Suara-Nya adalah bunyi pertama yang banyak orang pernah dengarkan, nama-Nya adalah kata pertama yang pernah mereka ucapkan, wajah-Nya adalah yang pertama yang pernah mereka pandang. Mengapa mereka tidak boleh mengasihi Yesus dan mengumandangkan pujian-Nya? Pada saat Ia melewati kota-kota kecil dan besar, Ia ibarat arus penting yang menyebabkan kehidupan dan ke-sukaan. HT 13.1
“Tanah Zebulon dan tanah Naftali,
jalan ke laut, daerah Sungai Yordan, Galilea,
wilayah bangsa-bangsa lain,
bangsa yang diam dalam kegelapan,
telah melihat Terang yang besar
dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut,
telah terbit Terang.” 3
HT 13.2
Juruselamat menjadikan setiap pekerjaan penyembuhan suatu peristiwa untuk menanamkan asas-asas Ilahi ke dalam pikiran dan jiwa. Inilah tujuan pekerjaan-Nya. Ia mengaruniakan berkat-berkat duniawi, agar Ia boleh mengarahkan hati manusia untuk menerima Injil rahmat-Nya. Kristus bisa saja menduduki tempat tertinggi di kalangan para guru Bangsa Yahudi, namun Ia lebih suka memilih untuk membawa Injil kepada orang miskin. Ia pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga mereka yang berada di jalan-jalan raya dan di lorong-lorong bisa mendengar firman kebenaran itu. Di tepi laut di kaki gunung, di jalan-jalan kota besar, di rumah ibadah, suara-Nya terdengar menjelaskan Kitab Suci. Sering Ia mengajar di halaman luar kaabah, agar orang-orang kafir boleh mendengar suara-Nya. HT 13.3
Pengajaran Kristus tidak seperti penjelasan Kitab Suci yang diberikan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sehingga memikat perhatian orang banyak. Para rabi itu mengikuti tradisi, teori manusia dan spekulasi. Sering apa yang manusia ajarkan dan tuliskan mengambil tempat Kitab Suci itu sendiri. Tetapi pengajaran Kristus adalah Firman Allah. Ia menjawab para penanya dengan jawaban sederhana, “ Adalah tersurat,” Apakah yang dikatakan Kitab Suci?” “Bagaimanakah engkau membacanya” Pada setiap kesempatan apabila satu minat dibangkitkan, baik oleh sahabat menyajikan firman itu. Dengan kejelasan dan kuasa Ia memasyhurkan pekabaran Injil itu. Firman-Nya memancarkan pengajaran-pengajaran para bapa dan nabi, dan Kitab Suci datang kepada ma-nusia sebagai satu wahyu yang baru. Tidak pernah sebelumnya para pendengar-Nya melihat di dalam perkataan Allah makna yang begitu dalam. HT 14.1
Tidak ada sebelumnya seorang penginjil seperti Kristus. Ia adalah Oknum yang Agung dari surga, namun Ia merendahkan diri-Nya dengan mengambil sifat alami kita, agar Ia boleh bertemu dengan manusia di mana saja mereka berada. Kepada semua manusia, kaya dan miskin, HT 14.2
“Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dan rumah penjara.... Aku mau memimpin orangorang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata.... “ 4 HT 14
merdeka atau hamba, Kristus selaku Utusan perjanjian itu membawa kabar baik keselamatan itu. Kemasyhuran-Nya menyebar ke seluruh Palestina. Orang sakit datang ke tempat-tempat yang Ia lalui, agar mereka boleh mendapatkan pertolonhan dari Dia. Begitu juga banyak yang datang dengan rasa ingin tahu untuk mendengar perkataan-Nya dan memperoleh jamahan tangan-Nya. Ia pergi dari satu kota ke kota lainnya, dari satu kampung ke kampung lainnya, mengkhotbahkan Injil itu dan menyembuhkan orang sakit - Raja Kemuliaan itu mengenakan pakaian kema-nusiaan yang sederhana. HT 15.2
Ia menghadiri perayaan-perayaan besar tahunan bangsa itu, dan kepada orang banyak yang terkesan dengan upacara luar Ia berbicara tentang perkara-perkara surgawi, membawa kehadapan mereka kekekalan itu. Kepada semua orang Ia membawa harta dari perbenda-haraan hikmat itu. Ia berbicara kepada mereka dengan menggunakan bahasa yang begitu sederhana sehingga tak mungkin kalau tidak dipahami. Melalui metode khusus cara-Nya sendiri, Ia menolong mereka yang mengalami dukacita dan penderitaan. Dengan rahmat yang lembut dan ramah tamah Ia melayani jiwa yang sakit karena dosa, memberikan kesembuhan dan ke-kuatan. HT 15.1
Sebagai Guru Agung, Ia mencari jalan kepada cara yang paling lazim meraka pahami. Ia menyajikan kebenaran begitu rupa sehingga para pendengar-Nya dijalin dengan ingatan dan rasa simpati mereka yang disucikan. Ia mengajar begitu rupa sehingga membuat mereka merasakan kelengkapan pengenalan-Nya dengan perhatian dan kebahagiaan mereka. Pengajaran-Nya begitu langsung, semua ilustrasi-Nya begitu cocok, katakata-Nya sangat simpati dan ceria, membuat para pendengar-Nya merasa sukacita. Kesederhanaan dan kesungguh-sungguhan dengan mana Ia brbicara kepada mereka yang membutuhkan, menyucikan setiap perka-taan itu. HT 15.2
Betapa sibuk kehidupan-Nya! Hari demi hari Ia terlihat memasuki rumah-rumah sederhana dari orang-orang yang berkekurangan dan susah, mengucapkan pengharapan kepada mereka yang terbuang dan kedamaian kepada mereka yang cemas. Dengan ramah, lembut hati, dan rasa iba, Ia berkeliling untuk menggembirakan mereka yang susah dan menghibur mereka yang berdukacita. Ke mana saja Ia pergi, dibawaNya berkat. HT 15.3
Sementara Ia melayani orang miskin, Yesus juga belajar untuk menemukan cara menjangkau orang kaya. Ia mencari sahabat di kalangan orang Farisi yang berharta dan berbudaya, bangsawan Yahudi, dan peme-rintah Roma. Ia menerima undangan mereka, menghadiri pesta-pesta mereka, membuat diri-Nya tahu akan kepentingan dan pekerjaan mereka, sehingga Ia memperoleh jalan masuk ke hati mereka, dan menyatakan kepada mereka kakayaan yang tidak dapat binasa itu. HT 16.1
Kristus datang ke dunia ini untuk menunjukkan bahwa oleh menerima kuasa dari atas, manusia dapat menghidupkan suatu kehidupan yang tak bernoda. Dengan kesabaran yang tak pernah habis dan pertolongan yang simpatik Ia memenuhi semua kebutuhan manusia. Dengan jamahan rahmat yang lembut, Ia melenyapkan dari jiwa itu keresahan dan kebimbangan, mengganti permusuhan dengan kasih, dan rasa tidak percaya dengan keyakinan. HT 16.2
Ia dapat berkata kepada yang disenangi-Nya, “Ikutlah Aku,” dan orang yang disapa itu pun bangkit lalu mengikut Dia. Pesona penarikan dunia dipatahkan. Oleh bunyi suara-Nya roh keserakahan dan ambisi HT 16.3
“Roh Tuhan Allah ada pada-Ku, oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepada ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka ‘pohon terbantin kebenaran,’ ‘tanaman Tuhan’ untuk memperlihatkan keanggungan-Nya. “ 5 pergi dari hati, dan orang-orang bangkit mengikut Juruselamat dengan leluasa.