Hidup yang Terbaik

181/187

Kesukaan Tuhan

Sembilan puluh sembilan domba yang di kandang,
Yang satu hilang di hutan, tidak dapat pulang;
Jauh di padang belantara, sesatlah dari gembalanya,
Sesatlah dari gembalanya.

“Tuhan, inilah domba-Mu, cukup bilangannya,”
Tetapi Tuhan berseru, “Yang satu hilanglah!”
Meski jalan sangat sukar, “Kucari dia sampai dapat,
Kucari dia sampai dapat.”

Tiada seorang tebusan yang cukup mengerti,
Akan sengsaranya Tuhan selama mencari;
Suara domba di rimba hampirlah mau putus nyawanya,
Hampirlah mau putus nyawanya.

“Tuhan, darah siapakah tercurah di jalan?”
“Darah-Kulah yang tercurah bagi domba yang hilang!”
“Tuhan, tangan-Mu berlubang!” “
Berlubang karena duri orang,
Berlubang karena duri orang.!”

Dengarlah Tuhan berseru dari celah gunung
“Bersukalah dengan Aku, domba-Ku tertolong.”
Malaikat skalian di surga, turut juga bersuka-suka,
Turut juga bersuka-suka.
HT 493.1

____ Elizabeth C Clephane

Tetapi harinya akan tiba bilamana peperangan itu pecah dan kemenangan akan diperoleh. Kehendak Allah berlaku di bumi seperti di surga. Bangsa-bangsa yang selamat tidak mengenal hukum lain selain hukum surga. Semua akan bergembira, dipersatukan dalam keluarga, disalut dengan jubah pujian dan rasa syuknr, yaitu jubah kebenaran Kristus. Seluruh alam semesta, dalam keindahannya yang luar biasa, akan memberikan kepada Allah satu pujian dan penghormatan. Dunia ini akan bermandikan cahaya surga. Sinar bulan akan menjadi seperti sinar matahari, dan sinar matahari akan bercahaya tujuh kali lebih terang dari sekarang ini. Tahun-tahun akan berlalu dalam kesenangan. Bintang fajar akan tampak menyanyi bersama, dan anak-anak Allah akan bersorak kegirangan, sementara Allah dengan Kristus bersatu mengumumkan, “Tidak akan ada lagi dosa, dan tidak akan ada lagi kematian.” HT 493.2

Penglihatan tentang kemuliaan yang akan datang, pemandangan yang digambarkan oleh tangan Allah sendiri, seharusnya berharga bagi anak-anak-Nya. HT 494.1

Berdirilah di pelataran kekekalan dan dengarkanlah sambutan bagi mereka yang dalam hidup ini telah bekerja sama dengan Kristus, menganggapnya sebagai satu kesempatan dan satu penghormatan untuk menderita demi Dia. Bersama malaikat-malaikat, mereka meletakkan mahkotanya di kaki Penebus, lalu berseru, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat dan kemuliaan, dan puji-pujian!... Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” 3 HT 494.2

Orang-orang tebusan saling bertemu dengan mereka yang sudah menuntunnya kepada Juruselamat yang ditinggikan itu. Mereka bersatu memuji Dia yang telah mati agar umat manusia hidup setara dengan hidup Allah. Peperangan sudah selesai. Semua kesengsaraan dan perselisihan berakhir. Nyanyian kemenangan memenuhi surga sementara orang-orang tebusan berdiri di sekeliling takhta Allah. Semua meng-angkat suara gempita, “Layaklah Anak Domba yang sudah tersembelih” dan telah menebus kita untuk Allah. HT 494.3

“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daundaun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: ‘Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba! “‘ 4 HT 494.4

“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hapadan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalkan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” 5 HT 495.1

Suci, suci, suci! Yang Mahatinggi!
Kami nyanyi pujian siang dan malam;
Suci, suci, suci! Allah Mahakasih!
Yang memerintah semesta alam.

Suci, suci, suci! Malaikat sembah!
Tersungkur di bawah kakai Allah Bapa;
Beribu, berlaksa, bersembah sujudlah!
Engkau yang kekal slama-lamanya.

Suci, suci, suci! Meskipun skarang!
Wajah-Mu ya Allah, tak boleh di pandang;
Hanya Engkau saja, lain tiada lagi!
Yanga Mahakuasa, kasih dan suci.
HT 495.2

Renginald Heber

Kita perlu memelihara di hadapan kita penglihatan akan perkaraperkara yang tidak terlihat. Dengan demikian kita dapat menilai dengan tepat perkara-perkara kekekalan dan hal-hal lain pada waktu itu. Inilah yang memberi kita kuasa untuk mempengaruhi yang lain untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi. HT 496.1