Hidup yang Terbaik

12/187

“Sesuai dengan Belas Kasihan-Nya Dia Menyelamatkan Kita”

Hamba seorang perwira sedang terbaring sakit lumpuh. Di kalangan orang-orang Roma, hamba adalah budak yang diperjualbelikan di pasar, dan sering diperlakukan dengan kejam dan bengis; tetapi perwira ini begitu dekat dengan hambanya itu, dan sangat mendambakan kesembuhannya. Dia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkannya. Dia tidak pernah berjumpa dengan Juruselamat, tetapi semua laporan yang dia dengar mengilhaminya dengan iman. Sekalipun terdapat sikap kaku dari orang-orang Yahudi, orang Roma ini diyakinkan bahwa agama mereka (Yahudi) lebih unggul dari agamanya sendiri. Dia telah menerobos rintangan prasangka dan kebencian nasional yang memisahkan para penakluk ini dari bangsa yang ditaklukkan itu. Dia telah menyatakan rasa hormat kepada pekerjaan Pelayanan Allah dan telah menunjukkan kebaikan kepada orang-orang Yahudi sebagai penyembah Dia. Dalam pengajaran Kristus, sebagaimana yang dilaporkan kepadanya, perwira itu menemukan sesuatu yang memenuhi kebutuhan jiwa. Semua yang bersifat rohani dalam dirinya memberi sambutan kepada kata-kata Juruselamat itu. Namun dia sendiri berpikir bahwa dia tak layak untuk menghampiri Yesus, maka dia meminta kepada tua-tua Yahudi agar memohonkan kesembuhan bagi hambanya itu. HT 48.4

Para tua-tua menyampaikan soal itu kepada Yesus, mendesak bahwa “Dia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” 9 HT 49.1

Namun dalam perjalanan menuju rumah perwira itu, Yesus menerima sebuah kabar dari perwira itu sendiri, “Tuan, janganlah bersusahsusah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.” 10 HT 49.2

Namun Juruselamat tetap berjalan terus, lalu perwira itu secara pribadi datang guna melengkapi berita itu, sambil berkata, “Sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu,” tetapi “katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawaban, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang! maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” 11 HT 49.3

“Aku mewakili kuasa Roma, dan prajurit-prajuritku mengakui wewenangku sebagai yang tertinggi. Jadi Engkau mewakili kuasa Allah yang tak terbatas, dan semua makhluk ciptaan menurut firman-Mu. Engkau dapat perintahkan penyakit itu supaya lenyap dan ia akan mematuhi Engkau. Cukup katakan itu saja, maka hambaku akan sembuh.” Kristus berkata: ”‘ Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.’ Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.” 12 Para pemimpin Yahudi merekomendasikan perwira itu kepada Yesus, dan mereka membujuk-Nya untuk menyembuhkan hamba perwira itu. Kristus melihat iman orang itu. HT 49.4

Tua-tua Yahudi telah memuji perwira itu di hadapan Kristus oleh karena kebaikan yang dia telah tunjukkan kepada “ bangsa kita.” Dia layak, kata mereka, karena “dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Tetapi perwira itu berkata kepada dirinya sendiri, “Aku tidak layak.” Namun dia tidak takut untuk meminta pertolongan dari Yesus. Bukan pada kebaikannya itu dia percaya, melainkan pada belas kasihan Juruselamat. Satu-satunya alasan perwira itu adalah kebutuhannya yang besar. HT 50.1

Di dalam cara yang sama setiap insan manusia dapat datang kepada Kristus. “Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya.” 13 Adakah engkau merasa bahwa karena engkau seorang berdosa maka engkau tidak dapat berharap untuk menerima berkat dari Allah? Ingat bahwa Kristus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Kita tidak mempunyai apa-apa untuk menyodorkan diri kita kepada Allah; permohonan yang boleh kita desakkan sekarang dan selamanya ialah keadaan kita yang sama sekali tak berdaya, yang membuat kuasa penebusan-Nya menjadi suatu keperluan. Dengan menyangkal seluruh kebergantungan pada diri sendiri, kita boleh memandang kepada kayu salib Golgota dan berkata: HT 50.2

“Dalam tanganku tak ada yang berharga kubawa;
Semata-mata kepada kayu salib-Mu aku berpaut. ”
HT 50.3

“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” 14 Imanlah yang menghubungkan kita dengan surga dan mendatangkan kekuatan kepada kita untuk menghadapi kuasa-kuasa kegelapan. Dalam Kristus, Allah menyediakan cara untuk menundukkan setiap sifat yang jahat dan menolak setiap penggodaan, bagaimanapun kuatnya. Namun banyak yang merasa bahwa mereka kurang iman, dan oleh karenanya mereka tetap menjauh dari Kristus. Biarlah jiwa-jiwa ini, dalam ketidaklayakan mereka, menjatuhkan diri ke atas rahmat Juruselamat yang penuh dengan belas kasihan. Jangan melihat diri sendiri, tetapi pandanglah Kristus. Ia yang menyembuhkan orang sakit dan mengeluarkan Setan-setan ketika la berjalan di antara manusia adalah tetap Penebus perkasa yang sama. Jika demikian raihlah janji-janji-Nya sebagai daun-daun pohon kehidupan. “Dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” 15 Pada saat engkau datang kepada-Nya, percayalah bahwa Ia menerima engkau, karena Ia telah berjanji demikian. Engkau tak akan pernah binasa selagi engkau melakukan hal iniya, takkan pernah. HT 50.4

“Akan tetap Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” 16 HT 51.1

Dan “Jika Allah di pibak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” 17 HT 51.2

“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikatmalaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak dapat memisahkan kita dari kashi Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”18 HT 51.3

“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni, dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu....Pada hari kesesakanku aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku.” 19 HT 51.4

“Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.... Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.“ 20