Hidup yang Terbaik
Tabiat Allah Dinyatakan dalam Kristus
Dengan mengenakan kemanusiaan atas diri-Nya, Kristus datang untuk menjadi satu dengan umat manusia, dan pada saat yang sama menyatakan Bapa semawi kita kepada umat manusia yang berdosa. Ia sudah ada di hadirat Bapa dari mulanya, Ia yang menjadi wujud dari Allah yang tidak kelihatan itu, Dia saja yang sanggup menyatakan tabiat Keilahian itu kepada umat manusia. Dalam segala hal. Ia menjadi serupa dengan saudara-saudara-Nya. Ia berwujud daging sama seperti kita. Ia merasakan lapar, haus dan lelah. Tubuhnya terpelihara dengan makanan dan disegarkan dengan tidur. Ia mengalami keadaan manusia, namun Ia adalah Putra Allah yang tidak bercacat-cela. Ia adalah seorang asing dan musafir di bumi ini—di dunia, tetapi bukan dari dunia; digoda dan dicobai sebagaimana pria dan wanita zaman ini digoda dan dicobai, namun menghidupkan suatu kehidupan yang bebas dari dosa. Lemah lembut, berbelaskasihan, simpatik, dan selalu memperhatikan orang lain, Ia mewakili tabiat Allah, dan selalu sibuk bekerja bagi Allah dan manusia. HT 402.2
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan de-mikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. “ 26
“Oleh karena Tuhan telah mengurapi aku,” kata-Nya, HT 403.1
“Untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin,
untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta.
Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan....
Untuk menghibur semua orang berkabung.” 27
HT 403.2
“Kasihilah musuhmu” perintah-Nya kepada kita; “berdoalah bagi tereka yang menganiaya kamu.” “Berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi;” “Sebab la baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” “Aku menaruh pengharapan kepada Allah,...baik orang-orang yang benar dan orang yang tidak benar.” “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” 28 HT 403.3
“Oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi di tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” 29 HT 403.4