Hidup yang Terbaik

107/187

Pekerjaan Penjualan Minuman Keras

Kitab Suci menggambarkan pekerjaan mereka yang memproduksi dan menjual minuman keras. Bisnis mereka itu berarti perampokan. Karena uang yang mereka terima tidak seimbang dengan akibatnya. Setiap dolar yang ditambahkan kepada keuntungan mereka telah membawa kutuk kepada si pemakai. HT 315.2

Dengan tangan yang penuh kemurahan Allah telah mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada manusia. Sekiranya pemberian-Nya itu sudah digunakan dengan bijaksana, betapa kecilnya kemiskinan dan kesulitan yang ada di dunia ini! Adalah kejahatan manusia yang mengubah berkatberkat-Nya menjadi suatu kutuk. Adalah karena ketamakan akan keuntungan dan nafsu selera sehingga biji-bijian dan buah-buahan yang di-berikan untuk menunjang hidup kita berubah menjadi racun yang mendatangkan kesengsaraan dan kehancuran. HT 315.3

Setiap tahun, jutaan galon minuman yang memabukkan dihabiskan. Milyaran dolar dibelanjakan untuk membeli kesengsaraan, kemiskinan, penyakit, kemerosotan, nafsu, kejahatan dan kematian. Demi keuntungan, penjual minuman keras membagikan kepada para korbannya sesuatu yang menggerogoti dan merusak pikiran dan tubuh. Dia membawa kemiskinan dan kesengsaraan kepada keluarga si pemabuk. HT 316.1

Setelah korbannya mati, pemerasan oleh penjual minuman keras itu tidak berhenti. Dia merampoki janda itu dan menggiring anak-anaknya menjadi pengemis. Dia tidak segan mengambil kebutuhan hidup keluarga yang malang itu, untuk membayar hutang suami dan ayah mereka. Tangisan anak-anak yang menderita, air mata sang ibu yang menderita, semua itu hanya menjengkelkan dia. Apakah artinya bagi dia kalau pun orang-orang yang menderita kelaparan? Apa pula artinya jika mereka juga dipaksa ke dalam kemerosotan dan kehancuran? Dia bertambah kaya atas kemiskinan orang-orang yang sedang dituntunnya dalam kutuk. HT 316.2

Kompleks pelacuran, rumah bordil, pengadilan kriminal, penjara, panti asuhan, rumah sakit jiwa, rumah sakit umum, kebanyakan diperoleh. korban akibat penjualan minuman keras. Seperti Babel mistik dalam kitab Wahyu, dia mengurusi “hamba dan jiwa manusia.” Di balik penjualan minuman keras terdapatlah perusak jiwa yang perkasa, dan segala hal yang dapat digunakan oleh dunia atau neraka dimanfaatkan untuk menarik manusia ke dalam kekuasaannya. Di kota dan desa, di gerbong kereta api, di kapal-kapal yang besar, di tempat bisnis, tempat-tempat hiburan, apotik, bahkan di gereja, di meja Perjamuan Kudus, jeratnya terpasang. Tidak ada yang dibiarkan terlewat untuk menciptakan dan menumbuhkan minat akan minuman beracun ini. Hampir di setiap sudut ada tempat hiburan umum, dengan cahaya lampunya yang terang benderang serta sambutan dan keceriaannya, mengundang kaum pekerja, orang kaya yang malas, dan orang muda yang masih polos. HT 316.3

Di ruang makan pribadi dan tempat hiburan modem, kaum wanita disuguhkan minuman populer, dengan kedok nama lain, yang sebenamya adalah minuman keras. Bagi orang sakit dan yang lelah, selalu ada iklan besar dari sejenis minuman yang sebenarnya banyak mengandung alkohol. HT 317.1

Untuk menimbulkan selera minuman keras di antara anak-anak kecil, alkohol diperkenalkan dalam gula-gula. Gula-gula seperti itu dijual di warung-warung. Dengan memberikan gula-gula ini penjual minuman keras menjerat anak-anak ke dalam tempatnya. HT 317.2

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun, usaha itu maju terus. Para ayah dan suami dan saudara laki-laki, tumpuan harapan dan kebanggaan bangsa, terus memasuki tempat-tempat penjualan minuman keras itu, untuk kembali ke rumah dalam keadaan sengsara dan hancur. HT 317.3

Lebih mengerikan lagi, kutuk itu memukul jantung rumah tangga. Semakin banyak kaum wanita membentuk kebiasaan minum minuman keras. Di banyak keluarga, anak-anak kecil bahkan bayi-bayi yang tidak berdaya, setiap hari menghadapi bahaya karena diabaikan oleh ibu-ibu pemabuk yang jahat. Anak-anak lelaki dan perempuan bertumbuh di bawah bayangan kejahatan yang mengerikan ini. Pandangan masa depan mereka yang bagaimana selain bahwa mereka akan tenggelam lebih dalam daripada orangtua mereka? HT 317.4

Dari negeri-negeri yang mengaku dirinya Kristen, kutuk itu dibawa ke wilayah-wilayah penyembah berhala. Orang-orang terkebelakang yang malang dan bodoh itu diajar untuk menggunakan minuman keras. Bahkan di kalangan orang kafir itu pun, kaum terpelajar mengetahui dan menentangnya sebagai racun yang mematikan; tetapi sia-sia saja mereka berusaha melindungi negeri mereka dari kekacauannya. Tembakau, minuman keras dan opium dipaksakan oleh orang-orang beradab kepada bangsa-bangsa kafir. Nafsu yang tak terkendali dari orang-orang terkebelakang ini, yang dirangsang oleh minuman keras, akan menyeretnya ke dalam kemerosotan sebelum dia sadar, dan hampir tidak berguna untuk mengutus misionaris ke tempat seperti ini. HT 317.5

Melalui hubungan dengan orang-orang yang seharusnya memperkenalkan Allah kepada mereka, bangsa kafir akhimya terbawa ke dalam kejahatan yang ternyata merusak segenap suku dan bangsa. Dan di tempat-tempat yang masih gelap di dunia ini, bangsa-bangsa yang beradab dibenci karena hal ini. HT 318.1