Pendidikan

33/55

Ujian Ayub

Bagi mereka yang mengasihi Allah, mereka yang “ terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28), riwayat hidup orang dalam Alkitab masih mengandung pelajaran yang lebih bermutu mengenai pelayanan yang penuh kesedihan. “ Kamulah saksi-saksiKu, demikianlah firman Tuhan dan Akulah Allah” (Yes 43:12)-saksi-saksi bahwa Ia adalah baik dan kebaikan itu terunggul. ‘’Kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikatmalaikat dan bagi manusia.” (I Kor 4:9). Pd 115.5

Sifat tidak mementingkan diri, adalah prinsip kerajaan Allah, merupakan prinsip yang dibenci setan; ia menolak keberadaannya. Sejak permulaan peperangan yang besar ia telah berusaha untuk membuktikan prinsip tindakan Allah sebagai mementingkan diri, dan ia memperlakukan sama dengan semua orang yang melayani Allah. Untuk membuktikan kebalikan dari tuntutan setan, itulah tugas Kristus dan semua yang mengenakan namaNya. Pd 115.6

Yesus datang dalam bentuk manusia maksudnya ialah untuk memberikan gambaran dalam kehidupannya sendiri, mengenai sifat tidak mementingkan diri. Dan semua orang yang menerima prinsip ini harus menjadi teman sekerja dengan Dia dalam mendemonstrasikannya dalam kehidupan seharihari. Memilih yang benar sebab itu adalah benar; untuk berdiri demi kebenaran meski harus menderita dan berkorban—“Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba Tuhan dan kebenaran yang mereka terima dari padaKu, demikianlah firman Tuhan.” Yes 54:17. Pd 116.1

Pada awal sejarah dunia diberikan catatan hidup mengenai seorang yang mengalami peperangan dengan setan. Pd 116.2

Tentang Ayub, bapak dari tanah Us, kesaksian dari Peneliti hati ialah, “ Tiada seorangpun di bumi seperti dia yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Pd 116.3

Terhadap orang ini, setan membuat tuduhan yang hina: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? . . . ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya”. “Ulurkanlah tanganMu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.” Pd 116.4

Tuhan berkata kepada setan, “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu,” “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Pd 116.5

Setelah diizinkan, setan menyapu bersih semua yang dimiliki Ayubkawanan domba dan ternak, hamba lelaki dan perempuan, putra dan putri serta “ ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya,” Ayub 1:8-12; 2:5-7. Pd 116.6

Unsur kepahitan yang lain masih ditambahkan ke dalam cawannya. Sahabat-sahabatnya melihat ini merupakan ganjaran dosa, tuduhan karena perbuatan yang salah itu menekan luka dan beban jiwanya. Pd 116.7

Ia tampak seperti ditinggalkan oleh sorga dan bumi, namun sebenarnya ia tetap pada imannya terhadap Allah, dan angan-angannya yang tulus, dalam penderitaan dan kekacauan ia berseru: Pd 116.8

“Aku telah bosan hidup.”

“Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati,
melindungi aku, sampai murkaMu surut,
Dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!”
Pd 116.9

Ayub l0: 1; 14:13.

“Sesungguhnya aku berteriak; kelaliman, tetapi tidak ada yang menjawab;
Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan....
Ia telah menanggalkan kemuliaanku Dan merampas mahkota di kepalaku....
Kaum kerabatku menghindar,
Dan kawan-kawanku melupakan aku....
Dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku...
Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku,
Karena tangan Allah telah menimpa aku.”

“Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia,
Dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam...
Sesungguhnya, aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana;
Atau ke barat, tidak kudapati Dia;
Di utara kucari Dia, Ia tidak tampak,
Aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.
Karena Ia tahu jalan hidupku;
Seandainya Ia menguji aku,
Aku akan timbul seperti emas.”

“Meski aku dibunuhnya, aku tetap harap padaNya.”

“Tetapi aku tahu, Penebusku hidup,
Dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
Tanpa dagingku pun aku akan melihat Dia,
Yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku;
Mataku sendiri menyaksikanNya dan bukan orang lain.
Hati sanubariku merasa karena rindu.”
Pd 116.10

Ayub 19:7-21; 23:3-10; 13:15; 19:25-27.

Sebagaimana imannya, demikianlah Ayub. “Seandainya Ia menguji aku,” katanya, “aku akan timbul seperti emas.” Ayub 23:10. Demikianlah peristiwanya. Berkat kesabarannya bertahan, ia membuktikan tabiatnya sendiri, dan dengan demikian menampilkan tabiatNya, terhadap yang diwakiliNya. Dan “Tuhan memulihkan keadaan Ayub. . . . dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. . . . Pd 117.1

Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu.” Ayub 42:10-12. Pd 117.2

Dalam catatan dari orang yang melalui pengorbanan diri telah masuk ke dalam persekutuan dengan penderitaan Kristus, tampil-seorang dalam Perjanjian Lama dan seorang dalam Perjanjian Baru-namanya Yonathan dan Yohanes Pembaptis. Pd 117.3

Yonathan, dilahirkan menjadi waris takhta kerajaan, namun mengetahui bahwa dirinya disampingkan oleh perintah ilahi; kepada saingannya ia sangat lemah lembut dan setia dalam persahabatan, melindungi nyawa Daud, dengan membahayakan dirinya sendiri; setia pada sisi ayahnya pada hari-hari yang gelap dari kekuasaan yang semakin merosot, dan di sisinya pula akhirnya gugur—nama Yonathan tersimpan dalam sorga dan di bumi menonjol sebagai saksi kepada keberadaan kuasa dari kasih yang tidak mementingkan diri. Pd 117.4

Yohanes Pembaptis, dalam penampilannya sebagai pemberita Mesias, menggoncangkan bangsa. Dari satu tempat ke tempat yang lain jejaknya diikuti oleh orang banyak dari setiap lapisan masyarakat. Tetapi ketika Dia, yang disaksikannya, semuanya berubah. Orang banyak mengikuti Yesus dan pekerjaan Yohanes tampaknya segera berakhir. Namun tidak ada kebimbangan imannya. “Ia harus makin besar,” katanya “tetapi aku harus makin kecil.” Yoh 3:30. Pd 118.1

Waktu berlalu dan kerajaan yang diharapkan Yohanes dengan penuh keyakinan tidak didirikan. Dalam penjara Herodes, dalam suasana terputus dari air pemberi hidup dan padang belantara kebebasan, ia menunggu dan memperhatikan. Pd 118.2

Tidak ada pamer kekuatan, pintu penjara tidak terbuka; tetapi penyembuhan orang sakit, pengabaran injil, pengangkatan jiwa manusia, menyaksikan tugas Kristus. Pd 118.3

Seorang diri dalam penjara, melihat ke mana jalannya, seperti Tuhannya, Yohanes menerima tanggungannya-bersekutu dengan Kristus dalam pengorbanan. Pesuruh-pesuruh sorga menyertai dia ke kubur. Makhluk-makhluk semesta alam, baik yang berdosa mau pun yang tidak berdosa, menyaksikan usaha pelayanan yang tidak mementingkan diri itu. Pd 118.4

Dan dalam seluruh generasi yang telah lewat sejak waktu itu, jiwa-jiwa yang menderita telah ditopang oleh kesaksian kehidupan Yohanes. Dalam penjara, di atas panggung hukuman mati, dalam nyala api, pria dan wanita melalui berabad-abad kegelapan telah dikuatkan ingatan mengenai dia, yang tentangnya Kristus berkata: “Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar.” Mat 11:11. Pd 118.5

“Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu apabila aku hendak menceritakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta... dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.” Pd 118.6

“Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, di padang gurun dan celah-celah gunung.” Pd 118.7

“Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.” Ibr 11:32-40. Pd 119.1