Pendidikan

25/55

Suatu Pelajaran Mengenai Kepercayaan

“Bertanyalah kepada binatang maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. . . bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.” “Pergilah kepada semut; perhatikanlah lakunya.” “Pandanglah burung-burung di langit.” “Perhatikanlah burungburung gagak.” Ayub 12:7, 8; Ams 6:6; Mat 6:26; Luk 12:24. Pd 87.4

Janganlah kita sekedar bercerita kepada anak-anak mengenai makhlukmakhluk Allah Binatang itu sendiri haruslah menjadi gurunya. Semut mengajarkan Pelajaran mengenai kerajinan, ketabahan dalam mengatasi rintangan, mengenai takdir pada masa depan. Dan burung-burung adalah guru dari pelajaran yang manis mengenai kepercayaan. Bapa kita yang di sorga menyediakan makanan bagi mereka; tetapi mereka harus mengumpulkan makanan itu, mereka harus membuat sarangnya dan mengasuh anaknya. Setiap saat mereka menghadapi musuh yang berusaha untuk membinasakan mereka. Namun demikian betapa gairahnya mereka melakukan pekerjaannya! Betapa gembira kicauannya. Pd 87.5

Betapa indahnya keterangan pengarang mazmur mengenai pengasuhan Allah kepada makhluk-makhluk di hutan— Pd 88.1

“Gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukitj bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.” Mzm 104:18. Pd 88.2

Ia mengadakan mata air yang memancar di antara bukit-bukit, dimana burung bertempat tinggal dan “bersiul di antara daun-daunan.” Mzm 104:12. Semua makhluk di hutan dan bukit-bukit adalah bagian dari isi rumah tanggaNya yang besar. Ia membuka tanganNya dan “ mengenyangkan segala yang hidup.” Mzm 145:16. Pd 88.3

Elang di pegunungan Alpen terkadang dicampakkan oleh badai ke celahcelah sempit di pegunungan. Badai awan merintangi burung yang perkasa dari hutan ini, awan yang tebal itu memisahkannya dari ketinggian yang cerah dimana ia membuat tempat tinggalnya. Usahanya untuk melepaskan diri tampaknya tidak berhasil. Ia terbang kian kemari, menerobos udara dengan sayapnya yang kekar dan memecah kesunyian pegunungan dengan gema pekikannya. Akhirnya, dengan suara kemenangan, ia meluncur ke atas dan menerobos awan, sekali lagi berada dalam curahan sinar matahari yang cerah, dengan kegelapan dan badai jauh di bawah. Demikianlah kita pun dapat dikelilingi kesukaran, putus asa dan kegelapan. Kepalsuan, kemalangan, ketidakadilan, menutupi kita. Ada awan yang tak dapat disingkirkan. Kita berperang dengan situasi dengan hasil yang sia-sia. Ada satu, hanya satu, jalan kelepasan. Kabut dan awan melekat pada bumi, di atas awanawan itu terang Allah bersinar. Ke dalam sinar matahari hadiratNya kita bisa naik dengan sayap iman. Pd 88.4

Banyak pelajaran yang dapat dipelajari. Rasa percaya akan diri, dari pohon yang tumbuh sendirian di ladang atau di sisi bukit, menanamkan akarnya ke dalam tanah, dan di dalam kekukuhannya menantang badai. Kuasa pengaruh yang mula-mula, dari batang yang bonggol, tidak berbentuk, bengkok seperti batang muda, dalamnya tiada kuasa dunia dapat memulihkan kelurusannya yang telah hilang. Rahasia kehidupan yang kudus, dari bunga bakung, di permukaan kolam yang kotor, dilingkari oleh onak dan sampah, menanamkan batangnya jauh ke pasir yang jernih di bawah dan mengambil kehidupannya daripadanya, mengangkat bunga mekar yang semerbak kepada terang kemurnian yang tidak bercacat cela. Pd 88.5

Jadi sementara anak-anak dan orang muda mendapatkan pengetahuan mengenai pelbagai fakta dari guru dan buku pelajaran, biarkan mereka belajar Pd 88.6

untuk menarik pelajaran, dan melihat kebenaran bagi dirinya sendiri. Dalam pekerjaannya di kebun, tanyailah mereka apa yang mereka pelajari dari perawatan tanamannya. Bila mereka memandangi sebuah pemandangan yang indah, tanyailah mereka mengapa Allah memberi pakaian pada ladangladang serta hutan-hutan itu dengan warna yang bercorak indah. Mengapa semuanya itu tidak berwarna coklat saja? Bila mereka memetik bunga, tuntunlah mereka untuk berpikir mengapa Ia menyimpan keindahan keajaiban Eden bagi kita. Ajar mereka untuk memperhatikan bukti-bukti yang terlihat di dalam alam mengenai pikiran Allah terhadap kita, penyesuaian yang amat ajaib dari segala sesuatu terhadap keperluan dan kebahagiaan kita. Pd 89.1

Orang yang mengenal dalam alam hasil pekerjaan Bapa, yang dalam kelimpahan dan keelokan bumi membawa tulisan tangan Bapa— orang itu saja belajar dari alam pelajarannya yang tertinggi dan menerima pelayanannya yang tertinggi. Dia saja yang dapat menerima sepenuhnya makna dari sebuah bukit dan lembah, sungai dan samudera, yang memandangnya sebagai pernyataan pikiran Allah, suatu pernyataan dari Khalik. Pd 89.2

Banyak ilustrasi dari alam digunakan oleh penulis-penulis Alkitab, dan bila kita meneliti hal-hal dari dunia alam, kita akan sanggup, di bawah bimbingan Roh Kudus, memahami lebih sempurna pelajaran dari firman Allah. Pada saat itulah alam menjadi kunci perbendaharaan firman itu. Pd 89.3

Anak-anak harus didorong untuk mencari di alam benda-benda yang menggambarkan ajaran Alkitab, dan menelusuri dalam Alkitab persamaan yang ditarik dari alam. Mereka harus mencari, baik dalam alam maupun dalam Tulisan Kudus, setiap objek yang melukiskan Kristus dan juga apa yang digunakannya dalam melukiskan kebenaran. Dengan begitu mereka dapat belajar untuk melihat Dia dalam pohon dan pokok anggur, dalam bunga bakung dan mawar, dalam matahari dan bintang. Mereka dapat belajar mendengar suaraNya dalam kicauan burung, dalam lambaian pohon, dalam halilintar dan dalam alunan gelombang samudera. Dan setiap benda dalam alam akan mengulangi kepada mereka itu, pelajaranNya yang berharga itu. Pd 89.4

Kepada mereka yang mau mengenal Kristus, bumi tidak akan pernah menjadi tempat yang sunyi dan sepi. Ini merupakan tempat kediaman Bapa, Penuh dengan kehadiranNya, Dia yang pernah tinggal di tengah-tengah manusia. Pd 89.5