Nasihat Penatalayanan
Bagian III - Tuhan Mengasingkan Perpuluhan
12. — Ujian Kesetiaan
“Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggur.” NP 43.1
Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah, sebagai pemberi segala kebutuhan kita, mempunyai bagian dalam seluruhnya. Maka bagiannya haruslah menjadi pemikiran kita yang pertama; dan suatu berkat yang istimewa akan menyertai semua orang yang menghormati tuntutan ini. NP 43.2
Di sini terlihat suatu azas yang terdapat dalam segala tindakan Allah terhadap manusia. Allah telah menempatkan nenek moyang kita yang pertama di Taman Eden. NP 43.3
Ia kelilingi mereka dengan segala sesuatu yang dapat memberikan kebahagiaan mereka, dan Ia meminta agar mereka mengakui Dia sebagai pemilik segalanya. Di Taman Eden Ia menumbuhkan segala macam pohon yang baik pada pemandangan mata dan baik untuk dimakan, tetapi di antara pohon-pohon itu Ia menumbuhkan sebuah pohon yang lain. Dari segala pohon yang lain Adam dan Hawa boleh makan dengan sesuka hati tetapi darihal pohon ini Allah berkata, “Janganlah engkau makan.” Di sinilah terdapat ujian rasa terima kasih dan kesetiaan mereka kepada Allah. NP 43.4
Demikian pula Allah telah memberikan kepada kita harta kekayaan sorga yang paling indah dengan memberikan Yesus pada kita. NP 44.1
Dalam Dia Allah telah memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Hasil-hasil bumi, tuaian yang limpah, emas dan perak adalah pemberian-pemberianNya. Rumah-rumah dan tanah, makanan dan pakaian, diberikanNya mendjadi milik manusia, la meminta kita untuk mengakuiNya sebagai Pemberi segala sesuatu; dan atas dasar ini Ia berkata, Dari segala kepunyaanmu asingkanlah sepersepuluh bagiKu, selain pemberian dan persembahan yang harus dibawa ke dalam rumah perbendaharaanKu. Inilah persediaan yang Allah telah adakan untuk memajukan pekerjaan injil. NP 44.2
Tuhan Yesus Kristus sendiri, yang telah memberikan hidupNya bagi kehidupan dunia, menganjurkan agar rencana memberi secara teratur diadakan. Ia yang telah meninggalkan istana sorga. . . telah berbicara kepada manusia, dan dengan bijaksana Ia telah memberitahukan kepada mereka rencanaNya sendiri untuk membantu orang-orang yang bekerja membawa pekabaranNya kepada dunia. R & H, 4 Pebruari 1902 NP 44.3