Hidup Yang Menyehatkan
Bab 42 - Pelajaran-Pelajaran Dari Pengalaman Anak-Anak Israel
Gereja Modern Mengulangi Sejarah Israel Kuno
1169. Pencobaan anak-anak Israel, dan sikap mereka tepat sebelum kedatangan Kristus yang pertama kali, telah dipaparkan di hadapan saya berulang kali untuk mengilustrasikan keadaan umat Allah sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali.— R. and H., 1890, No. 7. HM 327.1
1170. Jerat-jerat Setan ditaruh bagi kita sama seperti untuk anak-anak Israel tepat sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Kita sedang mengulangi sejarah bangsa itu.— T., No. 31, hlm. 156. HM 327.2
1171. Saya telah melihat bahwa pemujaan diri sudah menjadi umum di tengah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, dan bahwa kecuali kebanggaan diri manusia direndahkan dan Kristus diangkat, kita sebagai suatu umat, tidak akan berada dalam keadaan yang lebih baik untuk menerima Kristus pada kedatangan-Nya yang kedua kali daripada bangsa Yahudi menerima Dia pada kedatangan-Nya yang pertama kali.... Sejarah mereka harus menjadi peringatan kudus kepada kita.— T., No. 33, hlm. 256. HM 327.3
1172. “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Aliahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.” HM 328.1
Nyanyian ini tidak berhubungan dengan sejarah namun nubu- atan. Meskipun itu menceritakan hal-hal ajaib tentang Allah dengan umat-Nya di masa lampau, itu juga memberi tanda peristiwa besar di masa mendatang, kemenangan akhir orang setia ketika Kristus datang kali kedua dalam kuasa dan kemuliaan.— P. P., hlm. 467. HM 328.2
1173. Rasul Paulus dengan jelas menyatakan bahwa pengalaman bangsa Israel dalam perjalanan mereka telah dicatat demi keuntungan mereka yang hidup di dunia zaman sekarang, mereka yang kepadanya akhir dunia akan tiba. Kita tidak menganggap bahwa bahaya kita lebih sedikit daripada orang-orang Ibrani itu, tetapi justru lebih besar lagi.— T., jld. 3, hlm. 358. HM 328.3
Hubungan Allah dengan Israel
1159. Allah dalam kemurahan memanggil mereka keluar dari Mesir, agar mereka bisa menyembah Dia tanpa kekangan atau rintangan. Ia membuat mukjizat bagi mereka, ia mencobai dan menguji mereka dengan membawa mereka ke tempat-tempat yang sukar. Setelah hubungan-hubungan Allah yang ajaib dengan mereka, dan kelepasan mereka beberapa kali, mereka mengeluh ketika dicobai dan diuji oleh-Nya. Bahasa mereka adalah, “Lebih baik kita mati di tanah Mesir.” Mereka sangat menginginkan bawang prei dan bawang merah di sana.... Kata malaikat, “Engkau telah melakukan yang lebih buruk daripada mereka.”— T., jld. 1, hlm. 128. HM 328.4
Pengaruh Makanan Daging pada Pikiran dan Tubuh
1175. Betapa seringnya Israel kuno memberontak, dan seringkali mereka dihadapkan dengan penghakiman, dan ribuan pembunuhan, karena mereka tidak mau mengindahkan perintah Allah yang telah memilih mereka! Bangsa Israel Allah di zaman akhir ini berada dalam bahaya konstan berbaur dengan dunia, dan kehilangan semua tanda menjadi umat pilihan Allah.... Akankah kita menggusarkan Dia sebagaimana yang dilakukan bangsa Israel? Akankah kita membuat-Nya murka atas kita dengan memisahkan diri dari Dia, dan berbaur dengan dunia dan mengikuti hal yang dibenci dari bangsa-bangsa yang ada di sekitar kita?... Perintah sama yang ada pada bangsa Israel kuno juga ada pada umat Allah sekarang, agar terpisah dari dunia. Kepala gereja yang agung tidak berubah. Pengalaman orang Kristen di zaman ini sama seperti perjalanan Israel kuno. Bacalah 1 Korintus 10, terutama dari ayat 6 sampai 15: “Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: ‘Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.’... Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.’—T., jld. 1, hlm. 283. HM 329.1
1176. Tuhan bermaksud membawa umat-Nya kembali hidup dari buah-buahan, sayuran, dan padi-padian sederhana. Ia menuntun anak-anak Israel ke padang belantara, di mana mereka tidak bisa memperoleh makanan daging; dan Ia memberikan mereka roti dari surga. “Manusia memang sudah memakan makanan malaikat.” Namun mereka sangat menginginkan makanan daging dari Mesir, dan berkabung dan menangis meminta daging, meskipun Tuhan telah menjanjikan bahwa bila mereka berserah pada kehendak-Nya, maka Ia akan membawa mereka ke tanah Kanaan, dan menjadikan mereka di sana suatu bangsa yang murni, suci, bahagia, dan tidak akan ada yang lemah di semua suku mereka; karena Ia akan menjauhkan penyakit dari antara mereka. Namun meskipun mereka memiliki “Demikianlah kata Tuhan” yang sederhana, mereka bersedih dan menangis, dan mengeluh, sampai Tuhan murka atas mereka. Karena mereka begitu berkeras hati menginginkan daging hewan mati, maka ia memberikan mereka makanan yang telah ditahanNya dari mereka. Tuhan tentunya akan memberikan daging kepada mereka sejak mula pertama kalau saja itu penting bagi kesehatan mereka; namun Ia telah menciptakan dan menebus mereka, dan menuntun mereka pada perjalanan panjang di padang belantara, untuk mendidik, mendisiplin, dan melatih mereka pada kebiasaan yang benar. Tuhan memahami pengaruh dari makan daging kepada sistem tubuh manusiawi mereka. Ia menginginkan umat yang dalam penampilan fisiknya, menunjukkan mandat ilahi, meskipun dengan perjalanan panjang mereka.— U. T., 5 November 1896. HM 329.2
Peringatan-peringatan dari Pengalaman Israel
1177. Agama dari banyak orang di antara kita adalah agama Israel yang murtad, karena mereka menyukai jalan mereka sendiri, dan meninggalkan jalan Tuhan.— S. T., 3 November 1890. HM 330.1
1178. Saya diperlihatkan bahwa kebodohan Israel di zaman Samuel akan terulang di tengah umat Allah sekarang ini, kecuali ada kerendahan hati yang lebih besar, lebih sedikit keyakinan pada diri sendiri, dan lebih banyak kepercayaan kepada Tuhan Allah Israel, Penguasa bangsa itu.— S. T., 3 November 1890. HM 330.2
1179. “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.” Pengalaman Israel, yang disebutkan dalam kata-kata rasul di atas, dan sebagaimana tercatat dalam Mazmur pasal 105 dan 106, berisi pelajaran-pelajaran peringatan yang terutama perlu dipelajari oleh umat Allah di masa akhir ini. Saya anjurkan agar pasal ini dibaca sedikitnya sekali seminggu.— S. T. to B. C. C., hlm. 43. HM 331.1
1180. Dengan sejarah anak-anak Israel ada di hadapan kita, mari kita perhatikan, dan tidak didapati melakukan dosa yang sama, mengikut jalan ketidak percayaan dan pemberontakan yang sama — R. and H., 1893, No. 16. HM 331.2