Hidup Yang Menyehatkan

55/62

Bab 37 - Perawat Misionaris

Kebutuhan Akan Perawat

1060. Pada hampir tiap gereja terdapat pria dan wanita muda yang mungkin menerima pendidikan entah itu sebagai dokter atau perawat. Mereka tidak akan pernah memiliki kesempatan lebih baik daripada sekarang. Saya mendesak agar permasalahan ini dipertimbangkan dengan penuh doa, agar usaha khusus dibuat untuk memilih orang muda itu yang memberikan janji untuk menjadi orang yang berguna dan memiliki kekuatan moral. Hendaknya mereka menerima suatu pendidikan di sanitarium di Battle Creek, pergi sebagai misionaris ke mana pun Tuhan memanggil mereka untuk bekerja.— M. M, jld. 2, hlm. 216. HM 291.1

1061. Saya bisa berharap bahwa ada seratus perawat dalam pelatihan di mana hanya ada satu. Haruslah demikian. Baik pria maupun wanita bisa jauh lebih berguna sebagai para misionaris medis daripada sebagai misionaris tanpa pendidikan medis.— M. M., jld. 2, hlm. 215. HM 291.2

Kualifikasi Perawat

1062. Pesertanya haruslah ceria dan penuh pengharapan.— H. to L., Bab. 3, hlm. 54. HM 292.1

1063. Para pesertanya haruslah tidak tergesa-gesa, tenang, dan bisa mengendalikan diri.— H. to L., Bab. 4, hlm. 59. HM 292.2

1064. Sang ibu bisa jadi seorang perawat dan dokter yang cerdas bagi anak-anak tercintanya sendiri. Adalah haknya untuk memiliki suatu pemahaman mengenai organ tubuhnya sendiri dan anak-anaknya, agar ia bisa mengetahui bagaimana menangani anak-anaknya dalam keadaan sakit.— H. R. HM 292.3

Tugas Perawat pada Dirinya Sendiri

1065. Adalah tugas para penyerta dan perawat di kamar orang sakit untuk merawat kesehatannya sendiri secara khusus, terutama dalam kasus-kasus kritis demam dan penyakit paru. Jangan dibiarkan satu orang saja terbatas di kamar orang sakit. Lebih aman tergantung pada dua atau tiga orang, yang adalah para perawat teliti dan paham, mereka ini yang bergantian dan berbagi tugas merawat di kamar orang sakit itu. Masing-masing harus bergerak badan di udara terbuka sesering mungkin. Ini penting bagi para penjaga orang sakit, terutama jika teman-teman si sakit berada dalam kelompok orang yang terus menganggap udara yang masuk ke kamar orang sakit itu, sebagai musuh, dan tidak akan membiarkan jendela diangkat atau pintu terbuka. Orang sakit dan penyertanya dalam hal ini terpaksa menghirup udara itu dari hari ke hari, karena kelalaian yang tak bisa dibenarkan dari teman-teman si sakit.— H. to L., Bab. 4, hlm. 56. HM 292.4

1066. Jika para penjaganya mengetahui pentingnya kesehatan, dan menyadari perlunya ventilasi untuk keuntungan mereka sendiri, sebagaimana halnya untuk pasien, dan sanak keluarga, juga orang yang sakit, menentang masuknya udara dan cahaya ke dalam kamar orang yang sakit, maka para penjaganya tidak perlu berat hati meninggalkan kamar orang sakit itu. Mereka harus merasakan diri mereka sendiri terlepas dari kewajiban mereka pada orang yang sakit itu. Bukanlah kewajiban seseorang atau yang lainnya untuk mengambil risiko mendapatkan penyakit dan membahayakan kehidupan mereka dengan menghirup udara yang beracun. Jika orang yang sakit menjadi korban dari pemikiran keliru mereka sendiri, dan akan menutup kamar itu dari berkat surga paling penting, biarkan saja mereka melakukan itu, namun tidak membinasakan orang yang harus hidup .— H. to L., Bab. 4, hlm. 57. HM 292.5

Saran-saran untuk Perawat

1067. Adalah bernilai sangat tinggi bagi orang yang sakit memiliki suhu yang merata dalam ruangan. Ini tidak bisa selalu ditentukan dengan tepat, jika dibiarkan pada penilaian para perawat, karena mereka mungkin bukan penentu terbaik dari suhu yang benar.— H. to L., Bab. 4, hlm. 54. HM 293.1

1068. Sedikit orang yang menyadari efek sikap yang lembut dan tegas, sekalipun dalam perawatan seorang bayi. Ibu atau perawat yang cerewet, dan tidak sabar menciptakan kegelisahan pada diri anak di tangannya, sedangkan sikap yang lembut cenderung menenangkan saraf-saraf si kecil.— H. R. HM 293.2

1069. Bilamana ada dua pengawas, mereka seringkali bercakap-cakap, kadang-kadang dengan suara keras, namun lebih sering dengan nada berbisik, yang jauh lebih menggoda dan merangsang saraf-saraf si sakit daripada berbicara nyaring.... Para penjaga orang yang sakit, kalau bisa, harus membiarkan mereka tenang dan beristirahat sepanjang malam, sementara mereka menempati ruangan yang letaknya bersebelahan. Semua keributan dan bunyi yang tak perlu harus dihindarkan dalam kamar orang yang sakit, dan seluruh rumah harus dijaga setenang mungkin. Sikap masa bodoh, pelupa, dan ceroboh telah menyebabkan kematian dari banyak orang yang sebenarnya masih bisa bertahan hidup seandainya mereka menerima perawatan yang benar dari perawat yang bijaksana dan cermat.— H. to L., Bab. 4, hlm. 59. HM 293.3