Iman dan Perbuatan
Keutuhan Kemurahan
Terang yang Allah berikan kepadaku, menem-patkan pokok pembahasan ini di atas semua perta-nyaan dalam pikiranku. Pembenaran adalah kemu-rahan seutuhnya, dan bukan dihasilkan oleh usaha manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Hal ini te-lah dibukakan kepada saya secara jelas, jika seorang kaya mempunyai banyak uang dan harta, dan dia memberikan persembahan kepada Tuhan, muncul suatu pemikiran salah yang merusak persembahan itu, dengan melayakkan dirinya atas bantuan Allah, bahwa Tuhan berada dalam suatu kewajiban untuk memberikan kemurahan-Nya karena pemberiannya. IP 25.1
Sangat sedikit pendidikan dalam garis yang jelas mengenai hal ini. Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada manusia semua harta yang dimilikinya da-lam kepercayaan—yang mana berarti Ia memerlu-kan semuanya dikembalikan kepada-Nya pada saat sesuai dengan rencana-Nya. Tuhan memberikan akal budi. Ia memberikan kesehatan dan kemampu-an untuk mendapatkan hal-hal duniawi. Ia menciptakan segala sesuatu di dunia ini. Ia memanifestasikan kuasa Ilahi-Nya agar dunia dapat berkembang di dalam semua kekayaannya. Ia memberikan matahari, hari, awan, hujan, agar tumbuhan dapat bertumbuh. Sebagaimana hamba-hamba-Nya berkumpul untuk masa penuaian dan untuk menggunakan keinginanmu dalam segi ekonomi untuk keseimbangan bagi panggilan-Nya. Engkau dapat berkata seperti Daud, “Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari ta-ngan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu” (1 Tawarikh 29:14). Jadi kepuasan dari kelayakan ciptaan tidak dapat dikembalikan kepada Tuhan, karena itu akan selalu menjadi milikNya sesuai dengan tuntunan pemeliharaan-Nya. IP 25.2