Iman dan Perbuatan

54/79

Tidak Kasar dan Liar

Kedamaian dari Kristus tidak memiliki elemen yang kasar, liar yang dimanifestasikan dalam suara yang keras dan gerakan-gerakan tubuh. Damai dari Kristus adalah damai yang berpengetahuan, damai ini tidak membuat orang yang memilikinya menjadi fanatik dan berlebih-lebihan. Hal ini bukanlah suatu dorongan hati yang liar melainkan merupakan suatu bisikan Roh Allah. IP 147.1

Pada saat Juruselamat memberikan kedamaian kepada jiwa, hati akan harmonis dengan Firman Allah, karena roh dan firman adalah dua hal yang sejalan. Tuhan memuliakan Firman-Nya pada setiap persekutuan dengan manusia. Karena firman itu adalah keinginan-Nya sendiri, suara-Nya sendiri, yang diungkapkan bagi manusia, dan dia tidak memiliki keinginan yang baru, tidak ada kebenaran yang baru, di samping Firman-Nya yang sudah ada, untuk dibukakan bagi anak-anak-Nya. Jika engkau memiliki pengalaman yang indah yang tidak sejalan dengan ekspresi tuntunan Firman Allah, engkau dapat meragukannya, karena asalnya bukan dari atas. Kedamaian Allah datang melalui pengetahuan mengenai Yesus yang diungkapkan oleh Alkitab. IP 148.1

Jika kebahagiaan didapatkan dari sumber lain dan bukan dari mata air Ilahi, hal ini merupakan kebahagiaan yang selalu berubah-ubah dan bermacam ragam; tetapi kedamaian Kristus adalah kedamaian yang tetap dan mengikat. Kedamaian itu tidak bergantung kepada situasi kehidupan apa pun, apakah kepada harta duniawi, atau jumlah sahabat yang kita miliki. Kristus adalah mata air dari air kehidupan, dan kebahagiaan dan kedamaian yang datang dari pada-Nya tidak pernah mengecewakan karena Ia adalah mata air kehidupan. Mereka yang percaya kepada-Nya dapat berkata: “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya...” Ada sebuah sungai, yang aliran-alirannya akan menyukakan kota Allah, tempat suci dari bait yang mahatinggi” (Mazmur 46:2-4). IP 148.2

Kita memiliki alasan bagi rasa syukur yang tak berkeputusan kepada Allah yaitu Kristus, dengan penurutan-Nya yang sempurna, telah memenangkan kembali surga yang telah hilang akibat pelanggaran Adam. Adam telah berdosa dan keturunannya mengambil bagian dari rasa bersalah dan akibat dari pelanggarannya; tetapi Yesus memikul kesalahan dari Adam, dan semua keturunan Adam yang mau datang kepada Kristus, yang adalah Adam yang kedua, agar dapat lepas dari upah pelanggarannya. Yesus mendapatkan kembali surga untuk manusia dengan memenangkan ujian di mana Adam telah gagal; karena Ia telah menurut hukum dengan sempurna, dan memiliki hak bagi penebusan agar manusia dapat melihat bahwa mereka tidak akan bisa diselamatkan sementara melanggar hukum Allah yang suci. Mereka harus berhenti melanggar hukum dan bersandar pada janji Allah yang tersedia bagi kita melalui apa yang Kristus telah lakukan bagi kita. IP 149.1