Iman dan Perbuatan
Penyucian yang Menuntun Jauh dari Alkitab
Beberapa orang yang hadir pada pertemuan ini memiliki teori yang populer mengenai penyucian, dan pada saat hukum Allah dijelaskan dan sifat yang salah diperlihatkan, salah seorang merasa tersinggung lalu bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan. Beberapa saat setelah itu saya tahu bahwa orang itu datang dari Stockholm untuk menghadiri pertemuan itu. Dalam suatu perbincangannya dengan salah satu pendeta kita, ia menyatakan dirinya tidak berdosa dan tidak membutuhkan Alkitab, karena Allah secara langsung memberitahukan kepadanya apa yang harus dia lakukan; dia memposisikan dirinya jauh di atas pengajaran Alkitab. Apakah yang dapat kita harapkan dari mereka yang mengikuti khayalannya sendiri daripada Firman Allah? Mereka menyingkirkan satu-satunya pendeteksi kesalahan, lalu apakah yang dapat mencegah penipu besar itu menjerat manusia pada keinginannya? IP 84.1
Orang ini mewakili suatu golongan. Penyucian yang palsu menuntun jauh dari Alkitab. Agama dikurangi maknanya menjadi hanya sebuah dongeng. Perasaan dan kesan-kesan diciptakan sesuai dengan ukuran ini. Sementara mereka menyatakan dirinya tidak berdosa dan menyombongkan kebenaran mereka, para penuntut penyucian mengajarkan kepada manusia bahwa mereka bebas melanggar hukum Allah dan bagi mereka yang menuruti perintahNya telah kehilangan kemurahan-Nya. Presentasi dari tuntutan mereka menimbulkan pertentangan dan amarah dan kejijikan. Demikianlah tabiat mereka ditunjukkan, karena “sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah; karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya” (Roma 8:7). IP 84.2
Pengikut Kristus yang benar tidak akan menyom-bongkan kesuciannya. Orang berdosa terhukum karena hukum Allah. Ia menyadari keberdosaannya jelas berhadapan dengan kesempurnaan kebenaran yang melarang pelanggarannya dan hal ini memalukan dirinya dan membuat dirinya bertobat. Ia berdamai dengan Allah melalui darah Kristus, dan sementara ia berjalan dengan Dia, ia akan mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang kesucian tabiat Allah dan sifat dari tuntutan-Nya yang selalu menjangkau manusia. Ia akan dapat melihat lebih jelas kekurangan-kekurangannya dan akan merasa membutuhkan pertobatan dan iman di dalam darah Kristus secara berkelanjutan. IP 85.1
Mereka yang selalu memiliki perasaan adanya kehadiran Kristus dalam dirinya tidak akan bersandar pada dirinya sendiri atau kebenarannya sendiri. Tidak ada nabi atau rasul yang menyombongkan kesucian mereka. Lebih dekat mereka kepada kesempurnaan tabiat, mereka merasa tidak layak dan tidak sempurna. Tetapi bagi mereka yang memiliki kesempurnaan yang jauh dari Dia, mereka yang pandangannya hanya sedikit mengarah pada-Nya, adalah orang-orang yang paling menyombongkan kesempurnaannya. IP 85.2