Hidup Yang Disucikan

55/74

Berada Bersama dengan Allah

Sementara Yohanes merenungkan pemandangan di atas Gunung Horeb, Roh-Nya yang menguduskan hari ketujuh turun ke atasnya. Ia merenungkan dosa Adam yang melanggar hukum Dahi, dan akibat menakutkan dari pelanggaran itu. Kasih Allah yang tak terhingga, oleh memberikan Anak-Nya menebus makhluk yang telah hilang, tampaknya terlalu agung untuk dinyatakan melalui bahasa. Sementara ia menyampaikannya dalam surat-surat kirimannya, ia meminta jemaat dan dunia memperhatikannya. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia” (1 Yoh 3:1). Bagi Yohanes adalah misteri bahwa Allah dapat memberikan Anak-Nya mati bagi manusia yang memberontak. Dan ia hanyut dalam keheranan bahwa rencana keselamatan, yang dirancang begitu mahal bagi surga itu, ditolak oleh mereka untuk siapa pengorbanan yang tak terhingga itu telah dibuat. HD 69.3

Yohanes berada bersama Allah. Sementara ia belajar lebih banyak tentang tabiat Ilahi melalui pekerjaan penciptaan, penghormatannya kepada Allah makin bertambah. Sering ia bertanya dalam hatinya, Mengapa orang-orang yang sepenuhnya bergantung kepada Allah tidak berupaya berdamai dengan Dia oleh penurutan sukarela? Ia Mahabijaksana dan Mahakuasa. Ia mengendalikan alam semesta dengan dunia-dunia yang tak terhitung banyaknya. Ia memelihara keagungan dan keindahan ciptaan-Nya dengan sangat serasi. Dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah, dan ganjaran dosa adalah maut. Di surga ataupun di bumi tidak akan ada nada sumbang jika dosa tidak pernah masuk. Pelanggaran terhadap hukum Allah telah membawa segala penderitaan yang telah terjadi di antara makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Mengapa manusia tidak berdamai dengan Allah? HD 70.1

Bukan masalah enteng berbuat dosa melawan Allah, membuat kehendak manusia yang jahat bertentangan dengan kehendak Penciptanya. Menaati hukum Allah adalah untuk kebaikan manusia, walaupun di dunia ini. Dan sesungguhnya berserah kepada Allah dan berdamai dengan Dia adalah untuk kepentingan abadi mereka. Binatang-binatang di padang mematuhi hukum Penciptanya melalui naluri yang mengatur mereka. Ia berbicara kepada lautan ganas, “Sampai di sini boleh engkau datang, ja-ngan lewat, di sinilah gelombang-gelombang yang congkak akan dihentikan!” (Ayb 38:11); dan air menjadi tenang mengikuti perintah-Nya. Planet-planet beredar dengan teratur menurut hukum yang telah ditegakkan Allah. Dari semua makhluk yang telah dijadikan Allah di atas dunia, hanya manusialah yang memberontak. Namun ia memiliki kuasa berpikir untuk mengerti tuntutan hukum Ilahi dan angan-angan hati untuk merasa bersalah atas pelanggaran dan merasakan damai serta sukacita atas penurutan. Allah menjadikan dia makhluk yang bebas memilih secara moral, menurut ataupun tidak. Pahala hidup kekal--suatu nilai kemuliaan kekal, dijanjikan kepada mereka yang melakukan kehendak Allah, sementara murka-Nya yang menakutkan itu akan menimpa mereka yang melawan hukum-hukum-Nya. HD 70.2