Sukses Memimpin

16/33

Kediktatoran

Akibat-akibat Dominasi--Prinsip-prinsip kudus yang dikaruniakan Allah dilambangkan oleh api suci; tetapi api biasa telah digunakan mengganti api suci itu. Rencana-rencana, yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan, diperkenalkan dengan cara yang halus atas permintaan bahwa ini harus dilakukan, dan itu harus dilakukan, oleh karena hal itu adalah untuk kemajuan pekerjaan Allah. Tetapi perencanaan manusialah yang membawa kepada penindasan, ketidakadilan, dan kejahatan. Pekerjaan Allah harus bebas dari setiap noda ketidakadilan. Pekerjaan itu tidak akan mendapat keuntungan dengan merampoki anggota-anggota keluarga Allah dalam hal kepribadian dan hak-hak mereka. Semua praktik seperti itu adalah kebencian bagi Allah.... SM 65.1

Kuasa bertangan besi yang telah dikembangkan, seakan-akan jabatan-jabatan telah menjadikan manusia dewa-dewa, membuat saya takut, dan harus menyebabkan rasa gentar. Jika itu digunakan, itu adalah kutuk di mana saja, dan oleh siapa saja. Menjadi tuan atas harta pusaka Allah akan menciptakan suatu kejijikan terhadap hak hukum manusia sehingga suatu keadaan tidak taat akan menjadi akibatnya. Orangorang sedang mempelajari bahwa manusia yang memangku jabatan bertanggung jawab yang tinggi tidak dapat, dipercayai untuk membuat dan membentuk pikiran dan tabiat orang lain. Akibatnya nanti ialah hilangnya keyakinan sampai pada manajemen orangorang yang setia.... SM 65.2

Roh dominasi (menguasai) sedang meluas sampai kepada para ketua konferens-konferens kita. Jika seprang manusia berharap atas kuasa-kuasanya sendiri dan berusaha mendominasi saudara-saudaranya, sambil merasa bahwa ia dibekali dengan kekuasaan untuk membuat kehendaknya menjadi kuasa memerintah, maka jalan satu-satunya yang terbaik dan aman adalah memindahkannya, jangan sampai bahaya besar dilakukan, dan ia kehilangan jiwanya sendiri, serta membahayakan jiwa orang lain. “Kamu semua adalah bersaudara.” SM 66.1

Watak untuk menjadi tuan atas harta pusaka Allah ini akan menyebabkan suatu kilas balik (reaksi) kecuali orang-orang ini mengubah jalan mereka. Mereka yang berkuasa harus menunjukkan roh Kristus. Mereka harus mengatur sebagaimana ia akan mengatur setiap kasus yang meminta perhatian. Mereka harus ditimbang dengan Roh Kudus. Jabatan seseorang tidak membuatnya satu titik atau noktah lebih besar dalam pemandangan Allah; karena hanya tabiat saja yang Allah nilai.”-Letter 55, 1895 (19 September 1895 kepada O. A. Olsen). SM 66.2

Bagaimana Roda Kemajuan Dimacetkan--“Jika sekiranya mungkin, musuh akan memacetkan rodaroda kemajuan dan menghalangi kebenaran-kebenaran Injil disiarkan di mana-mana. Dengan sasaran ini ia menuntun manusia untuk merasa bahwa adalah hak mereka untuk mengendalikan hati nurani sesamanya sesuai dengan gagasan-gagasan mereka sendiri yang menyimpang. Mereka mengeluarkan Roh Kudus dari majelis mereka, dan kemudian, dengan kuasa dan nama Pimpinan Pusat, mereka menemukan peraturan-peraturan yang olehnya mereka memaksa orang-orang diatur oleh gagasan-gagasan mereka sendiri dan bukan oleh Roh Kudus.... SM 66.3

Pendidikan diperlukan sehubungan dengan hak dan kewajiban orang-orang yang berkuasa yang telah menjadi tuan atas harta pusaka Allah. Bila seseorang ditempatkan pada suatu jabatan kepercayaan, yang tidak mengetahui roh apa yang harus digunakannya dalam menghadapi pikiran manusia, maka ia perlu mempelajari prinsip-prinsip pertama sekali sehubungan dengan kekuasaannya atas sesama manusia. Prinsip-prinsip yang benar harus dimasukkan ke dalam hati, dan dimasukkan ke dalam lingkaran dan pakai tabiat.-Letter 83, 1896 (22 Mei 1896 kepada O. A. Olsen). SM 67.1

Setan Menyerang dengan Ganas Orang-orang Bertanggung Jawab--“Sambil mengamati dengan teliti setiap arah yang telah Tuhan tetapkan sehubungan dengan senjata Kristen, engkau akan berjalan di hadapan-Nya dengan lembut, dan akan bekerja dengan bijaksana. Engkau tidak akan membawa bersamamu suatu kuk untuk mengikat orang-orang kepada rencanamu, ataupun engkau akan berusaha untuk membuat pekerja-pekerja Tuhan patuh kepada suatu pikiran yang fana. Pepatah dan peraturan manusia tidak boleh mengendalikan pekerja-pekerjaNya. Biarlah tidak ada orang yang ditempatkan pada suatu kedudukan di mana ia dapat menjadi tuan atas harta pusaka Allah; karena hal ini sama-sama memba-hayakan baik jiwa orang yang memerintah itu maupun jiwa mereka yang berada di bawah kekuasaannya.”-Manuscript 40, 1902 (6 November 1902, Prinsip-prinsip Guna Bimbingan Orang-orang dalam Jabatan Bertanggung Jawab). SM 67.2

Tidak Memerintah--“Di antara para ham,ba Tuhan tidak ada yang memerintah. Tidak ada kuk yang harus dipasangkan pada leher waris yang dibeli dengan darah Allah. Setiap kuk harus dipatahkan. Pria dan wanita lebih berharga pada pemandangan Allah daripada yang dapat diperkirakan pikiran manusia. Kristus mengerti nilai mereka; karena Ia mengorbankan diri-Nya sendiri untuk penebusan mereka. Kita adalah harta milik-Nya, yang dibeli dengan darah-Nya yang hidup. Janganlah menyerahkan kesetiaanmu kepada suatu hak hukum atau kuasa manusia. “Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar; karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” 1 Korintus 6:19, 20.-- Ibid. SM 68.1

Meninggikan Gagasan Jabatan Berbahaya--“Kadang-kadang seseorang yang telah ditempatkan pada tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, memperoleh gagasan bahwa ia berada pada jabatan dengan kekuasaan yang tinggi, sehingga semua saudara-saudaranya, sebelum membuat gerakan maju, harus lebih dulu datang kepadanya untuk meminta izin untuk melakukan apa yang mereka rasa harus dilakukan. Orang seperti itu berada pada kedudukan yang berbahaya. Ia telah kehilangan pandangan terhadap pekerjaan seorang pemimpin sejati di antara umat Allah. SM 68.2

Gantinya bertindak sebagai seorang penasihat yang bijaksana, ia memangku hak istimewa seorang penguasa yang sebenarnya. Allah dihina dengan setiap peragaan kekuasaan dan ketinggian diri seperti itu. Tidak ada manusia yang berdiri pada kekuatannya sendiri yang pernah menjadi pikiran dan pertimbangan bagi orang lain yang digunakan Tuhan dalam pekerjaan-Nya. Tidak ada orang yang boleh meletakkan hukum-hukum dan peraturan-peraturan buatan manusia untuk memerintah dengan sewenang-wenang teman-teman sekerjanya yang memiliki pengalaman yang hidup dalam kebenaran. ”--Testimonies to Ministers, hlm. 491. SM 69.1

Kepemimpinan Bukan yang Dipertuan Agung--“Tidak ada manusia yang boleh menetapkan dirinya sebagai seorang penguasa, sebagai tuan atas sesama manusia, untuk melaksanakan dorongan-dorongan alaminya sendiri. Tidak ada suara atau pengaruh satu orang yang boleh diizinkan untuk menjadi suatu kuasa yang mengendalikan.... SM 69.2

Saya disuruh oleh Tuhan untuk mengatakan bahwa jabatan tidak pernah memberi seseorang kasih karunia atau menjadikannya benar. SM 69.3

“Takut akan Tuhan adalah permulaan akal budi.” Beberapa orang yang dipercayai dengan jabatan ber-tanggung jawab menjamu gagasan bahwa jabatan adalah untuk membesarkan diri.”- Medical Ministry, hlm. 164, 165. SM 69.4

Bukan Menghakimi atau Memerintah--“ Adalah pekerjaan berbahaya memberi manusia kekuasaan un tuk menghakimi atau memerintah sesamanya. Kepadamu atau kepada orang lain tidak diberikan suatu kuasa untuk mengendalikan tindakan-tindakan umat Allah, dan usaha untuk melakukan hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.... Allah elah dihina dengan pendidikan yang diberikan kepada gerejagereja di California Selatan yakni berharap kepada satu orang sebagai hati nurani dan pertimbangan bagi mereka. Allah tidak pernah memberi kuasa kepada seorang manusia untuk menggunakan suatu kuasa memerintah atas teman-teman sekerjanya; dan mereka yang telah membiarkan suatu roh kediktatoran masuk ke dalam pekerjaan dinas mereka perlu mengalami kuasa mengubahkan dari Allah atas hati mereka. Mereka telah menempatkan manusia di mana Allah seharusnya ditempatkan. ”-Letter 290, 1907, hlm. 2,3 (29 Agustus 1907). SM 69.5

Ketua Conference dan Kekuasaan--“Adalah suatu kesalahan bagi suatu konferens untuk memilih sebagai ketua orang yang menganggap bahwa jabatannya merupakan kuasa tak terbatas di tangannya. Tuhan menyuruh saya untuk menyampaikan kepadamu bahwa engkau tidak tahu kapan menggunakan kekuasaan, dan kapan menahan diri dari menggunakannya dengan tidak bijaksana. Banyak yang harus engkau pelajari sebelum engkau dapat melakukan pekerjaan seorang ketua konferens dengan cerdas. Engkau harus tetap ingat bahwa dalam pekerjaan Allah ada seorang Pemimpin kepala, yang kuasa dan hikmat-Nya melebihi otak manusia. SM 70.1

Tidak ada yang dapat Allah lakukan dengan metode-metode kerja di mana manusia fana dibiarkan melaksanakan hukum atas sesama manusia. Ia meminta supaya suatu perubahan menentukan diadakan. Suara memerintah tidak boleh lagi kedengaran. Di antara para pekerja-Nya Tuhan memiliki orang-orang yang rendah hati dan bijaksana; dari orang-orang ini harus dipilih orang-orang yang akan melakukan pekerjaan itu dengan takut akan Allah. SM 71.1

Akan baik jika Pendeta Cottrell dan paling sedikit salah seorang pekerja lain yang berpengalaman luas dapat dipanggil untuk berembuk bersama-sama dan mempertimbangkan rencana-rencanamu yang mem-pengaruhi pekerjaan obat-obatan. Allah merancang supaya hamba-hamba-Nya akan memikul tanggung jawab konferens tersebut dengan roh kerendahan hati dan bergantung atas-Nya.”-Letter 290, 1907, hlm. 2, 3 (29 Agustus 1907 kepada George ‘W. Reaser). SM 71.2

Rencana Menindas Manusia tidak akan Allah Benarkan--“Allah tidak akan membenarkan suatu rencana yang olehnya manusia dengan taraf yang terkecil pun memerintah atau menindas sesamanya. Satu-satunya pengharapan bagi manusia yang jatuh adalah berharap pada Yesus, dan menerima-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat. Segera setelah manusia mulai membuat suatu peraturan besi untuk orang lain, segera setelah ia mulai mengendalikan dan menyetir manusia sesuai dengan pikirannya sendiri, ia menghina Allah, dan membahayakan jiwanya sendiri, dan jiwa saudara-saudaranya. Manusia yang berdosa dapat beroleh pengharapan dan kebenaran hanya pada Allah; dan tidak ada manusia yang lebih benar lagi daripada ia beriman pada Allah, dan memelihara suatu hubungan vital dengan Dia. Suatu bunga di padang harus ada akarnya di dalam tanah; harus ada udara, embun, hujan, dan sinar matahari. Bunga ,itu akan mekar hanya apabila ia menerima keuntungan-keuntungan ini, dan semuanya adalah dari Allah. Begitu pula dengan manusia. Kita terima dari Allah apa yang bekerja untuk kehidupan jiwa. Kita diamarkan tidak mengandalkan manusia, tidak melumpuhkan senjata kita.”-Testimonies to Ministers,hlm. 366, 367. SM 71.3

Ketua Konferens--“Berulang-ulang saya mengulangi amaran itu: Jangan tempatkan sebagai ketua konferens (daerah) seorang manusia yang mengira bahwa jabatan tersebut memberinya kuasa untuk memerintah dan mengendalikan hati nurani orang lain. Adalah biasa bagi manusia membesar-besarkan diri sendiri; kebiasaan-kebiasaan lama berjuang demi keunggulan; tetapi orang yang menduduki suatu jabatan kepercayaan tidak boleh memuliakan dirinya sendiri. SM 72.1

Pekerja yang tiap-tiap hari menyerahkan kemauannya kepada kehendak Kristus akan dididik dari gagasan tersebut. Ia akan mempraktikkan jasa-jasa tabiat Kristus dengan segala kelembutan dan kerendahan hati; dan ini akan memberi bantuan-Nya kepada mereka yang diperkirakan memanfaatkan kebebasan kemerdekaan yang indah dari anak-anak Allah. Mereka akan bebas melaksanakan kasih karunia yang dicurahkan ke atas mereka supaya semua dapat mengerti kesempatan-kesempatan indah yang dimiliki orang-orang kudus sebagai anggota-anggota tubuh Kristus. SM 72.2

Orang yang dalam kepercayaan tanggung jawab suci harus selalu menunjukkan kelemahlembutan dan hikmat Kristus;, karena dengan demikianlah ia menjadi suatu perwakilan tabiat dan metode-metode Kristus. Ia tidak boleh merebut kekuasaan, atau memerintah, atau mengancam, dengan mengatakan, “Kecuali engkau melakukan apa yang, kukatakan, engkau tidak akan menerima pembayaran dari konferens.” Seseorang yang mau mengucapkan kata-kata seperti itu tidak boleh berada di tempatnya selaku ketua konferens. Ia akan membuat orang-orang budak pada pertimbangannya.”-Letter 416, 1907, hlm. 5, 6 (30 Desember 1907 kepada A. G. Daniells dan W. C. White). SM 73.1

Lenyapkan Diktator--“Roh mendominasi sedang merembes sampai kepada ketua-ketua konferens kita. Jika seorang manusia merasa senang terhadap kuasanya sendiri lalu berusaha menerapkan penguasaan atas saudara-saudaranya, merasa bahwa ia mempunyai kuasa untuk memerintah, maka jalan terbaik dan aman adalah mencopotnya, jangan sampai bahaya besar dilakukan, dan ia kehilangan jiwanya sendiri, serta membahayakan jiwa orang lain. ‘Kamu semua adalah bersaudara.’ Menjadi tuan atas harta pusaka Allah adalah suatu tindakan baik kecuali orang-orang ini mengubah jalan mereka. Mereka yang berkuasa harus menunjukkan Roh Kristus. Mereka harus mengurus sebagaimana Ia mengurus setiap perkara yang memerlukan perhatian. ”-Testimomes to Ministers, hlm. 362. SM 73.2