Nasihat Bagi Sidang

68/279

Suatu Gambaran Tentang Mendatangkan Persatuan

Bertahun-tahun yang silam, ketika rombongan orang yang percaya akan kedatangan Kristus yang tak lama lagi masih kecil sekali, para pemelihara Sabat di Topsham, Maine, berkumpul untuk berbakti dalam sebuah dapur yang luas di rumah saudara Stockbridge Howland. Pada suatu Sabat pagi Saudara Howland tidak hadir. Kami merasa heran dengan hal ini, sebab ia selamanya hadir pada waktunya. Tidak lama kemudian ia pun masuklah, mukanya berseri-seri, bersinar dengan kemuliaan Allah. “Saudara-saudara” katanya. “Saya telah mengetahuinya. Saya telah mengetahui bahwa kita dapat mengikuti suatu cara bertindak yang tentang itu jaminan sabda Allah ialah: ‘Kamu tidak pernah akan jatuh.’ Saya akan menceritakan kepada kamu tentang hal itu.” NBS 110.1

Kemudian ia menceritakan kepada kami bahwa ia telah memperhatikan bahwa seorang saudara, seorang nelayan yang miskin, telah merasa bahwa ia tidak dihargai sebagaimana mestinya, dan bahwa Saudara Howland dan saudara-saudara lain menganggap diri lebih dari dia. Hal ini tidak benar, tetapi tampaknya benar bagi dia. dan selama beberapa minggu ia tidak hadir di kumpulan. Sebab itu Saudara Howland pergi ke rumahnya, dan bertelut di hadapannya, seraya mengatakan: “Saudaraku, ampunilah saya. Apakah yang telah saya perbuat?” Orang itu memegang dia pada lengannya dan berusaha menyuruh dia berdiri. “Tidak”, kata Saudara Rowland, apakah perasaan saudara terhadap saya?” “Saya tidak merasa marah kepada saudara.” “Tetapi saya rasa saudara pasti marah kepada saya,” kata Saudara Rowland, “sebab biasanya kita dapat berbicara satu dengan yang lain, tetapi sekarang saudara tidak berbicara kepada saya sama sekali, dan saya ingin tahu apa persoalannya.” NBS 110.2

“Berdirilah, Saudara Howland,“katanya. “Tidak,” kata Saudara Howland, “Saya tidak mau berdiri.” “Kalau begitu saya harus ke bawah,” katanya, dan ia pun bertelutlah, dan mengaku bahwa ia sudah bersifat seperti anak-anak dan alangkah banyaknya prasangka jahat yang disimpannya dalam hatinya. “Dan sekarang,” katanya, “saya akan menyingkirkan segala perkara itu.” NBS 110.3

Ketika Saudara Howland menuturkan ceritanya, mukanya berseri-seri dengan kemuliaan Tuhan. Baru saja ia menyelesaikan ceritanya, masuklah nelayan itu dan keluarganya, dan kami mengadakan suatu kumpulan yang istimewa. NBS 110.4

Sekiranya beberapa dari kita mau mengikuti jalan yang ditempuh oleh Saudara Howland. Kalau pada waktu saudara-saudara kita mempunyai prasangka yang tidak baik, kita mau pergi kepada mereka dan mengatakan, “Ampunilah saya kalau saya telah berbuat sesuatu yang melukai hatimu,” maka kita dapat memecahkan pengaruh Setan dan membebaskan saudara-saudara kita dari segala pencobaan mereka. Jangan biarkan sesuatu menghalangi antaramu dan segala saudaramu. Kalau ada sesuatu yang dapat engkau perbuat oleh pengorbanan untuk membersihkan diri dari sampah kecurigaan, perbuatlah demikian. Allah menghendaki agar kita mengasihi satu dengan yang lain seperti saudara-saudara menghendaki agar kita berbelas kasihan dan sopan santun. Ia menghendaki agar kita mendidik diri sendiri untuk mempercayai bahwa saudara-saudara kita mengasihi kita, dan mempercayai bahwa Kristus mengasihi kita. Kasih memperoleh kasih. NBS 110.5

Apakah kita mengharapkan untuk bertemu dengan saudara-saudara kita di surga? Kalau kita dapat tinggal bersama-sama dengan mereka di dunia ini dengan damai dan keserasian, kita dapat tinggal dengan mereka di surga. Tetapi bagaimanakah dapat kita tinggal dengan mereka di surga kalau kita tidak dapat tinggal dengan mereka di dunia ini tanpa perselisihan dan pertentangan terus menerus? Mereka yang mengikuti suatu cara bertindak yang memisahkan mereka dari saudara-saudara mereka dan mendatangkan ketidakselarasan dan pertikaian, memerlukan suatu pertobatan yang saksama. Hati kita harus dilembutkan dan ditaklukkan oleh kasih Kristus. Kita harus menaruh dalam hati kita kasih yang ditunjukkan-Nya ketika Ia mati bagi kita di salib Kalvari. Kita perlu datang lebih dekat dan lebih dekat lagi kepada Juruselamat. Kita harus berdoa lebih banyak, dan kita harus belajar menggunakan iman. Kita hidup di dunia ini hanya satu kali. Tidakkah kita mau berusaha meninggalkan kepada mereka yang bergaul dengan kita kesan tabiat Kristus? NBS 110.6

Hati kita yang keras perlu dipecahkan. Kita perlu dihimpunkan dalam persatuan yang sempurna, dan kita perlu menyadari bahwa kita sudah dibeli dengan darah Yesus Kristus dari Nazaret. Biarlah masing-masing mengatakan: “Ia memberikan hidup-Nya bagiku, dan Ia menghendaki, selama saya tinggal di dunia ini, agar saya menyatakan kasih yang dinyatakan-Nya dalam menyerahkan diri-Nya bagiku.” Kristus menanggung segala dosa kita dalam diri-Nya sendiri di atas salib, agar Allah dapat berlaku adil namun membenarkan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Ada hidup, hidup kekal, bagi semua orang yang mau menyerahkan diri kepada Kristus.4 NBS 111.1