Nasihat Bagi Sidang
Bahaya dalam Penundaan
Dalam khayal pada malam suatu peristiwa yang sangat mengesankan ditunjukkan kepada saya. Saya melihat bola api yang sangat besar jatuh di antara kediaman yang indah, dan menyebabkan kebinasaan seketika. Saya mendengar seorang mengatakan: “Kami mengetahui bahwa hukuman Allah akan datang ke atas bumi, tetapi kami tidak mengetahui bahwa hal itu akan datang begitu lekas.” Orang-orang lain dengan suara sedih mengatakan: “Kamu mengetahui! Tetapi mengapa kamu tidak memberitahukannya kepada kami? Kami tidak mengetahui.” Di segala tempat saya mendengarkan perkataan penyesalan yang sama diucapkan. NBS 54.2
Dalam kesedihan besar saya pun terbangunlah. Saya pergi tidur lagi, dan saya tampaknya menghadiri suatu kumpulan yang besar. Seorang yang berkuasa sedang berbicara kepada hadirin, dan kepada mereka dipaparkannya sebuah peta dunia. Ia mengatakan bahwa peta itu menggambarkan kebun anggur Tuhan yang harus diusahakan. Bila terang dari surga bersinar ke atas seseorang, orang itu harus memantulkan terang kepada orang-orang lain pun. Terang harus dinyalakan di banyak tempat, dan dari terang ini terang lain harus dinyalakan. NBS 54.3
Perkataan itu diulangi: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” Mat. 5 : 13-16. NBS 54.4
Setiap hari yang lewat membawa kita lebih dekat kepada kesudahan. Apakah hal itu membawa kita pula dekat kepada Allah? Apakah kita berjaga-jaga dan tetap berdoa? Mereka yang bergaul dengan kita dari hari ke hari memerlukan pertolongan dan bimbingan kita. Mereka mungkin ada dalam keadaan pikiran seperti itu sehingga suatu perkataan yang tepat akan dikirim oleh Roh Suci seperti sebuah paku di tempat yang tepat. Besok beberapa dari jiwa-jiwa ini mungkin berada di tempat yang tidak dapat lagi kita capai. Apakah pengaruh kita kepada teman seperjalanan? Usaha apakah kita adakan untuk memenangkan mereka kepada Kristus?9 NBS 54.5
Sementara malaikat-malaikat menahan keempat penjuru mata angin, kita harus bekerja dengan segala kesanggupan kita. Kita harus membawa pekabaran kita tanpa bertangguh. Kita harus memberikan bukti kepada semesta alam dan kepada manusia dalam zaman yang sudah merosot ini, bahwa agama kita ialah suatu iman dan suatu kuasa yang bersumber dari Kristus dan perkataan-Nya ialah sabda Ilahi. Jiwa-jiwa manusia sedang tergantung dalam pertimbangan. Mereka akan menjadi rakyat kerajaan Allah atau hamba kelaliman Setan. Semuanya harus mendapat kesempatan untuk berpegang pada pengharapan yang dihadapkan kepada mereka dalam Injil, tetapi bagaimanakah mereka dapat mendengar tanpa seorang pengkhotbah? Keluarga manusia memerlukan pembaruan akhlak, suatu persiapan tabiat, agar mereka dapat berdiri di hadirat Allah. Ada jiwa-jiwa yang hampir binasa karena kesalahan-kesalahan teoritis yang sedang terdapat di mana-mana, dan yang diduga dapat menghambat pekabaran Injil. Siapakah sekarang ini yang mau menyerahkan diri sepenuhnya untuk menjadi pengerja bersama- sama dengan Allah?10 NBS 54.6
Dewasa ini sebagian besar dari mereka yang menjadi anggota sidang sudah mati dalam pelanggaran dosa. Mereka datang dan pergi seperti pintu di atas engselnya. Bertahun-tahun lamanya mereka telah mendengarkan dengan perasaan puas kepada kebenaran yang serius dan mengharukan jiwa, tetapi mereka belum mempraktikkannya. Itulah sebabnya mereka kian lama kian tidak dapat merasakan betapa berharganya kebenaran itu. Kesaksian-kesaksian berupa teguran dan amaran yang menggerakkan itu tidak membangunkan mereka kepada pertobatan. Lagu-lagu yang paling merdu yang datang dari Allah melalui bibir manusia-pembenaran iman, dan kebenaran Kristus-tidak mendapatkan dari mereka suatu sambutan kasih dan perasaan terima kasih. Meskipun Saudagar surga menunjukkan di hadapan mereka permata iman dan kasih yang paling mewah, meskipun Ia mengundang mereka untuk membeli daripada-Nya “emas yang diuji di dalam api,” dan “pakaian putih” agar mereka dapat berpakaian, dan “celak mata” agar mereka dapat melihat, namun mereka mengeraskan hati melawan Dia, dan tidak menukar kesuaman mereka dengan kasih dan kerajinan. Sementara mengaku pengikut Tuhan, mereka menyangkal kuasa kesalehan. Kalau mereka tinggal terus-menerus dalam keadaan ini, Allah akan menolak mereka. Mereka tidak melayakkan diri mereka untuk menjadi anggota keluarga-Nya.11 NBS 55.1
Biarlah segenap anggota sidang mengingat bahwa mereka tidak akan diselamatkan hanya dengan tercatatnya nama mereka dalam buku sidang. Mereka harus berusaha menghadapkan diri benar kepada Allah sama seperti seorang hamba yang tiada malu. Dari hari ke hari mereka harus membangun tabiat mereka sesuai dengan petunjuk Kristus. Mereka harus tinggal di dalam Dia, senantiasa menaruh iman kepada-Nya. dengan demikian mereka akan bertumbuh menjadi pria dan wanita yang dewasa dalam Kristus-orang Kristen yang sehat, gembira, dan berterima kasih, yang dipimpin Allah ke dalam sinar yang lebih terang dan lebih terang lagi. kalau hal ini tidak menjadi pengalaman mereka, maka mereka akan terdapat di antara orang-orang yang sekali kelak akan meratap dengan pahitnya:“Bahwa musim menuai sudah lalu, musim kemarau pun berkesudahan, maka belum lagi kita terlepas.” Mengapa saya tidak lari kepada Benteng untuk mendapatkan perlindungan? Mengapa saya telah meremehkan keselamatan jiwa saya, dan memandang rendah roh anugerah itu?12 NBS 55.2
Hai saudara-saudaraku yang sudah lama mengaku percaya akan kebenaran, saya bertanya kepadamu secara perseorangan. Sudahkah segala kebiasaanmu diselaraskan dengan terang, hak istimewa, dan kesempatan yang diberikan kepadamu dari surga? Ini suatu pertanyaan yang serius. Matahari kebenaran sudah terbit di atas sidang, dan sidang itu harus bersinar. Setiap jiwa mendapat kesempatan untuk memperoleh kemajuan. Mereka yang berhubungan dengan Kristus akan bertumbuh dalam anugerah dan dalam pengetahuan akan Anak Allah, sampai mencapai kedewasaan pria dan wanita. Kalau semua orang yang mengaku percaya akan kebenaran telah mempergunakan kesanggupan dan kesempatan mereka sebaik-baiknya untuk belajar dan berbuat, maka sudah tentu mereka akan menjadi kuat dalam Kristus. Apa pun pekerjaan mereka,-apakah mereka petani, montir, guru, atau pendeta,-jika mereka telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, mereka akan menjadi pengerja yang berhasil baik untuk Tuhan yang di surga.13 NBS 55.3