Nasihat Bagi Sidang
“Ingatlah Kamu akan Hari Sabat”
Pada permulaan sekali hukum keempat Tuhan mengatakan “Ingatlah.” Ia mengetahui bahwa di tengah banyak sekali kesukaran dan kebingungan manusia akan tergoda memaafkan dirinya dari memenuhi tuntutan hukum sepenuhnya, atau akan melupakan betapa sucinya dan pentingnya Sabat itu. Sebab itu Ia mengatakan: ” Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.” Kel. 20:8. NBS 37.6
Sepanjang minggu kita harus selamanya mengingat akan hari Sabat dan mengadakan persiapan untuk memeliharanya sesuai dengan hukum. Jangan hendaknya kita memelihara Sabat itu hanya sekadar penurutan hukum. Kita harus mengerti makna rohaninya atas segala urusan kehidupan. Semua orang yang mengindahkan Sabat sebagai suatu tanda antara mereka dan Allah, menunjukkan bahwa Ialah Allah yang menyucikan mereka, akan menyatakan prinsip- prinsip pemerintahan-Nya. Mereka akan mempraktikkan hukum-hukum kerajaan-Nya setiap hari. Mereka akan berdoa setiap hari agar penyucian Sabat dapat mereka adakan. Setiap hari mereka selamanya bersahabat dengan Kristus, dan akan menunjukkan teladan kesempurnaan tabiat-Nya. Setiap hari terang mereka akan bersinar kepada orang lain dalam perbuatan yang baik. NBS 38.1
Dalam segala perkara yang ada sangkut-pautnya dengan kemajuan pekerjaan Allah, kemenangan-kemenangan yang mula-mula sekali harus didapat dalam kehidupan di rumah tangga. Di sinilah persiapan untuk Sabat harus mulai. Sepanjang minggu biarlah orang tua mengingat bahwa rumah tangga mereka harus menjadi suatu sekolah yang dalamnya anak-anak mereka disediakan untuk tempat kediaman di surga. Biarlah mereka mengucapkan perkataan yang betul. Jangan hendaknya perkataan yang tidak seharusnya didengar oleh anak-anak mereka keluar dari bibir mereka. Biarlah semangat dipelihara dalam keadaan bebas dari perasaan marah. Hai orang tua, sepanjang minggu hiduplah sebagai pada pemandangan Allah yang suci, yang telah memberikan kepadamu anak-anak untuk dididik bagi-Nya. Didiklah bagi-Nya sidang kecil di rumah-tanggamu, supaya pada hari Sabat semuanya sudah bersedia berbakti dalam bait suci Tuhan. Setiap pagi dan petang hadapkanlah anak-anakmu kepada Allah sebagai warisan yang sudah dibeli dengan darah-Nya. Ajarkanlah kepada mereka bahwa mengasihi Allah dan bekerja bagi-Nya adalah kewajiban dan kesempatan mereka tertinggi. NBS 38.2
Bila Sabat diingat sedemikian, kemauan duniawi tidak akan diperkenankan memasuki kemauan rohani, tidak ada kewajiban pada enam hari kerja akan ditinggalkan untuk dilakukan pada hari Sabat. Selama minggu itu tenaga kita tidak akan dihabiskan dalam pekerjaan duniawi sehingga pada hari ketika Tuhan berhenti dan disegarkan kita akan terlampau letih untuk mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya. NBS 38.3
Meskipun persiapan untuk Sabat harus dilakukan sepanjang minggu, Jumat seharusnya menjadi hari persiapan khusus. Dengan perantaraan Musa Tuhan mengatakan kepada anak-anak Israel: “Lalu berkatalah Musa kepada mereka: “Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.” ” Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng”( Kel. 16:23; Bil. 11:8). Ada sesuatu yang harus dilakukan dalam menyediakan roti yang dikirim dari surga bagi anak-anak Israel. Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa pekerjaan ini harus dilakukan pada hari Jumat, hari persiapan. NBS 38.4
Pada hari Jumat biarlah persiapan untuk Sabat diselesaikan. Usahakanlah mempersiapkan segala pakaian dan menyelesaikan segala masakan. Usahakanlah menyemir sepatu dan sudah selesai mandi. Hal dapat dilakukan. Jika engkau menjadikan hal ini suatu peraturan, engkau akan dapat melakukannya. Jangan hendaknya Sabat itu digunakan memperbaiki pakaian, memasak makanan, mencari kepelesiran, atau sesuatu pekerjaan duniawi lainnya. Sebelum matahari terbenam, biarlah segala pekerjaan duniawi dikesampingkan dan semua surat kabar dan majalah duniawi dikesampingkan dan semua surat kabar dan majalah duniawi disimpan. Hai orangtua, jelaskanlah pekerjaanmu dan maksudnya kepada anak-anakmu, dan biarlah mereka mengambil bagian dalam persiapan untuk memelihara Sabat setuju dengan hukum. NBS 38.5
Kita harus menjaga baik-baik awal dan akhir Sabat. Ingatlah bahwa setiap saat disucikan baik-baik. Kalau mungkin para majikan hendaknya membebaskan kaum buruh dari Jumat tengah hari sampai permulaan Sabat. Berikanlah kepada mereka waktu untuk mengadakan persiapan, agar mereka dapat menyambut hari Tuhan dengan ketenangan pikiran. Dengan berbuat demikian engkau tidak akan menderita kerugian meskipun dalam perkara duniawi sekalipun. NBS 39.1
Ada pekerjaan lain yang harus mendapatkan perhatian pada hari persiapan. Pada hari inilah segala perbedaan paham di antara saudara-saudara, baik di dalam keluarga maupun di dalam sidang, harus dihilangkan. Biarlah segala kepahitan dan kemarahan dan kebencian diusir dari jiwa. Dalam roh yang rendah hati, “hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5 :16. NBS 39.2
Tidak suatu pun dalam pemandangan surga dianggap sebagai pelanggaran Sabat yang suci ditinggalkan dalam keadaan tidak diucapkan atau tidak dilakukan, dalam keadaan diucapkan atau dilakukan pada hari Sabat, tetapi juga pikiran harus disiplin untuk merenungkan pokok pikiran yang suci. Hukum keempat dilanggar dengan sesungguhnya oleh percakapan perkara-perkara duniawi atau oleh ikut serta dalam percakapan yang dangkal dan tidak penting. Mempercakapkan sesuatu atau segala perkara yang masuk ke dalam pikiran ialah mengucapkan perkataan sendiri. Setiap penyimpangan dari yang benar membawa kita ke dalam perhambaan dan pehukuman. NBS 39.3