Nasihat Bagi Sidang

209/279

Makanan Teratur

Setelah makan seperti biasanya, lambung itu patutlah beristirahat selama lima jam. Tidak sedikit pun makanan yang patut ditambahkan lagi sampai tiba jam makan berikutnya. Pada waktu inilah perut itu bekerja dan mempersiapkan diri menerima makanan kembali.17 NBS 239.1

Patutlah diperhatikan dengan baik kebiasaan makan pada waktu yang teratur. Janganlah jajan, manisan, kacang-kacangan, buah-buahan atau makanan jenis apa pun tidak boleh di antara di antara jam makan itu. Makan tidak teratur merusak alat pencernaan yang mengakibatkan rusaknya kesehatan dan kegembiraan. Dan bila anak-anak menghadapi meja makan tidak suka makanan yang sehat; seleranya meminta yang merusak kesehatannya.18 NBS 239.2

Apabila tiba waktu tidur, seharusnya perut sudah menyelesaikan tugasnya, yaitu termasuk juga alat-alat tubuh lainnya, dengan demikian akan dapat menikmati istirahat. Orang yang sifat pekerjaannya duduk; dan makan agak larut malam sangat membahayakan. NBS 239.3

Dalam banyak hal rasa lelah yang menimbulkan keinginan makan timbul karena alat pencernaan itu sudah bekerja terlalu berat pada siang hari. Setelah menyelesaikan satu kali makan, lambung itu memerlukan istirahat. Sedikitnya di antara jam makan harus ada lima atau enam jam; malahan bagi kebanyakan orang yang mencoba makan dua kali sehari akan merasa lebih baik daripada makan tiga kali sehari.19 NBS 239.4

Kebiasaan makan hanya dua kali sehari biasanya menguntungkan kesehatan, walau-pun dalam keadaan tertentu perlu makan tiga kali. Dan jika tiga kali makan maka haruslah ringan sekali dan makanan yang sangat mudah dicerna.20 NBS 239.5

Pada saat para mahasiswa menggunakan tenaga jasmani dan otak bersama, makan tiga kali tidak perlu ditolak. Berikanlah makanan yang ketiga kali itu tanpa sayur-sayuran tetapi makanan yang sederhana dan sehat seperti buah dan roti.21 NBS 239.6

Janganlah memakan makanan yang panas sekali atau dingin sekali. Jika makanan itu dingin, tenaga lambung dikerahkan lebih dulu memanaskannya sebelum dapat dicerna. Demikian juga halnya dengan minuman dingin merugikan; sedangkan meminum banyak air hangat menyehatkan. Sesungguhnya semakin cair makanan semakin susah dicerna, karena cairan itu harus diserap lebih dulu sebelum mulai pencernaan. Hindarkanlah makanan yang asin, acar, dan makanan yang pedas, makanlah dengan perlahan-lahan dan kunyahlah baik-baik. Ini perlu agar makanan teraduk baik dengan air liur, dan kelenjar pencernaan pun terang-sang bekerja.22 NBS 239.7