Nasihat Bagi Sidang

188/279

Orang Tua Memerlukan Lebih Banyak Bimbingan Ilahi

Engkau tidak dapat terlepas dari kesalahan bila melalaikan pendidikan bagi anak-anakmu. Tabiat mereka yang bercacat akan memberitahukan bahwa engkau sudah kurang setia menunaikan tugasmu. Keburukan yang engkau lewatkan begitu saja tanpa diperbaiki, kelakuan yang kasar, sikap kurang hormat dan tidak menurut, kebiasaan malas dan kurang perhatian, akan mempermalukan namamu dan mendatangkan kepahitan dalam kehidupanmu. Nasib anak- anakmu sebagian besarnya terserah padamu. Kalau engkau gagal dalam kewajibanmu, engkau mungkin menjadikan mereka anak buah musuh dan menjadikan mereka alat-alatnya dalam membinasakan orang-orang lain; sebaliknya, kalau engkau menasihati mereka dengan setia, kalau dalam kehidupanmu sendiri engkau memberikan suatu teladan yang baik, maka engkau dapat menuntun mereka kepada Kristus dan sebaliknya mereka akan mempengaruhi orang-orang lain, dan dengan demikian banyak orang dapat diselamatkan dengan perantaraanmu.31 NBS 219.1

Allah menghendaki agar kita memperlakukan anak-anak kita dengan jujur. Kita cenderung melupakan bahwa anak-anak belum mendapatkan pendidikan dalam jangka waktu yang lama seperti yang didapat oleh orang-orang yang lebih tua. Kalau anak-anak kecil itu tidak berbuat sesuai dengan pendapat kita dalam segala hal, kita sering beranggapan bahwa mereka patut dimarahi. Tetapi hal ini tidak akan memperbaiki keadaan itu. Bawalah mereka kepada Juruselamat, dan beritahukanlah kepada-Nya segala perkara itu; lalu percayalah bahwa berkat-- Nya akan mereka peroleh.32 NBS 219.2

Anak-anak harus diajar menghargai dan menghormati jam permintaan doa. Sebelum meninggalkan rumah untuk pergi bekerja, segenap keluarga harus dikumpulkan, dan ayah, atau ibu kalau ayah tidak ada di rumah, harus memohonkan dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk memelihara mereka sepanjang hari itu. Datanglah dengan kerendahan dan kelemahlembutan hati dan dengan suatu perasaan bahwa kamu dan anak-anakmu sedang menghadapi berbagai pencobaan dan bahaya; oleh iman satukanlah mereka di atas mezbah, seraya memohonkan pemeliharaan Tuhan bagi mereka. Malaikat-malaikat yang melayani akan melindungi anak-anak yang diserahkan kepada Allah dengan jalan demikian. Adalah kewajiban orang tua Kristen, dengan doa dan iman yang tekun, memagari anak-anak mereka pagi dan petang. Mereka harus menasihati anak-anak itu dengan sabar, mengajar mereka dengan manis budi dan dengan tidak mengenal jerih payah perihal bagaimana anak-anak itu harus hidup agar berkenan kepada Allah.33 NBS 219.3

Ajarkanlah kepada anak-anakmu bahwa mereka berhak menerima baptisan Roh Suci setiap hari. Biarlah engkau menolong Kristus untuk melaksanakan maksud-maksud-Nya. Oleh doa engkau boleh mendapat suatu pengalaman yang akan menjadikan pelayananmu bagi anak- anakmu suatu kemajuan yang sempurna.34 NBS 219.4

Kuasa doa ibu tidak dapat dinilai terlalu tinggi. Ia yang bertelut di sisi anaknya laki-laki atau perempuan melalui perubahan di masa kanak-kanak, melalui bahaya yang mengelilingi orang- orang muda, tidak pernah akan mengetahui sampai masa pehukuman berapa besarnya kuasa doanya terhadap kehidupan anak-anaknya. Kalau ia dihubungkan oleh iman dengan Anak Allah, tangan ibu yang lemah-lembut dapat menahan anaknya laki-laki dari kuasa pencobaan, dapat menahan anaknya perempuan dari pemanjaan dalam dosa. Bila hawa nafsu sedang bergelora, hendak menguasai, kuasa kasih, pengaruh ibu yang mengekang, yang sungguh-sungguh dan tetap teguh itu dapat mengimbangi jiwa itu di pihak yang benar.35 NBS 219.5

Setelah engkau menunaikan kewajibanmu kepada anak-anakmu dengan setia, serahkanlah mereka kepada Allah dan mintalah Dia menolong engkau. Katakanlah kepada-Nya bahwa engkau telah melakukan bagianmu, dan dengan iman mintalah Allah melakukan bagian-Nya, yang tidak dapat engkau lakukan. Doakanlah agar Ia menenangkan perangai mereka, menjadikan mereka lemah-lembut oleh Roh Suci-Nya. Ia akan mendengarkan engkau berdoa. Ia suka menjawab doamu. Oleh firman-Nya Ia telah menyuruh engkau memperbaiki anak-anakmu, “tidak menghendaki matinya,” dan firman-Nya harus diperhatikan dalam hal ini.36 NBS 219.6