Nasihat Bagi Sidang

187/279

Suatu Pengalaman Pribadi Dalam Penyuluhan Bagi Anak-anak

Ada ibu-ibu yang tidak seragam dalam perlakuan terhadap anak-anak mereka. Ada kalanya mereka memanjakan anak-anak sehingga merugikan anak-anak itu sendiri, dan kemudian mereka menolak sesuatu pemuasan yang tidak salah yang dapat membahagiakan hati anak-anak itu. Dalam hal ini mereka tidak meniru Kristus; Ia cinta akan anak-anak; Ia menyelami perasaan mereka, dan menaruh simpati kepada mereka dalam kesenangan dan ujian mereka.28 NBS 218.4

Bila anak-anak memohon agar diperkenankan pergi bergaul dengan rombongan ini, atau ikut serta dalam hiburan itu, katakanlah kepada mereka: “Saya tidak dapat membiarkan kamu pergi, anak-anak; duduklah di sini, dan saya akan memberitahukan kepada kamu mengapa kamu tidak boleh pergi. Saya sedang melakukan pekerjaan untuk masa kekekalan dan untuk Allah. Allah telah mengaruniakan kamu kepada saya dan mempercayakan kamu kepada pemeliharaan saya. Saya sedang berdiri di tempat Allah bagi kamu, anak-anakku; sebab itu saya harus mengawasi kamu sebagai seorang yang wajib mempertanggungjawabkannya pada hari Allah. Maukah kamu melihat nama ibu tertulis di dalam buku-buku surga sebagai seorang yang gagal menunaikan kewajibannya terhadap anak-anaknya, sebagai seorang yang membiarkan musuh masuk dan lebih dulu menempati tanah yang seharusnya sudah saya tempati? Anak-anakku, saya akan memberitahukan kepada kamu mana jalan yang benar, dan kemudian jika kamu lebih suka menjauhkan diri dari ibu dan pergi ke jalan kejahatan, maka ibu kamu akan bebas dari kesalahan, tetapi kamu harus menanggung dosa kamu sendiri.” NBS 218.5

Beginilah caranya saya menasihati anak-anak saya dan sebelum saya selesai, mereka sudah menangis tersedu-sedu dan mengatakan,“Maukah ibu mendoakan kami?” Tentu saja saya tidak pernah menolak permohonan seperti itu. Saya bertelut di sisi mereka dan mendoakan mereka. Kemudian saya pergi dan memohonkan kepada Allah dan sampai matahari sudah tinggi, semalam suntuk, agar penarikan musuh dapat dipatahkan, dan saya memperoleh kemenangan. Meskipun saya harus bergumul semalam suntuk, namun saya merasa mendapat pahala yang limpah bila anak-anak saya bergantung di leher saya dan mengatakan, “Oh, ibu, kami senang sekali karena ibu tidak memperkenankan kami pergi ketika kami ingin sekali pergi. Sekarang kami melihat bahwa salah adanya mengikuti kemauan kami sendiri.” NBS 218.6

Hai orang tua, beginilah caranya kamu harus bekerja, seakan-akan kamu bermaksud demikian. Kamu harus bersungguh-sungguh dengan pekerjaan ini kalau kamu berharap menyelamatkan anak-anak kamu dalam kerajaan Allah.29 NBS 218.7

Pendidikan yang betul sekali-kali tidak dapat diberikan kepada orang-orang muda di negeri ini, atau pun di negeri mana pun, kecuali mereka tinggal jauh dari kota-kota. Adat istiadat dan kebiasaan di kota-kota tidak melayakkan pikiran orang-orang muda untuk dimasuki oleh kebenaran.30 NBS 218.8