Nasihat Bagi Sidang

175/279

Capailah Perkara-perkara Rohani yang Lebih Tinggi

Unsur kasih yang murni akan mengembangkan jiwa untuk mencapai yang lebih tinggi, untuk menambah pengetahuan akan perkara-perkara Ilahi, sehingga tidak akan merasa puas hanya dengan mencapai sesuatu yang kurang dari sempurna. Kebanyakan orang yang mengaku Kristen tidak merasakan kekuatan rohani yang sebenarnya dapat mereka peroleh sekiranya mereka bercita-cita, rajin, dan tabah untuk memperoleh pengetahuan akan perkara-perkara Ilahi sama seperti mereka memperoleh perkara-perkara yang remeh dan akan binasa dalam kehidupan ini. Orang banyak yang mengaku Kristen sudah merasa puas dengan kekerdilan rohani. Mereka tidak bertujuan mencari kerajaan Allah serta dengan kebenarannya lebih dulu; karena kesalehan merupakan suatu rahasia yang tersembunyi bagi mereka, tidaklah dapat mereka memahaminya. Mereka tidak mengenal Kristus berdasarkan pengalaman. NBS 206.5

Biarlah pria dan wanita yang merasa puas dengan keadaan mereka yang kerdil dan lumpuh dalam perkara-perkara Ilahi dibawa dengan tiba-tiba ke surga dan seketika lamanya menyaksikan keadaan kesempurnaan, yang tinggi dan suci yang selamanya terdapat di sana,-setiap jiwa dipenuhi kasih; setiap wajah berseri-seri dengan kegirangan; musik yang mempesonakan dalam nada yang merdu memuliakan Allah dan Anak Domba; terang terus menerus bersinar pada orang-orang saleh dari wajah Tuhan yang duduk di atas takhta, dan dari Anak Domba; biarlah mereka menyadari bahwa lebih tinggi dan lebih besar kegirangan yang masih akan dialami, karena lebih banyak mereka menerima kenikmatan tentang Allah, lebih bertambah pula kesanggupan mereka untuk naik lebih tinggi dalam kenikmatan kekal, dan dengan demikian mereka terus menerus menerima persediaan baru dan lebih besar dari sumber-sumber kemuliaan yang tak henti-hentinya serta kebahagiaan yang tak terperikan.-Saya bertanya, dapatkah orang- orang seperti itu bercampur dengan rombongan di surga, mengambil bagian dalam nyanyian mereka dan tahan melihat kemuliaan yang suci, tinggi dan mempesonakan yang memancar dari Allah dan Anak Domba? Oh, tidak! masa percobaan mereka harus diperpanjang bertahun-tahun lamanya agar mereka dapat memahami bahasa surga, agar mereka dapat memperoleh ” bagian dalam kodrat Ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Ptr. 1:4), tetapi mereka mempergunakan pikiran dan tenaga mereka untuk pekerjaan mereka sendiri yang mementingkan diri. Mereka tidak sanggup melayani Tuhan tanpa batas dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Usaha duniawi mesti diutamakan dan menggunakan tenaga mereka yang terbaik, dan pikiran yang fana diabdikan kepada Allah. Apakah orang-orang seperti itu akan diubahkan menurut keputusan terakhir: “Orang yang kudus, biarlah langsung ia menjadi kudus,” “orang yang cemar, biarlah langsung ia menjadi cemar?” Saat seperti itu akan datang. NBS 207.1

Mereka yang telah melatih pikiran untuk menyenangi acara-acara rohani adalah orang-orang yang dapat diubahkan dan tidak dibingungkan dengan kesucian dan kemuliaan surga yang tak terperikan itu. Engkau mungkin mempunyai pengetahuan yang baik tentang seni, engkau mungkin mahir dalam ilmu pengetahuan, engkau mungkin ahli musik dan ahli menulis, perilakumu mungkin menyenangkan rekan-rekanmu, tetapi apakah sangkut-pautnya perkara- perkara ini dengan persiapan untuk surga? Apakah sangkut pautnya dengan persiapanmu untuk berdiri di hadapan pengadilan Allah?4 NBS 207.2