Nasihat Bagi Sidang

174/279

Kembangkanlah Citarasa Untuk Perkara-perkara Rohani

Satu-satunya keamanan bagi orang muda ialah dalam berjaga-jaga terus-menerus dan berdoa dengan rendah hati. Mereka tidak perlu memuji diri sendiri bahwa mereka dapat hidup sebagai orang Kristen tanpa hal ini. Setan menyembunyikan segala penggodaan dan tipu muslihatnya dengan menyarukannya sebagai terang, seperti pada waktu ia mendekati Kristus di padang belantara. Pada waktu itu ia kelihatan sebagai salah seorang malaikat surga. Musuh jiwa kita akan mendekati kita sebagai seorang tamu dari surga, dan rasul menganjurkan agar kita siuman dan waspada dan waspada sebagai satu-satunya keamanan kita. Orang muda yang memanjakan sifat kurang hati-hati dan kurang sungguh-sungguh, dan yang mengabaikan kewajiban sebagai orang Kristen, selamanya jatuh di bawah pencobaan musuh, gantinya menang sebagaimana Kristus telah menang.2 NBS 205.5

Banyak orang mengaku berada di pihak Tuhan, tetapi sebenarnya tidak; segala perbuatan mereka berat di pihak Setan. Bagaimanakah dapat kita menentukan di pihak siapakah kita berada? Siapakah yang memiliki hati itu? Siapakah yang kita pikirkan? Tentang siapakah kita suka bercakap-cakap? Kepada siapakah kita memberikan kasih-sayang kita yang paling hangat dan tenaga kita yang terbaik? Kalau kita berada di pihak Tuhan, pikiran kita adalah dengan Dia, dan yang paling manis dalam pikiran kita adalah tentang Dia. Kita tidak mempunyai persahabatan dengan dunia; kita telah menyerahkan segala sesuatu yang ada pada kita kepadaNya. Kita ingin memakai peta-Nya, bernapaskan Roh-Nya, melakukan kehendak-Nya, dan menyenangkan Dia dalam segala perkara. NBS 206.1

Pendidikan yang benar ialah kuasa menggunakan kesanggupan kita agar dapat mencapai hasil-hasil yang menguntungkan. Mengapa gerangan agama itu sangat sedikit mendapat perhatian kita, sedangkan kekuatan otak, tulang, dan otot kita berikan kepada dunia? Sebabnya ialah segenap tenaga tubuh kita dikerahkan ke arah itu. Kita telah melatih diri untuk melibatkan diri dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap tenaga dalam perusahaan duniawi, sampai pikiran mudah sekali cenderung ke arah itu. Inilah sebabnya orang-orang Kristen merasa kehidupan beragama begitu sukar dan kehidupan duniawi begitu mudah. Kuasa pikiran telah dilatih menggunakan tenaganya ke arah itu. Dalam kehidupan beragama kebenaran Sabda Allah diterima, tetapi tanpa memberikan teladan yang praktis dalam kehidupan. NBS 206.2

Memelihara pikiran keagamaan dan perasaan peribadatan tidak dijadikan sebagian dari pendidikan. Hal ini hendaknya mempengaruhi dan mengendalikan segenap tubuh. Kebiasaan berbuat baik sangat kurang. Berbuat hanya sekali-sekali di bawah pengaruh yang menyenangkan, tetapi berpikir dengan sendirinya dan dengan segera tentang perkara-perkara rohani bukannya merupakan prinsip yang menguasai pikiran. NBS 206.3

Pikiran harus dididik dan didisiplin untuk menyukai kesucian. Kesukaran terhadap perkara- perkara rohani harus dipelihara; ya, harus dipelihara, kalau engkau mau tumbuh dalam anugerah, dan dalam pengetahuan akan kebenaran. Kerinduan terhadap kebaikan dan kesucian sejati betul adanya kalau diteruskan; tetapi kalau engkau berhenti di sini saja, hal itu tidak ada gunanya. Maksud-maksud yang baik memang benar adanya, tetapi akan terbukti tidak ada gunanya kecuali dilaksanakan dengan penuh ketabahan. Banyak orang akan hilang sementara mengharapkan dan merindukan menjadi orang Kristen; tetapi mereka tidak berusaha sungguh-sungguh, sebab itu mereka akan ditimbang dan kedapatan ringan adanya. Kemauan harus digunakan dengan betul. Saya mau menjadi seorang Kristen yang tulus ikhlas. Saya mau mengetahui panjangnya dan lebarnya, tingginya dan dalamnya, kasih yang sempurna. Dengarkanlah perkataan Yesus: “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Mat. 5:6). Persediaan cukup diadakan oleh Kristus untuk memuaskan jiwa yang lapar dan dahaga akan kebenaran.3 NBS 206.4