Nasihat Bagi Sidang
Petunjuk Kitab Suci
Kristus memperhatikan kegemaran pada pakaian, dan Ia mengingatkan, bahkan Ia memerintahkan para pengikut-Nya agar tidak menaruh perhatian terlalu banyak atasnya. “Dan lagi apakah sebabnya kamu menaruh khawatir tentang pakaianmu? Perhatikanlah bunga bakung di padang, bagaimana tumbuhnya; tiada ia bekerja, dan tiadalah pula ia memintal benang. Aku berkata kepadamu: Meskipun Salomo dengan segala kemuliaannya, tiada ia dihiasi seperti salah satu daripada segala kuntum bunga itu.” Kesombongan dan keborosan dalam pakaian adalah dosa yang terutama cenderung dilakukan oleh kaum wanita; sebab itu nasihat ini ditujukan langsung kepada mereka. Emas dan mutiara atau pakaian mahal-mahal hanya sedikit nilainya bila dibandingkan dengan kelemahlembutan dan kemanisan Kristus. NBS 203.1
Perhatian saya dialihkan kepada tulisan Kitab Suci yang berikut ini. Kata malaikat itu, “Mereka harus memberikan pengajaran kepada umat Allah” 1 Timotius 2:9,10: “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara atau pun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.” NBS 203.2
1 Petrus 3:3-5: ” Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dulu berdandan.” NBS 203.3
Banyak orang beranggapan bahwa perintah ini sudah terlalu ketinggalan zaman sehingga tidak perlu diperhatikan; tetapi Ia yang memberikannya kepada murid-murid-Nya memahami bahaya-bahaya cinta akan pakaian pada zaman kita, dan mengirimkan kepada kita surat amaran. Maukah kita menghiraukan amaran itu dan menjadi bijaksana? NBS 203.4
Mereka yang sungguh-sungguh berusaha mengikut Kristus akan mempunyai perasaan segan mengenai pakaian yang mereka pakai; mereka akan berusaha memenuhi perintah ini (1 Ptr. 3:35) yang diberikan Tuhan dengan sangat jelasnya.3 NBS 203.5
Penyangkalan diri dalam cara berpakaian merupakan sebagian dari kewajiban kita sebagai orang Kristen. Berpakaian sederhana, menjauhkan diri dari pertunjukan berjenis-jenis permata dan perhiasan, sesuai benar dengan iman kita.4 NBS 203.6
Banyak orang memerlukan petunjuk tentang bagaimana mereka harus menampilkan diri dalam kumpulan perbaktian pada hari Sabat. Tidak layak mereka memasuki hadirat Allah dengan mengenakan pakaian yang biasa dikenakan sepanjang minggu. Semua orang harus mempunyai pakaian khusus untuk hari Sabat, untuk dikenakan bila menghadiri acara kebaktian di rumah Allah. Meskipun kita tidak boleh menyesuaikan diri dengan mode duniawi, kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh mengenai rupa tubuh kita secara lahir. Kita harus rapi dan apik, meskipun tanpa perhiasan. Anak-anak Allah harus suci di dalam dan di luar.5 NBS 203.7
Terutama para istri pendeta hendaklah berhati-hati agar jangan meninggalkan ajaran Kitab Suci yang jelas itu mengenai persoalan pakaian. Banyak orang beranggapan bahwa perintah ini sudah terlalu ketinggalan zaman sehingga tidak perlu diperhatikan; tetapi Ia memberikannya kepada murid-murid-Nya memahami bahaya-bahaya cinta akan pakaian pada zaman kita, dan mengirimkan kepada kita surat amaran. Maukah kita menghiraukan amaran itu dan menjadi bijaksana? Keborosan pakaian bertambah terus menerus. Hal ini belum berakhir. Mode selamanya berubah, dan saudari-saudari kita mengikutinya, tanpa menghiraukan waktu dan biaya. Besar sekali jumlah uang yang dibelanjakan untuk pakaian, sedangkan uang itu harus dikembalikan kepada Allah si Pemberi itu.6 NBS 203.8