Nasihat Bagi Sidang

2/279

PENDAHULUAN

Semua anggota Masehi Advent Hari Ketujuh sangat merindukan waktu kedatangan Yesus untuk membawa mereka ke rumah yang indah yang telah disediakan-Nya bagi mereka. Di dalam rumah di surga itu tiada lagi dosa, tiada kekecewaan, tiada kelaparan, tiada kemiskinan, tiada penyakit, dan tiada kematian. Ketika rasul Yohanes merenungkan hak istimewa yang akan menjadi bagian segala orang yang setia, ia tidak tahan lagi dan berseru: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah! . . . Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 1 Yoh. 3:1, 2. NBS 6.1

Menjadi serupa dengan Dia dalam tabiat merupakan tujuan Allah bagi umat-Nya. Sejak mulanya adalah rencana Allah agar anggota-anggota keluarga manusia, yang diciptakan dalam peta-Nya, mengembangkan tabiat yang serupa dengan tabiat Allah. Untuk melaksanakan hal ini nenek moyang kita yang pertama di Eden harus menerima petunjuk dari Kristus dan malaikat- malaikat muka dengan muka. Tetapi setelah manusia berdosa Ia tidak dapat lagi berbicara dengan leluasa kepada makhluk-makhluk surga dalam cara ini. NBS 6.2

Supaya manusia tidak ditinggalkan tanpa bimbingan, Allah memilih cara-cara lain untuk menyatakan kehendak-Nya kepada umat-Nya, yang paling utama ialah melalui nabi-nabi--pria dan wanita yang telah menyampaikan kepada umat Allah pekabaran-pekabaran yang disampaikan-Nya melalui mereka. Kepada Israel Allah menjelaskan,“Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.” Bil. 12:6. NBS 6.3

Adalah maksud Allah agar umat-Nya diberi tahu dan diberi penerangan, dengan mengetahui dan mengerti bukan saja masa yang dalamnya mereka hidup, tetapi juga apa yang masih akan datang. “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” (Amos 3:7). Hal ini memberikan perbedaan yang mencolok antara umat Allah, “anak-anak terang,” (1 Tes. 5:5) dengan umat dunia ini. NBS 6.4

Pekerjaan nabi meliputi lebih daripada sekadar mengadakan ramalan untuk masa depan. Musa, seorang nabi Allah yang menulis enam buku Kitab Suci, menulis sangat sedikit tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Pekerjaannya dilukiskan oleh Hosea dalam pengertiannya yang lebih luas, “Ya, ia dijaga oleh seorang nabi.” (Hos. 12:14). NBS 6.5

Seorang nabi bukannya seorang yang diangkat oleh sesamanya manusia, atau pun seorang yang mengangkat dirinya sendiri. Pilihan seseorang menjadi nabi semata-mata ada dalam tangan Allah sendiri yang dapat melihat dan mengetahui hati manusia. Dalam sejarah umat Allah pria dan wanita dari waktu ke waktu dipilih Allah untuk berbicara bagi-Nya. NBS 6.6

Nabi-nabi ini, pria dan wanita yang dipilih Allah sebagai saluran komunikasi, telah mengucapkan dan menuliskan apa yang telah dinyatakan Allah kepada mereka dalam khayal yang suci. Sabda Allah yang indah terdiri dari pekabaran-pekabaran mereka. Dengan perantaraan nabi-nabi ini anggota-anggota keluarga manusia telah dituntun kepada suatu pengertian akan pertentangan yang terjadi bagi jiwa-jiwa manusia, pertentangan antara Kristus dan malaikat- malaikatnya dengan Setan dan malaikat-malaikatnya. Kita dituntun kepada suatu pengertian pertentangan ini pada masa berakhirnya sejarah dunia, dan tentang ikhtiar yang disediakan Allah untuk memelihara pekerjaannya serta menyempurnakan tabiat anggota-anggota yang akan meliputi rombongan pria dan wanita yang sedang menunggu hendak berjumpa dengan Tuhan. NBS 6.7

Rasul-rasul, yakni penulis Kitab Suci yang terakhir, memberikan kepada kita suatu gambaran yang jelas tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. Paulus menulis tentang “masa yang sukar,” dan Petrus mengamarkan tentang adanya para pengolok yang melakukan dirinya menurut hawa nafsunya sendiri, sambil berkata,“Manakah kedatangan-Nya yang dijanjikan itu?” Sidang dewasa ini berada dalam pertentangan karena Yohanes melihat Setan yang “pergi memerangi benih perempuan yang lagi tinggal.” NBS 6.8

Para penulis Kitab Suci ini melihat bahwa adalah rencana Allah memberikan terang dan pertolongan khusus kepada umat-Nya sebelum Yesus datang. NBS 7.1

Paulus menegaskan bahwa sidang yang sedang menunggu kedatangan Kristus--gereja Advent--tidak kekurangan barang sesuatu karunia (1 Kor. 1:7, 8). Sidang itu akan bersatu, matang, dikaruniai kepemimpinan yang baik serta karunia Roh Nubuat, karena di dalamnya terdapat rasul-rasul, nabi-nabi, para pengabar Injil, pendeta-pendeta dan guru-guru. (Ef. 4:11). NBS 7.2

Rasul Yohanes mengenal anggota-anggota sidang pada akhir zaman, “jemaat yang sisa” yaitu mereka “yang menuruti hukum-hukum Allah”(Why. 12:17)dan dengan demikian menjadikan mereka suatu umat yang memelihara hukum. Umat yang lagi tinggal ini juga mempunyai “kesaksian Yesus” yaitu “Roh Nubuat.” (Why. 19:10). NBS 7.3

Dengan demikian, jelaslah dalam rencana Allah, gereja Masehi Advent Hari Ketujuh-jemaat nubuatan--bila jemaat itu timbul, akan memiliki Roh Nubuat. Sungguh cocok benar bahwa Allah berbicara kepada umat-Nya pada akhir sejarah dunia, pada waktu pertentangan makin menghebat dan masa sukar, sebagaimana yang telah dikatakan-Nya kepada umat-Nya pada masa yang sangat perlu berabad-abad yang lampau. NBS 7.4

Dan bila sidang nubuatan ini--sidang Masehi Advent Hari Ketujuh--timbul pada saat yang ditetapkan oleh nubuatan, lebih sedikit dari seratus tahun yang silam, suatu suara kedengaran di antara kita, mengatakan,“Allah telah menunjukkan kepada saya dalam khayal yang suci.” NBS 7.5

Ini bukannya perkataan yang membanggakan diri, melainkan ucapan seorang anak dara yang masih berumur tujuh belas tahun yang telah dipanggil untuk berbicara bagi Allah. Selama tujuh puluh tahun dalam masa kerja yang setia suara itu kedengaran di antara kita, membimbing, memperbaiki, menasihati. Dan suara itu masih kedengaran dewasa ini dengan perantaraan beribu-ribu halaman buku yang disampaikan kepada kita dari pena pesuruh yang telah dipilih Allah, Ny. E. G. White. NBS 7.6

Khayal tentang Pertentangan Yang Besar antara Kristus dan Setan. NBS 7.7

Gedung sekolah yang kecil di suatu desa di bagian timur Amerika dipenuhi dengan pria dan wanita pada petang hari Minggu pada pertengahan bulan Maret 1858, ketika mereka berhimpun untuk suatu acara. James White memimpin acara perkabungan bagi seorang muda, dan menyampaikan khotbah perkabungan. Setelah ia selesai, Ny. E. G. White merasa perlu mengucapkan beberapa perkataan kepada mereka yang berduka. Ia berdiri dan berbicara satu dua menit dan kemudian berhenti. Orang banyak itu mengangkat muka hendak mendengarkan perkataan berikutnya dari bibirnya. Mereka agak terkejut mendengar seruan “Kemuliaan bagi Allah!”“Kemuliaan bagi Allah!”diulangi tiga kali dengan tekanan yang kian bertambah. Ny. White sedang dalam khayal. NBS 7.8

Pendeta White menceritakan kepada orang banyak tentang khayal-khayal yang diberikan kepada Ny. White. Ia menjelaskan bahwa khayal-khayal telah diberikan kepada Ny. White sejak ia masih seorang wanita muda yang berumur tujuh belas tahun. Diceritakannya kepada mereka bahwa meskipun mata Ny. White terbuka, dan tampaknya dia sedang memperhatikan sesuatu di kejauhan, ia semata-mata tidak sadar akan keadaan di sekitarnya dan tidak mengetahui apa-apa tentang apa yang sedang terjadi di sekelilingnya. Ia mengalihkan perhatian pada Bilangan 24:4 dan 16 di mana kita membaca tentang seorang “yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.” NBS 7.9

Ia menjelaskan kepada orang banyak Ny. White tidak bernapas sementara dalam khayal dan membuka Daniel 10:17 dan membaca pengalaman Daniel sementara dalam khayal. “Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi napas padaku?” katanya. Kemudian Pendeta White mengundang mereka yang mau berbuat demikian untuk tampil ke depan dan memeriksa Ny. White sementara ia dalam khayal. Pendeta White selamanya memberikan kebebasan untuk pemeriksaan seperti itu, dan ia senang kalau seorang dokter dapat dipanggil guna memeriksanya sementara dalam khayal. NBS 7.10

Ketika orang banyak datang lebih dekat, mereka dapat melihat bahwa Ny. White tidak bernapas, tetapi jantungnya tetap berdenyut seperti biasa dan warna pipinya biasa saja. Sebuah cermin di bawah dan didekatkan ke mukanya tetapi tidak ada kelembaban terdapat dalam cermin itu. Kemudian mereka membawa sebuah lilin dan memasangnya dan mendekatkannya ke hidungnya dan mulutnya. Tetapi nyala lilin itu lurus, tidak berkelip. Orang banyak mengetahui bahwa ia tidak bernapas. Ia berjalan di sekeliling ruangan itu, menggerak-gerakkan lengannya dengan lemah gemulai sementara ia mengucapkan dalam seruan yang singkat apa yang sedang dinyatakan kepadanya. Sebagai mana halnya dengan Daniel, pada mulanya kekuatannya biasa hilang seketika lamanya, kemudian kekuatan yang di luar kodrat alam dikaruniakan kepadanya. Lihat Daniel 10:7, 8, 18, 19. NBS 8.1

Selama dua jam Ny. White berada dalam khayal. Selama dua jam dia tidak bernapas sedikit pun. Kemudian, setelah berakhirnya khayal itu, ia menarik napas dalam-dalam, berhenti selama kira-kira semenit dan kemudian bernapas lagi, dan tak lama kemudian bernapas seperti biasa. Pada saat itu juga dia mulai mengetahui keadaan di sekitarnya, menyadari apa yang sedang terjadi di sekelilingnya. NBS 8.2

Seorang yang sering melihat Ny. White dalam khayal, Ny. Martha Amadon, memberi penjelasan sebagai berikut: NBS 8.3

“Dalam khayal matanya terbuka. Tidak ada napas, tetapi bahu, lengan, tangan bergerak lemah gemulai, mengungkapkan apa yang dilihatnya. Tidak mungkin bagi seseorang yang lain menggerakkan tangan atau lengannya. Ia sering mengucapkan perkataan satu persatu dan kadang-kadang kalimat-kalimat yang mengungkapkan kepada mereka yang di sekelilingnya sifat penglihatan yang sedang diperolehnya, baik di surga maupun di bumi. NBS 8.4

“Kata mula-mula dalam khayal ialah “kemuliaan” yang kedengaran dekat pada mulanya, dan kemudian tampaknya kedengaran sayup-sayup di kejauhan. Ini kadang-kadang diulangi . . . . NBS 8.5

“Tidak ada keributan di antara mereka yang hadir selama ia dalam khayal; tidak suatu pun menyebabkan ketakutan. Itulah suatu pemandangan yang penuh khidmat dan tenang . . . . NBS 8.6

“Bila khayal itu telah sudah berakhir, dan ia tidak lagi melihat terang surga, pada waktu ia datang kembali ke bumi, ia berseru dengan menarik napas panjang-panjang, ketika ia mulai lagi bernapas seperti biasa, “G-E-L-A-P.” Pada waktu itu ia lemah dan tidak bergaya.” NBS 8.7

Tetapi kita harus kembali kepada cerita kita tentang khayal selama dua jam di gedung sekolah tadi. Tentang ini Ny. White kemudian menulis: NBS 8.8

“Kebanyakan dari hal-hal yang telah saya lihat sepuluh tahun sebelumnya mengenai pertentangan yang besar berabad-abad lamanya antara Kristus dan Setan diulangi dan saya diberi petunjuk untuk menulisnya.” NBS 8.9

Dalam khayal itu nampaknya ia hadir menyaksikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di hadapannya. Mula-mula kelihatan bahwa ia berada di surga dan ia menyaksikan dosa dan kejatuhan Bintang Kejora. Kemudian ia melihat penciptaan dunia dan melihat nenek moyang kita yang pertama di tempat kediaman mereka di Eden. Ia melihat mereka menyerah kepada penggodaan ular dan mereka diusir dari tempat kediaman mereka di hadapannya. Ia melihat pengalaman bapa-bapa dan nabi-nabi Israel. Kemudian ia menyaksikan kehidupan dan kematian Juruselamat Yesus Kristus, dan kenaikan-Nya ke surga di tempat Ia melayani sebagai Imam Besar sejak saat itu. Sesudah itu ia melihat murid-murid pergi menyebarluaskan pekabaran Injil ke ujung bumi. Alangkah cepatnya hal ini diikuti dengan kemurtadan dan kemudian zaman kegelapan! Kemudian dia melihat dalam khayal adanya reformasi, ketika pria dan wanita yang mulia akhlaknya berdiri bagi kebenaran biarpun kehidupan mereka terancam bahaya. Ia di bawah kepada peristiwa hari Pehukuman yang mulai di surga dalam tahun 1844, kemudian sampai pada zaman kita, dan ia dibawa ke masa depan dan melihat kedatangan Kristus di awan-awan di langit. Ia menyaksikan peristiwa seribu tahun dan bumi di perbarui. NBS 8.10

Dengan adanya gambaran yang jelas ini di hadapannya, Ny. White sesudah kembali ke rumahnya mulai menulis apa yang telah dilihat dan didengarnya dalam khayal itu. Kira-kira enam NBS 9.1

bulan kemudian suatu jilid kecil yang terdiri dari 219 halaman selesai dicetak yang berjudul The Great Controversy Between Christ and His Angels and Satan and His Angels. NBS 9.2

Buku kecil ini diterima dengan gembiranya, karena digambarkannya dengan jelasnya pengalaman yang dihadapi oleh sidang dan membuka topeng rencana-rencana Setan serta cara yang digunakannya dalam usahanya hendak menyesatkan sidang dan dunia dalam pertentangan terakhir di bumi ini. Orang-orang Advent sangat berterima kasih karena Allah sedang berbicara kepada mereka pada akhir zaman ini melalui Roh Nubuat, sebagaimana yang telah dijanjikanNya hendak dilakukan-Nya. NBS 9.3

Uraian tentang pertentangan besar itu, yang diceritakan dengan singkatnya dalam jilid Spiritual Gifts yang kecil ini dicetak kembali pada setengah bagian terakhir dari buku Early Writings dan terdapat dalam buku itu sekarang ini. NBS 9.4

Tetapi ketika sidang tumbuh dan masa berlalu, dalam banyak khayal berturut-turut Tuhan memaparkan cerita pertentangan yang besar itu lebih terinci, dan Ny. White menulisnya kembali, antara tahun 1870 dan 1884, dalam empat jilid yang disebut The Spirit of Prophecy. Buku Story of Redemption mengemukakan bagian-bagian yang lebih penting dari cerita pertentangan yang besar itu yang diambil dari buku-buku ini. Jilid ini yang diterbitkan dalam banyak bahasa membawa kepada banyak orang apa yang ditunjukkan dalam khayal-khayal pertentangan yang besar ini. Juga Ny. White kemudian dalam lima jilid “Conflict of the Ages Series”--Patriarch and Prophets, Prophets and Kings, The Desire of Ages, The Acts of the Apotles, dan The Great Controversy,-- mengemukakan seluruh pertentangan yang besar itu sampai seluk-beluknya. Buku-buku ini yang sejajar dengan uraian Kitab Suci dari penciptaan sampai dengan masa Kristen dan membawa cerita itu sampai kepada akhir masa, memberikan terang besar dan keberanian. Inilah buku-buku yang menolong menjadikan Masehi Advent Hari Ketujuh, “anak-anak terang” dan “anak-anak siang hari”. Kita melihat dalam pengalaman ini kegenapan jaminan: NBS 9.5

“Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” Amos 3:7. NBS 9.6

Ketika menulis tentang bagaimana terang itu datang kepadanya yang telah dikemukakannya dalam buku-buku ini yang meliputi cerita pertentangan yang besar itu, Ny. White mengatakan: “Oleh penerangan Roh Suci, peristiwa pertentangan yang berlarut-larut antara baik dan yang jahat telah dipaparkan kepada penulis halaman-halaman buku ini. Dari waktu ke waktu saya telah diperkenankan memandang, dalam berbagai zaman, jalannya pertentangan antara Kristus, Putra Kehidupan, Sumber Keselamatan, dan Setan, putra kejahatan, sumber dosa, pelanggar hukum Allah yang suci yang mula-mula sekali. NBS 9.7

Karena Roh Allah telah memaparkan kepada pikiran saya kebenaran Sabda-Nya yang besar itu, dan peristiwa-peristiwa masa lampau dan masa depan, saya disuruh memberitahukan kepada orang-orang lain apa yang telah dinyatakan kepada saya, untuk mengusut sejarah pertentangan pada abad-abad yang lampau, dan terutama mengemukakannya guna memancarkan terang pada pergumulan masa depan yang sudah dekat sekali.” NBS 9.8