Nasihat Bagi Sidang

164/279

Pikiran Yang Baik Tentang Semua Orang

Bila kita mendengar suatu celaan terhadap seorang saudara, kita menerima celaan itu. Terhadap pertanyaan, “TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Penulis Mazmur menjawab, “Dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya.” Mazmur 15:1-3. NBS 197.3

Sifat suka memburuk-burukkan orang dapat dicegah kalau setiap orang mengingat bahwa mereka yang menceritakan kepadanya kesalahan orang lain akan menyebar luaskan kesalahannya dengan leluasa bila terbuka kesempatan. Kita harus berusaha memikirkan yang baik saja tentang semua orang, terutama saudara-saudara kita, sampai dipaksa berpikir dengan cara lain. Jangan hendaknya kita lekas-lekas mempercayai laporan yang buruk. Hal ini sering disebabkan oleh iri hati atau salah pengertian, atau mungkin disebabkan oleh sifat suka melebih-lebihkan atau membuka rahasia sedikit. Kedengkian dan kecurigaan, sekali diberi tempat, akan merambat sendiri bagaikan pohon berduri. Bila seorang saudara tersesat, itulah waktunya menunjukkan perhatian sesungguhnya kepadanya. Pergilah kepadanya dengan ramah tamah, berdoalah dengan dia dan untuk dia, seraya mengingat harga yang tak terkira besarnya yang telah dibayar oleh Kristus untuk penebusannya. Dengan jalan ini engkau dapat menyelamatkan satu jiwa dari kematian, dan menudungi banyak dosa. NBS 197.4

Suatu pandangan, suatu perkataan, malah nada suara, mungkin penuh dengan suara, mungkin penuh dengan kepalsuan, masuk bagaikan anak panah berduri ke dalam hati, dan menyebabkan suatu luka yang tidak dapat disembuhkan. Dengan demikian suatu keragu-raguan, suatu kecelaan, mungkin dikenakan pada seseorang yang olehnya Allah dapat melaksanakan suatu pekerjaan yang baik, dan pengaruhnya dirusakkan dan kegunaannya dibinasakan. Di antara beberapa jenis binatang, kalau salah satu dari mereka dilukai dan jatuh, maka dengan segera ia diserbu dan dicarik-carik oleh kawan-kawannya. Roh serupa itu dimanjakan oleh pria dan wanita yang menamakan dirinya Kristen. Mereka menunjukkan semangat Farisi untuk melemparkan batu pada orang-orang yang kurang bersalah daripada diri mereka sendiri. Ada orang yang menunjukkan berbagai kesalahan dan kegagalan orang lain agar dapat mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri, atau agar mendapat kehormatan untuk semangat mereka yang berapi-api bagi Allah dan sidang-Nya.2 NBS 197.5

Waktu yang digunakan dalam mengritik motif dan pekerjaan hamba-hamba Kristus alangkah baiknya digunakan untuk berdoa. Sering kalau orang-orang yang mencari-cari kesalahan mengetahui benar-benar tentang orang-orang yang mereka salahkan, mereka akan mempunyai pandangan yang sangat berbeda tentang orang-orang itu. Alangkah baiknya, gantinya mengritik dan mempersalahkan orang lain, setiap orang mau berkata: “Saya harus mengusahakan keselamatan saya sendiri. Kalau saya bekerja sama dengan Dia yang ingin menyelamatkan jiwa saya, wajiblah saya mengawasi diri saya dengan rajin. Saya harus menjauhkan setiap kejahatan dari kehidupan saya. Saya harus menjadi seorang makhluk yang baru dalam Kristus. Saya harus menaklukkan setiap kesalahan. Dengan demikian gantinya melemahkan orang-orang yang sedang bergumul melawan kejahatan, saya dapat menguatkan mereka dengan perkataan yang memberanikan.3 NBS 198.1