Nasihat Bagi Sidang

130/279

Para Suami Harus Ingat-ingat

Para suami harus berhati-hati, memperhatikan tetap pada pendirian, setia, dan menaruh belas kasihan. Mereka harus menunjukkan cinta dan simpati. Kalau mereka memenuhi perkataan Kristus, cinta mereka bukan saja berupa cinta seksual yang rendah dan duniawi yang akan menuntun kepada kebinasaan tubuh mereka sendiri dan mendatangkan kelemahan dan penyakit kepada istri mereka. Mereka tidak akan menuruti pemuasan hawa nafsu yang keji, sementara mendengungkan pada telinga istri bahwa istri harus takluk kepada suami dalam segala perkara. Bila suami memiliki keluhuran tabiat, kesucian hati, ketinggian pikiran yang harus dimiliki oleh setiap orang Kristen, hal itu akan ditunjukkan dalam hubungan pernikahan. Kalau ia mempunyai pikiran seperti Kristus, ia tidak akan menjadi pembinasa tubuh, melainkan akan dipenuhi cinta yang lemah lembut, berusaha mencapai ukuran tertinggi dalam Kristus. NBS 165.2

Tidak seorang pun dapat mengasihi istrinya dengan sesungguhnya bila istri itu menyerah dengan sabarnya untuk menjadi hambanya dan melayani hawa nafsunya yang sudah rusak. Dalam penyerahannya secara pasif, istri itu kehilangan nilai yang pernah dimilikinya pada pandangan suaminya. Suami melihat istri itu ditarik ke bawah dari segala sesuatu yang meninggikan derajat kepada derajat yang rendah, dan tidak lama kemudian suami mencurigai bahwa istri itu akan menyerah dengan jinaknya untuk direndahkan oleh orang lain sebagai-mana olehnya sendiri. Suami meragukan kesetiaan dan kesucian istri, bosan terhadapnya, dan mencari sasaran lain untuk membangkitkan dan memperhebat hawa nafsu jahanamnya. Hukum Allah tidak diindahkan. Orang-orang ini lebih jahat dari orang-orang yang bengis; mereka adalah Iblis dalam bentuk manusia. Mereka tidak mengetahui prinsip-prinsip yang tinggi dan mulia dari cinta sejati dan suci. NBS 165.3

Istri juga menjadi cemburu terhadap suami dan mencurigai bahwa kalau kesempatan terbuka, suami itu akan segera memikat hati wanita lain sebagaimana kepadanya sendiri. Ia melihat bahwa suami itu tidak dikendalikan oleh angan-angan hati atau takut akan Allah; semua penghalang yang disucikan ini dirubuhkan oleh hawa nafsu; segala sesuatu yang bersifat seperti Allah di dalam suami diperhamba oleh hawa nafsu yang rendah dan galak. NBS 165.4