Membina Keluarga Sehat

158/180

Perlunya Penyangkalan Diri

Bahaya manusia yang besar ialah menipu diri sendiri, memanjakan rasa kepuasan sendiri, dan dengan begitu memisahkan diri dari Allah, sumber kekuatannya. Kecenderungan kita yang alamiah, kecuali dibetulkan oleh Roh Kudus Allah, memiliki dalam dirinya benih-benih kematian moral. Kecuali kita berhubungan dengan Allah, kita tidak dapat menolak pengaruh pemanjaan diri yang tidak disucikan, cinta diri dan godaan berbuat dosa. MKS 419.4

Kita perlu mera-sakan tanggung jawab kita memberikan kepada jiwa kita ma-kanan yang akan menye-hatkan kehi-dupan rohani.

Untuk memperoleh pertolongan dari Tuhan, kita harus menyadari kebutuhan kita. Kita harus benar-benar mengenal diri kita sendiri. Hanya orang yang mengenal dirinya sebagai orang berdosa yang dapat diselamatkan oleh Tuhan. Hanya setelah melihat diri kita yang tidak berdaya dan setelah meninggalkan rasa percaya diri sendiri, barulah kita dapat berpegang pada kuasa Ilahi. MKS 419.5

Bukan hanya pada permulaan kehidupan keagamaan penyangkalan diri itu dilakukan. Pada setiap langkah menuju ke surga, hidup itu harus dibarui. Semua perbuatan kita yang baik bergantung pada satu kuasa di luar diri kita sendiri; karena itu perlu jangkauan hati yang terus-menerus kepada Allah, satu pengakuan dosa yang sungguh dan senantiasa merendahkan jiwa di hadapan-Nya. Bahaya mengelilingi kita; dan kita aman hanya kalau kita menyadari kelemahan kita dan iman kita bergantung teguh kepada Penyelamat yang perkasa itu. MKS 420.1