Membina Keluarga Sehat

138/180

Penciptaan Bumi

Pekerjaan penciptaan tidak dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan manakah yang dapat menerangkan rahasia kehidupan? MKS 375.2

“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang kita tidak dapat kita lihat.” 11 MKS 375.3

“Akulah Tuhan... yang menjadikan terang
Dan menciptakan gelap...
Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini... Akulah yang menjadikan bumi
Dan menciptakan manusia di atasnya;
Tangan-Kulah yang membentangkan langit
Dan Akulah yang memberikan perintah Kepada seluruh tentaranya.”
MKS 375.4

“Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.” 12 MKS 376.1

Pada penciptaan bumi, Allah tidak bergantung pada benda yang sudah ada sebelumnya. “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” 13 Segala sesuatu, materi atau rohani, tampil di hadapan Tuhan Allah dengan suara-Nya dan telah diciptakan demi maksud-Nya sendiri. Langit dengan segenap bentaranya, bumi dengan segala isinya, terjadi oleh napas mulut-Nya. MKS 376.2

Pada penciptaan manusia telah nyata perantaraan dari Allah yang berkepribadian. Ketika Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya, sosok manusia itu sempurna dalam segala susunannya, tetapi tanpa nyawa. Kemudian Allah yang berpribadi dan diri-Nya ada itu menghembuskan napas hidup kepada sosok tersebut, lalu manusia menjadi makhluk hidup yang cerdas. Seluruh bagian tubuh manusia itu bergerak. Jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, lidah, tangan, kaki, panca indera, kecakapan otak, semuanya mulai bekerja, dan semua itu diatur oleh hukum. Manusia menjadi suatu jiwa yang hidup. Melalui Yesus yang adalah Firman, Allah yang berpribadi itu menciptakan manusia dan memberkatinya dengan kecerdasan dan kuasa. MKS 376.3

Substansi kita tidak tersembunyi dari pada-Nya ketika kita dijadikan secara rahasia; mata-Nya melihat substansi kita, namun belum sempurna, dan di dalam kitab-Nya semua anggota tubuh kita dicatat walaupun mereka belum ada. MKS 376.4

Di seluruh urutan makhluk, Allah merencanakan agar manusia, puncak dari pekerjaan penciptaan-Nya, harus mengungkapkan pikiran-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Tetapi manusia tidak boleh meninggikan dirinya sebagai Allah. MKS 376.5

“Bersorak-soraklah bagi Tuhan ...
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita;
Datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita,
Umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
Ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,
Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya.”

“Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
Dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita.” 14
MKS 376.6

Allah senantiasa sibuk menopang dan menggunakan benda-benda ciptaan-Nya sebagai hamba-hamba-Nya. Ia bekerja melalui hukum-hukum alam, menggunakannya sebagai alat-alat-Nya. Benda ciptaan itu tidak bertindak sendiri. Alam dalam pekerjaannya menyaksikan hadirnya kecerdasan dan agen yang aktif dari satu Oknum yang bergerak di dalam segala benda menurut kemauan-Nya. MKS 377.1

“Untuk selama-lamanya, ya Tuhan
Firman-Mu teguh di surga.
Kesetiaan dari keturunan;
Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.
Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang,
Sebab segala sesuatu melayani Engkau.”

“Tuhan melakukan apa yang di kehendaki-Nya
Di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya.”
... Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
“Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya
Dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dilanggar.” 15
MKS 377.2

Bukan karena kuasa yang sudah menjadi sifatnya maka dari tahun ke tahun bumi mengeluarkan hasilnya yang melimpah dan terus berputar mengelilingi matahari. Tangan Dia yang Kekal itu terus-menerus bekerja menuntun planet ini. Adalah kuasa Allah yang terus-menerus bekerja untuk menjaga bumi agar tetap pada porosnya. Adalah Allah yang menerbitkan matahari di langit. Ia membuka jendela surga dan menurunkan hujan. MKS 377.3

“Ia menurunkan salju seperti bulu domba
Dan menghamburkan embun beku seperti abu.”

“Apabila Ia mendengarkan suara-Nya,
Merdulah bunyi air di langit,
Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi,
Ia membuat kilat serta dengan hujan,
Dan mengeluarkan angin dari perbendaharaannya.” 16
MKS 378.1

Oleh kuasa-Nya semua tanaman bertumbuh dengan subur, setiap helai daun muncul, setiap kuntum bunga mekar, setiap buah berkembang. MKS 378.2

Mekanisme tubuh manusia tidak dapat dipahami sepenuhnya; hal itu menghadapkan satu rahasia yang membingungkan orang yang paling cerdas. Bukanlah hasil dari suatu mekanisme, yang sekali bergerak akan terus bekerja, maka denyut jantung berlangsung bernapas demi bernapas. Di dalam Allah kita hidup dan bergerak dan menikmati keadaan kita. Jantung yang berdebar, nadi yang berdenyut, setiap saraf dan otot dalam mekanisme yang hidup, dijaga teratur dan giat oleh Allah yang senantiasa ada. MKS 378.3

Kitab Suci menunjukkan kepada kita Allah di tempat-Nya yang tinggi dan suci, bukanlah dalam keadaan bermalas-malas, bukan diam dalam kesunyian, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu malaikat kudus, semua menunggu perintah untuk melakukan kehendak-Nya. Melalui para pesuruh ini, Ia berkomunikasi secara aktif dengan setiap bagian dari seluruh kerajaan-Nya. Oleh RohNya Ia hadir di mana-mana. Melalui pengantaraan Roh-Nya dan para malaikat-Nya, Ia melayani anak-anak manusia. MKS 378.4

Di atas kerumitan bumi ini Ia duduk bertahta; segala sesuatu terbuka di hadapan pengamatan Ilahiat-Nya; dan dari kekekalan-Nya yang agung itu dan khidmat itu Ia memerintah menurut pemeliharaan-Nya yang terbaik. MKS 378.5

“Aku tahu, ya Tuhan bahwa manusia tidak berkuasa Untuk menentukan jalannya, MKS 378.6

Dan orang yang berjalan tidak berkuasa Untuk menetapkan langkahnya.” MKS 378.7

“Percayalah pada Tuhan dengan segenap hatimu. . . .
Akuilah Ia dalam segala lakumu,
Maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

“Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju pada mereka
yang takut akan Dia,
Kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
Untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut
Dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.”

“Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah. . . .
Berbahagialah orang yang mempunyai
Allah Yakub sebagai penolong,
Yang harapannya pada Tuhan Allahnya.”

“Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
Engkau senang kepada “keadilan dan hukum.”
Engkau “yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi
Dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu
Sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;
Engkau yang meredakan deru lautan,...
Dan kegemparan bangsa-bangsa.”

“Tempat terbitnya pagi dan petang Kau buat bersorak-sorai.”
“Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan,
Jejak-Mu mengeluarkan lemak.”
“Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
Dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Mata sekalian menantikan Engkau,
Dan Engkau pun memberikan mereka makanan pada waktunya;
Engkau akan membuka tangan-Mu dan berkenan
Mengenyangkan segala yang hidup.” 17
MKS 379.1