Membina Pendidikan Sejati

35/55

Ujian Ayub

Bagi mereka yang mengasihi Allah, mereka yang “...terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28), riwayat hidup orang dalam Alkitab masih mengandung pelajaran yang lebih bermutu mengenai pelayanan yang menyedihkan. “...Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan dan Akulah Allah” (Yesaya 43:12)—saksi-saksi bahwa Ia adalah baik, dan kebaikan tersebut adalah yang terunggul. “... Kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia” (1 Korintus 4:9). MPS 140.6

Sifat tidak mementingkan diri, prinsip kerajaan Allah, adalah prinsip yang Setan benci; ia menolak adanya prinsip itu. Sejak permulaan peperangan besar itu ia berusaha membuktikan prinsip-prinsip tindakan Allah adalah mementingkan diri, dan ia memperlakukan dengan cara yang sama semua orang yang melayani Allah. Untuk menyanggah tuduhan Setan, itulah tugas Kristus dan semua orang yang menyandang nama-Nya. MPS 141.1

Adalah untuk memberikan suatu gambaran tentang sifat tidak mementingkan diri dalam kehidupan-Nya sendiri sehingga Yesus datang dalam bentuk manusia. Dan semua orang yang menerima prinsip ini harus menjadi teman sekerja dengan Dia dalam menunjukkan hal itu dalam kehidupan praktis. Memilih yang benar oleh sebab hal itu adalah benar; untuk berdiri demi kebenaran meskipun harus menderita dan berkorban—“Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba Tuhan dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman Tuhan” (Yesaya 54:17). MPS 141.2

Mula-mula sekali dalam sejarah dunia telah diberikan catatan kehidupan tentang satu orang atas siapa peperangan dengan Setan meraih kemenangan. MPS 141.3

Tentang Ayub, bapa dari tanah Us, kesaksian Penyelidik hati ialah “Tiada seorang pun di bumi seperti dia yang demikian saleh dan jujur yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” MPS 141.4

Terhadap orang ini, Setan mendatangkan tuduhan menghina:', ... Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? ...ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya; “Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Tuhan berkata kepada Setan, “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.’ Setelah diizinkan, Setan menyapu bersih semua milik Ayub—kawanan domba dan ternak, hamba lelaki dan perempuan, anak-anak laki-laki dan perempuan; dan “...ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kaki sampai ke batu kepalanya” (Ayub 1:9-12; 2:5-7). MPS 141.5

Masih ada unsur kepahitan lain yang ditambahkan pada cawannya. Sahabat-sahabatnya, melihat dalam kesengsaraan tidak lain kecuali ganjaran dosa, menekan rohnya yang terluka dan berbeban berat dengan tuduhan mereka karena berbuat salah. MPS 141.6

Tampak seperti ditinggalkan oleh surga dan bumi, namun tetap memegang teguh imannya pada Allah dan kesadarannya terhadap kejujuran, dalam kesengsaraan dan kebingungan ia berseru: MPS 142.1

“Aku telah bosan hidup....” MPS 142.2

“Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut, MPS 142.3

Dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!” (Ayub 10:1,14:13). MPS 142.4

“Sesungguhnya aku berteriak; kelaliman, tetapi tidak ada yang menjawab; MPS 142.5

Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan....
Ia telah menanggalkan kemuliaanku Dan merampas mahkota di kepalaku....
Kaum kerabatku menghindar,
Dan kawan-kawanku melupakan aku
Dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku....
Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku,
Karena tangan Allah telah menimpa aku.”

“Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia,
Dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam....
Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana;
Atau ke barat, tidak kudapati Dia;
Di utara kucari Dia, Ia tidak tampak,
Aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.
Karena Ia tahu jalan hidupku;
Seandainya Ia menguji aku,
Aku akan timbul seperti emas.”
“Meski aku dibunuhnya, aku tetap harap pada-Nya.”
“Tetapi aku tahu; Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
Tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah,
Yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku;
Mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain.
Hati sanubariku merasa karena rindu” (Ayub 19:7-21: 23:3; 8-10; 13:15; 19:25-27).
MPS 142.6

Sesuai dengan imannya, begitulah hal itu bagi Ayub. “...Sean dainya Ia menguji aku,” katanya, “aku akan timbul seperti emas” (Ayub 23:10). Begitulah yang terjadi. Dengan kesabarannya yang alot, ia mempertahankan tabiatnya sendiri, dan begitulah tabiat Oknum yang diwakili-Nya. Dan “Tuhan memulihkan keadaan Ayub,.... dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu” (Ayub 42:10-12). MPS 142.7

Pada catatan tentang mereka yang melalui pengorbanan diri masuk ke dalam persekutuan penderitaan Kristus, tampil—satu orang dalam Perjanjian Lama dan satu orang dalam Perjanjian Baru—namanya Yonathan dan Yohanes Pembaptis. MPS 143.1

Yonathan, oleh kelahiran adalah pewaris takhta kerajaan, namun mengetahui bahwa dirinya dikesampingkan oleh perintah ilahi; terhadap saingannya ia bersikap paling lembut dan setia dalam persahabatan, melindungi nyawa Daud, dengan membahayakan dirinya sendiri; berdiri teguh di sisi ayahnya selama hari-hari kelam kekuasaannya yang merosot, dan di sisinya ayahnya gugur pada akhirnya—nama Yonathan tersimpan di dalam surga dan di bumi berdiri sebagai saksi tentang adanya dan kuasa kasih yang tidak mementingkan diri. MPS 143.2

Yohanes Pembaptis, ketika muncul sebagai utusan Mesias, menggoncang bangsa itu. Dari satu tempat ke tempat yang lain langkahlangkahnya diikuti oleh orang banyak dari segala lapisan masyarakat. Tetapi ketika Oknum itu datang bagi siapa ia membawa kesaksian, semuanya berubah. Orang banyak telah mengikuti Yesus dan pekerjaan Yohanes tampaknya segera akan berakhir. Namun tidak ada kebimbangan dalam imannya. “Ia harus makin besar,” katanya “tetapi aku harus makin kecil” (Yohanes 3:30). MPS 143.3

Waktu sudah berlalu, dan kerajaan yang diharapkan Yohanes dengan penuh keyakinan belum berdiri. Dalam penjara Herodes, terputus dari aliran udara yang memberi hidup dan padang gurun kebebasan, ia menunggu dan menanti. MPS 143.4

Tidak ada pameran senjata, tidak ada pintu penjara yang dibuka; tetapi penyembuhan orang sakit, pemberitaan Injil, pengangkatan jiwa manusia, menyaksikan tentang missi Kristus. MPS 143.5

Sendirian dalam penjara, sambil melihat ke mana jalannya, yang cenderung seperti Tuhannya, Yohanes menerima kepercayaan—yakni bersekutu dengan Kristus dalam pengorbanan. Utusan-utusan surga menyertainya ke kubur. Makhluk-makhluk semesta alam, yang ber- dosa dan tidak berdosa pun, menyaksikan pekerjaan pelayanannya yang tidak mementingkan diri itu. MPS 143.6

Dan dalam seluruh generasi yang telah lewat sejak waktu itu, jiwajiwa yang menderita telah ditolong oleh kesaksian kehidupan Yohanes. Di dalam penjara, di atas panggung hukuman mati, dalam nyala api, pria dan wanita sepanjang abad-abad kegelapan telah dikuatkan dengan mengenang dia, terhadap siapa Kristus memaklumkan: “...Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar” (Matius 11:11). MPS 144.1

“Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceritakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta,... dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.” MPS 144.2

“Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.” MPS 144.3

“Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.” (Ibrani 11:32-40). MPS 144.4