Membina Pendidikan Sejati

28/55

Pasal 13— Kebudayaan Mental dan Rohani

“Oleh pengetahuan, akal dipenuhi dengan segala kelimpahan.”

Bagi pikiran dan jiwa, juga bagi tubuh, adalah hukum Allah bahwa kekuatan diperoleh dengan usaha. Latihan itulah yang mengembangkan. Sesuai dengan hukum ini, Allah menyediakan dalam firman-Nya sarana untuk perkembangan mental dan rohani. MPS 109.1

Alkitab berisi seluruh prinsip yang manusia perlu pahami supaya dapat dilayakkan baik untuk kehidupan sekarang mau pun untuk kehidupan mendatang. Dan prinsip-prinsip ini dapat dimengerti oleh semua orang. Tidak ada orang dengan roh menghargai pengajaran itu da- pat membaca satu bagian tersendiri dari Alkitab tanpa memperoleh dari padanya suatu pemikiran yang menolong. Tetapi pengajaran Alkitab yang paling berharga tidak akan diperoleh dengan penelitian sewaktu-waktu atau terputus-putus. Sistem kebenarannya yang besar tidak disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dilihat oleh pembaca yang tergesa-gesa atau yang semberono. Banyak hartanya terpendam jauh di bawah permukaan dan hanya dapat diperoleh dengan pene-litian yang rajin dan usaha yang terus menerus. Kebenaran-kebenaran yang bertambah-tambah sampai menjadi sangat besar harus diselidiki dan dikumpulkan, “sedikit di sini, sedikti di sana” (Yesaya 28:10, terjemahan lama). MPS 109.2

Apabila diselidiki demikian dan dikumpulkan bersama-sama, maka semuanya itu akan didapati sangat cocok satu dengan yang lain. Setiap Injil adalah tambahan kepada yang lain, setiap nubuatan adalah keterangan terhadap yang lain, setiap kebenaran adalah perkembangan dari kebenaran yang lain. Corak ekonomi Yahudi dijelaskan oleh injil. Setiap prinsip dalam firman Allah ada tempatnya, setiap kenyataan ada kaitannya. Dan susunan yang lengkap, dalam rancangan dan pelaksanaan, memberikan kesaksian tentang Khaliknya. Tidak ada orang yang dapat memikirkan atau membentuk susunan seperti itu kecuali Yang Mahakekal itu. MPS 110.1

Dalam menyelidiki pelbagai bagian dan mempelajari hubungannya, kemampuan pikiran manusia yang paling tinggi terpanggil ke dalam kegiatan yang besar. Tidak ada orang dapat terlibat dalam penyelidikan tersebut tanpa mengembangkan kuasa pikiran. MPS 110.2

Dan pikiran menilai pelajaran Alkitab bukan hanya tercakup dalam menyelidiki kebenaran dan menghimpunnya bersama-sama. Itu juga tercakup dalam usaha yang diperlukan untuk menangkap tema yang disajikan. Pikiran yang hanya dipenuhi dengan masalah-masalah yang lumrah saja, menjadi kerdil dan lemah. Jika tidak pernah ditugaskan untuk memahami kebenaran besar dan jauh jangkauannya, setelah suatu waktun kehilangan kuasa pertumbuhan. Sebagai penjaga terhadap kemerosotan ini, dan perangsang untuk berkembang, tidak ada hal lain lagi yang dapat menyamai pennyelidikan firman Allah. Sebagai sarana untuk pendidikan intelek, Alkitab lebih efektif daripada buku yang lain, atau semua buku-buku lain digabungkan. Kebesaran tematemanya, kesederhanaan derajat pengungkapannya, keindahan perumpamaannya, menguatkan dan mengangkat pikiran, yang tidak dapat dilakukan oleh hal yang lain. Tidak ada penyelidikan lain yang dapat memberikan kekuatan mental seperti itu sebagaimana dengan usaha untuk menangkap kebenaran-kebenaran pengungkapan yang menakjubkan. Pikiran yang dihubungkan sedemikian rupa dengan pikiran Yang Mahakuasa tidak bisa lain selain semakin luas dan semakin kuat. MPS 110.3

Dan bahkan yang lebih besar lagi ialah kuasa Alkitab di dalam perkembangan sifat rohani. Manusia, yang diciptakan untuk bergaul dengan Allah, hanya dapat menemukan kehidupan dan perkembangannya yang sesungguhnya dalam pergaulan seperti itu. Diciptakan untuk menemukan pada Allah sukacitanya yang tertinggi, ia tidak dapat menemukan di tempat lain apa yang dapat menenangkan keinginan hatinya, yang dapat mengenyangkan rasa lapar dan dahaga jiwa itu. Orang dengan roh sungguh-sungguh dan dapat diajar mempelajari firman Allah, yang berusaha untuk memahami kebenarannya, akan dibawa untuk berhubungan dengan Khaliknya; dan kecuali oleh pilihannya sendiri, tidak ada yang membatasi kemungkinan-kemungkinan perkembangannya. MPS 111.1

Dalam jajaran gaya dan pokok-pokoknya yang luas Alkitab memiliki sesuatu untuk membangunkan minat setiap pikiran dan mengimbau setiap hati. Pada halaman-halamannya terdapat sejarah yang paling kuno; riwayat hidup yang paling benar; prinsip-prinsip pemerintahan untuk mengendalikan negara, untuk pengurusan rumah tangga—prinsip-prinsip yang belum pernah disamai oleh pengetahuan manusia. Itu berisi filsafat yang paling besar, puisi yang paling manis dan paling halus, yang paling menyentuh perasaan dan yang paling menerbitkan belas kasihan. Dengan keunggulan yang tak dapat diukur dalam nilai dibandingkan dengan hasil penulisan manusia maka tulisan-tulisan Alkitab, bahkan apabila dipelajari sedemikian rupa; dengan tak terbatas ruang lingkupnya lebih luas, dengan tak terbatas nilainya lebih besar, bilamana itu semua dipandang dalam hubungannya dengan pusat pemikiran yang besar. Dipandang dalam terang pemikiran ini, setiap topik mempunyai arti yang baru. Dalam kebenaran yang dinyatakan dengan sangat sederhana tercakup prinsip-prinsip yang setinggi langit, dan mengarah ke zaman yang kekal. MPS 111.2

Tema pusat Alkitab, tema mengenai setiap hal lain dalam kelompok seluruh buku itu, adalah rencana penebusan, pemulihan citra Allah pada jiwa manusia. Dari pemberitahuan pertama tentang pengharapan dalam hukuman yang di jatuhkan di Eden sampai pada janji mulia yang terakhir di buku Wahyu, “mereka akan melihat wajah-Nya dan namaNya akan tertulis di dahi mereka” (Wahyu 22:4), beban setiap kitab dan setiap bagian Alkitab adalah pengungkapan tema yang ajaib inipengangkatan manusia—kuasa Allah, “yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita” (1 Korintus 15:57). MPS 111.3

Bagi orang yang memegang pemikiran ini di hadapannya terbentang suatu bidang yang sangat luas untuk dipelajari. Ia memiliki kunci yang akan membuka baginya segenap rumah perbendaharaan firman Allah. MPS 112.1

Ilmu penebusan adalah ilmu segala ilmu; ilmu yang menjadi pelajaran malaikat-malaikat dan semua makhluk di dunia-dunia yang tidak berdosa; ilmu yang melibatkan perhatian Tuhan dan Juruselamat kita; ilmu yang masuk ke dalam maksud yang ada dalam pikiran Yang Mahakuasa—“yang didiamkan berabad-abad lamanya” (Roma 16:25); ilmu yang akan menjadi pelajaran umat tebusan Allah sepanjang zaman yang kekal. Inilah pelajaran tertinggi di mana manusia mungkin ikut serta. Karena pelajaran lain tidak bisa, maka pelajaran itu akan menguatkan pikiran dan mengangkat jiwa. MPS 112.2

“Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.” “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu,” kata Yesus, “adalah roh dan hidup.” “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Pengkhotbah 7:12; Yohanes 6:63; 17:3). MPS 112.3

Tenaga kreatif yang mencipta dunia sehingga terwujud berada dalam firman Allah. Firman ini memberi kuasa; melahirkan kehidupan. Setiap perintah adalah sebuah janji; yang diterima oleh kemauan, yang diterima ke dalam jiwa, membawa sertanya kehidupan Yang Mahakuasa. Itu mengubah sifat dan mencipta kembali jiwa itu dalam citra Allah. MPS 112.4

Kehidupan yang diberikan seperti itu ditunjang dengan cara yang sama. “Dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah’ (Matius 4:4) manusia akan hidup. MPS 112.5

Pikiran, jiwa, dibangun oleh apa ia diberi makan; dan terserah pada kita untuk menentukan atas apa ia diberi makan. Adalah dalam kuasa setiap orang untuk memilih topik yang akan memenuhi pikiran dan membentuk tabiat. Kepada setiap manusia yang mendapat kesempatan berhubungan dengan Kitab Suci, Allah berfirman, “Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku.” “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu halhal yang besar dan yang tidak terpahami” (Hosea 8:12; Yeremia 33:3). MPS 112.6

Dengan firman Allah di tangannya, setiap manusia, ke mana saja nasib membawanya, boleh memiliki persahabatan seperti itu asalkan saja ia memilihnya. Pada halaman-halamannya ia dapat mengadakan percakapan dengan yang termulia dan terbaik dari antara bangsa manusia, dan boleh mendengarkan suara Yang Mahakekal ketika Ia berbicara dengan manusia. Sementara ia mempelajari dan merenungkan tema yang “ingin diketahui oleh malaikat-malaikat” (1 Petrus 1:12), ia boleh memiliki persahabatan mereka. Ia boleh mengikuti jejak Guru surga dan mendengarkan perkataan-Nya seperti ketika Ia mengajar di atas bukit, di lapangan dan di laut. Ia boleh tinggal di dunia ini dalam suasana surga, memberikan kepada orang-orang yang berduka dan tergoda di bumi, pengharapan dan kerinduan atas kesucian; ia sendiri datang semakin lama semakin dekat ke dalam persekutuan dengan Yang Tak Kelihatan; seperti dia dulu kala yang berjalan dengan Allah, semakin lama semakin mendekati pintu gerbang dunia yang kekal, sampai gerbang-gerbang itu terbuka dan ia akan masuk ke sana. Ia akan menemukan dirinya bukan orang asing. Suara-suara yang akan menyambut dia adalah suara-suara orang kudus, yang di bumi adalah teman-temannya yang tidak kelihatan—suara-suara yang di bumi ia belajar kenal dan kasihi. Orang yang melalui firman Allah hidup dalam persekutuan dengan surga, akan menemukan dirinya berada di rumah dalam persahabatan surga. MPS 113.1