Membina Pendidikan Sejati
Suatu Pelajaran Mengenai Kepercayaan
“...Bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan: ...bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu.” “Pergilah kepada semut; perhatikan lakunya.” “Pandanglah burung-burung di langit.” “Perhatikanlah burung-burung gagak” (Ayub 12:7, 8; Amsal 6:6; Matius 6:26; Lukas 12:24). MPS 105.2
Kita bukan hanya sekadar menceritakan kepada si anak mengenai makhluk-makhluk Allah ini. Binatang-binatang itu sendiri harus menjadi gurunya. Semut mengajarkan pelajaran mengenai kerajinan, ketabahan dalam mengatasi rintangan, mengenai pemeliharaan di masa depan. Dan burung-burung adalah guru-guru pelajaran manis mengenai kepercayaan. Bapa kita yang di surga menyediakan makanan untuk mereka; tetapi mereka harus mengumpulkan makanan itu, mereka harus membuat sarangnya dan mengasuh anaknya. Setiap saat mereka menghadapi musuh yang berusaha untuk membinasakan mereka. Namun alangkah gembira mereka melakukan pekerjaan mereka! Alangkah penuh sukacita kicauan mereka! MPS 105.3
Betapa indah gambaran pengarang mazmur tentang kepedulian Allah terhadap makhluk-makhluk di hutan: MPS 105.4
“Gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk” (Mazmur 104:18). MPS 106.1
Ia menyuruh mata air berjalan di antara bukit-bukit, di mana burung-burung bertempat tinggal dan “bersiul di antara daun-daunan” (Mazmur 104:12). Semua makhluk di hutan dan bukit-bukit adalah bagian rumah tangga-Nya yang besar. Ia membuka tangan-Nya dan “mengenyangkan segala yang hidup” (Mazmur 145:16). MPS 106.2
Elang di pegunungan Alpen kadang-kadang dicampakkan oleh angin topan ke dalam celah-celah yang sempit di pegunungan. Badai awan merintangi burung perkasa ini di hutan, awan yang tebal itu memisahkannya dari ketinggian yang ditimpa sinar matahari di mana ia membuat tempat tinggalnya. Usahanya untuk melepaskan diri tampaknya tidak berhasil, la terbang ke sana ke mari, mengibas udara dengan sayapnya yang kekar dan membangunkan gema pegunungan dengan pekikannya. Akhirnya, dengan nada kemenangan, ia meluncur ke atas dan menerobos awan, sekali lagi bermandikan sinar matahari yang cerah, dengan kegelapan dan badai jauh di bawah. Begitulah kita bisa saja dikelilingi dengan kesukaran, rasa putus asa dan kegelapan. Kepalsuan, kemalangan, ketidakadilan, mengurung kita. Ada awan yang tak dapat kita singkirkan. Kita bertempur dengan keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Ada satu, dan hanya satu, jalan kelepasan. Kabut dan kekelaman melekat ke bumi; di atas awan-awan itu terang Allah bersinar. Ke dalam sinar matahari hadirat-Nya kita bisa naik dengan sayap iman. MPS 106.3
Banyak pelajaran yang dapat dipelajari sedemikian rupa. Keyakinan diri, dari pohon yang tumbuh sendirian di padang atau di lereng bukit, menancapkan akar-akarnya ke dalam tanah, dan dengan kekuatannya yang kokoh melawan angin ribut. Kuasa pengaruh mula-mula, dari batangnya yang berbonggol-bonggol tak berbentuk, bengkok seperti batang muda, untuk mana tak ada kuasa duniawi yang kemudian dapat memulihkan kelurusannya yang hilang. Rahasia kehidupan kudus, dan bunga bakung, di permukaan kolam yang kotor, dilingkari oleh onak dan sampah, menancapkan batangnya jauh ke dalam pasir yang jernih di bawah dan dengan demikian mengisap kehidupannya, mengeluarkan bunganya yang semerbak kepada terang dalam kemurnian yang tidak bercacat cela. MPS 106.4
Jadi sementara anak-anak dan orang muda mendapatkan pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan dari para guru dan buku-buku pelajaran, biarkan mereka belajar menarik pelajaran dan melihat kebenaran untuk diri mereka sendiri. Dalam pekerjaan mereka di kebun, tanyailah mereka apa yang mereka pelajari dari perawatan tanaman mereka. Sementara mereka memandang ke atas sebuah pemandangan yang indah, tanyai mereka mengapa Allah membungkus ladang-ladang dan hutan dengan warna-warna yang indah. Mengapa semuanya tidak berwarna cokelat saja? Bilamana mereka memetik bunga, tun-tunlah mereka untuk memikirkan mengapa Ia tidak membiarkan pada kita keindahan keajaiban-keajaiban dari Eden. Ajar mereka untuk memperhatikan kenyataan bukti-bukti di mana-mana di dalam alam tentang pikiran Allah untuk kita, penyesuaian ajaib dari segala sesuatu untuk keperluan dan kebahagiaan kita. MPS 107.1
Orang yang mengenal pekerjaan tangan Bapanya di dalam alam, yang di dalam kekayaan dan keindahan bumi membaca tulisan tangan sang Bapa—ia sendiri belajar dari alam pelajaran-pelajarannya yang paling dalam dan menerima pelayanannya yang tertinggi. Hanya ia yang dapat menghargai sepenuhnya makna bukit dan lembah, sungai dan laut, yang memandang semuanya itu sebagai ungkapan pemikiran Allah, suatu penyataan sang Pencipta. MPS 107.2
Banyak gambaran dari alam yang digunakan oleh penulis-penulis Alkitab, dan sementara kita mengamat-amati perkara-perkara dunia alami, di bawah bimbingan Roh Kudus kita akan disanggupkan, untuk mengerti sepenuhnya akan pelajaran dari firman Allah. Begitulah alam menjadi kunci rumah perbendaharaan firman itu. MPS 107.3
Anak-anak harus didorong untuk mencari di alam benda-benda yang menggambarkan pengajaran Alkitab, dan menelusuri dalam Alkitab persamaan yang ditarik dari alam. Mereka harus mencari, baik dalam alam mau pun dalam tulisan kudus, setiap benda yang melukiskan Kristus dan juga apa yang digunakannya dalam melukiskan kebenaran. Jadi mereka dapat belajar untuk melihat Dia pada pohon dan pokok anggur, pada bunga bakung dan mawar, pada matahari dan bintang. Mereka dapat belajar mendengar suara-Nya pada kicauan burung, pada lambaian pohon, pada guruh yang bergemuruh dan pada bunyi di laut. Dan setiap benda di alam akan mengulangi kepada mereka pelajaran-pelajaran-Nya yang indah. MPS 107.4
Bagi mereka yang mau berkenalan dengan Kristus, bumi tidak akan lagi menjadi tempat yang sunyi dan sepi. Bumi akan menjadi rumah Bapa mereka, yang diisi dengan kehadiran Dia yang pernah tinggal di antara manusia. MPS 107.5