Membina Pendidikan Sejati

51/55

Pasal 31— Pekerjaan Seumur Hidup

“Satu perkara ini aku perbuat.”

Kemajuan dalam setiap bidang menuntut suatu tujuan yang jelas. Ia yang mencapai kemajuan yang sejati dalam kehidupan harus tetap memandang tujuan yang sepadan dengan usahanya. Tujuan yang demikian diletakkan di hadapan orang-orang muda sekarang ini. Tujuan yang ditetapkan oleh surga untuk memberikan Injil kepada dunia pada generasi ini adalah tujuan yang paling mulia yang dapat membujuk setiap umat manusia. Hal ini membuka suatu bidang usaha kepada masing-masing orang yang hatinya telah dijamah oleh Kristus. MPS 247.1

Tujuan Allah bagi anak-anak yang sedang bertumbuh di samping hati kita lebih luas, lebih dalam, lebih tinggi, lebih daripada apa yang dapat dipahami oleh pandangan kita yang terbatas. Dari orang yang paling rendah yang telah dilihat-Nya setia pada waktu lalu telah dipanggil untuk bersaksi bagi-Nya di tempat-tempat tertinggi dunia. Dan banyak orang muda zaman ini, bertumbuh seperti Daniel dalam rumah tangga Yudeanya, mempelajari firman Allah dan pekerjaanNya, dan mempelajari pelajaran-pelajaran pelayanan yang setia, yang nanti akan berdiri di hadapan dewan-dewan legislatif, di mahkamah agung, atau di istana-istana raja, sebagai saksi bagi Raja segala raja. Orang banyak akan dipanggil kepada pekerjaan pelayanan yang lebih luas. Seluruh dunia terbuka bagi Injil. Etiopia sedang mengedangkan tangannya kepada Allah. Dari Jepang, Cina dan India, dari negerinegeri yang masih dalam kegelapan di benua kita sendiri, dari setiap pelosok dunia kita ini, datang seruan orang-orang yang hatinya ditindih oleh dosa, yang merindukan pengetahuan akan kasih Allah. Berjuta-juta orang yang sama sekali belum pernah mendengar dari hal Allah atau kasih-Nya yang dinyatakan dalam Kristus. Mereka berhak menerima pengetahuan ini. Mereka mempunyai tuntutan yang sama seperti kita di dalam rahmat Juruselamat. Dan terletak pada kita yang telah menerima pengetahuan itu, dengan anak-anak kita kepada siapa kita dapat membagikannya, untuk menjawab seruan mereka. Kepada setiap rumah tangga dan setiap sekolah, kepada setiap orangtua, guru dan anak kepada siapa terang Injil telah bersinar, akan muncul pada masa krisis ini pertanyaan yang ditanyakan kepada permaisuri Ester pada waktu krisis penting dalam sejarah bangsa Israel, “...Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu?” (Ester 4:14). MPS 248.1

Mereka yang memikirkan akibat melekaskan atau menghalangi pemberitaan memikirkannya berkaitan dengan diri mereka sendiri dan dengan dunia. Hanya sedikit yang memikirkannya berkaitan dengan Allah. Hanya sedikit saja yang memikirkan penderitaan yang ditimbulkan oleh dosa terhadap Khalik kita. Seluruh surga ikut menderita dalam sengsara Kristus; tetapi penderitaan itu tidak mulai atau berakhir dengan manifestasi-Nya dalam kemanusiaan. Salib merupakan suatu penyataan atau wahyu kepada perasaan kita yang tumpul terhadap rasa sakit yang sejak semula, dibawa oleh dosa kepada hati Allah. Setiap perpisahan dari kebenaran, setiap perbuatan yang kejam, setiap kega galan manusia untuk mencapai cita-cita-Nya, mendatangkan kesusahan kepada-Nya. Ketika Israel ditimpa malapetaka sebagai akibat perpisahan dengan Allah—ditaklukkan oleh musuh-musuh mereka, kekejaman, dan kematian—dikatakan bahwa, “...Maka Tuhan tidak lagi dapat menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.” “...Ia menjadi Juruselamat dalam segala kesesakan mereka... Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala” (Hakim-hakim 10: 16; Yesaya 63:8, 9). MPS 248.2

Roh-Nya “...berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhankeluhan yang tidak terucapkan.” Ketika “...segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin” (Roma 8:26, 22), hati Bapa yang kekal itu merasa sakit dengan belas kasihan. Dunia kita merupakan sebuah rumah sakit kusta yang luas, suatu pemandangan yang menyedihkan sehingga memikirkannya sajapun kita tidak berani lagi untuk tinggal di dalamnya. Bilamana kita menyadarinya sebagaimana adanya, beban akan terlalu mengerikan beratnya. Namun Allah merasakan hal itu semuanya. Untuk membinasakan dosa dan akibatakibatnya Ia menyerahkan anak-Nya yang kekasih, dan Ia telah mem-berikan kepada kita kesanggupan, melalui kerja sama dengan Dia, untuk mengakhiri pemandangan yang menyedihkan ini. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Matius 24:14). MPS 249.1

Perintah Kristus kepada para pengikutnya ialah, “...Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Perintah ini bukan hanya kepada mereka yang dipanggil menjadi pendeta atau misionaris dalam pengertian biasa, tetapi semua orang dapat menjadi pekerja bersama Dia dalam memberitakan “kabar baik” kepada sesamanya manusia. Perintah itu diberikan kepada semua orang, besar atau kecil, pandai atau bodoh, tua atau muda. MPS 249.2

Sehubungan dengan perintah ini, mungkinkah kita mendidik anakanak kita untuk suatu kehidupan biasa yang terhormat, suatu kehidupan yang Kristiani tetapi kurang memiliki sifat Dia yang menyangkal diri, satu kehidupan atas mana keputusan Dia yang adalah kebenaran harus berbunyi, “Aku tidak kenal akan kamu?” MPS 249.3

Ribuan orang melakukan hal ini. Mereka merasa memberikan manfaat Injil kepada anak-anak mereka sementara mereka menolak semangatnya. Tetapi tidak demikian halnya. Barang siapa menolak kesempatan bersekutu dengan Kristus dalam pelayanan-Nya, menolak satu-satunya pendidikan yang memberikan kelayakan untuk turut berpartisipasi dengan Dia di dalam kemuliaan-Nya. Mereka menolak pendidikan yang di dalam kehidupan ini memberikan kekuatan dan keluhuran tabiat. Banyak para bapa dan ibu, yang menghalangi anakanak mereka datang ke salib Kristus, sudah terlambat mengetahui bahwa dengan demikian mereka telah menyerahkan anak-anak mereka kepada musuh Allah dan manusia. Mereka telah menentukan kehancuran mereka, bukan untuk kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan sekarang. Pencobaan mengalahkan mereka. Mereka menumbuhkan kutuk pada dunia, kesusahan dan malu kepada mereka yang menghidupi mereka. MPS 249.4

Bahkan dalam usaha persiapan untuk pelayanan Allah, banyak orang yang tersisih oleh karena metode pendidikan yang salah. Hidup terlalu lumrah dianggap sebagai terdiri dari masa yang berbeda-beda, masa belajar dan masa berbuat—yaitu masa persiapan dan masa pencapaian. Dalam mempersiapkan kepada suatu hidup pelayanan orang muda dikirim ke sekolah, untuk mendapat pengetahuan dengan mempelajari buku-buku. Karena terputus dari tanggung jawab kehidupan sehari-hari, mereka menjadi terlalu asyik belajar, sehingga sering kehilangan pandangan dari tujuan yang sebenarnya. Semangat mereka yang pada mulanya berkobar-kobar menjadi padam, dan banyak sekali yang terjerumus kepada ambisi pribadi yang mementingkan diri sendiri. Setelah mereka tamat, ribuan mereka putus hubungan dengan kehidupan. Telah begitu lama mereka berkecimpung dalam hal-hal yang abstrak dan teoritis sehingga ketika semua orang harus bangkit untuk menghadapi persaingan tajam kehidupan nyata, mereka tidak siap. Gantinya pekerjaan mulia yang mereka cita-citakan, tenaga mereka dihambur-hamburkan hanya untuk mencari nafkah. Setelah berulangulang mengalami kekecewaan, dalam keputusasaan walaupun mengusahakan suatu kehidupan yang jujur, banyak yang hanyut dalam praktik-praktik yang tidak menentu, dan tindakan-tindakan kejahatan. Dunia dirampok dari pelayanan yang sebenarnya harus diterimanya; dan Allah dirampok dari jiwa-jiwa yang ingin ditinggikan-Nya, dipermuliakan dan dihormati-Nya sebagai wakil-wakil-Nya. MPS 250.1

Banyak orangtua membuat kesalahan dalam membeda-bedakan anak-anak mereka dalam hal pendidikan. Mereka mengorbankan apa saja demi kemajuan satu anak yang pandai dan cerdas. Tetapi kesempatan-kesempatan ini tidak diberikan kepada mereka yang kurang menjanjikan. Sedikit pendidikan sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas kehidupan yang biasa. MPS 250.2

Tetapi siapakah yang sanggup memilih seorang dari antara anakanak satu keluarga yang akan memikul tanggung jawab yang paling penting? Dalam hal ini betapa sering pertimbangan manusia terbukti salah! Ingatlah pengalaman Samuel ketika disuruh mengurapi salah seorang dari anak-anak Isai untuk menjadi raja atas bangsa Israel. Tujuh pemuda yang tampak gagah perkasa liwat di hadapannya. Ketika ia melihat pada anak yang pertama, dalam penampilannya yang gagah dengan perawakan yang baik, dan mempunyai ciri-ciri pangeran, nabi itu berkata, “...Sungguh di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi Allah berfirman, “...Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Begitulah kesaksian bagi ketujuh pemuda itu, “...Semuanya ini tidak dipilih Tuhan” (1 Samuel 16:6, 7, 10). Sampai akhirnya Daud dipanggil dari penggembalaan domba barulah nabi itu dapat melaksanakan tugasnya. MPS 251.1

Saudara-saudaranya yang lebih tua, dari siapa Samuel harus memilih, tidak memiliki kualifikasi yang dilihat Allah sebagai suatu hal yang penting bagi seorang yang memerintah umat-Nya. Kesombongan, sifat mementingkan diri sendiri, percaya pada diri sendiri, mereka telah dikesampingkan karena seorang yang mereka anggap enteng, orang yang mempertahankan kesederhanaan dan kesungguh-sungguhan pada masa mudanya, dan yang di dalam pandangannya kecil, dapat dididik oleh Allah untuk memikul tanggung jawab kerajaan. Demikian juga pada zaman sekarang, banyak anak-anak yang dilewatkan oleh orangtuanya, tetapi pada diri mereka Allah melihat kesanggupan yang jauh lebih besar dari yang dinyatakan oleh yang lain yang dikira memiliki kemampuan yang besar. MPS 251.2

Dan sehubungan dengan kemungkinan-kemungkinan hidup, siapakah yang sanggup menentukan mana yang besar dan mana yang kecil? Betapa banyak pekerja yang taraf hidupnya rendah, menjadi agen-agen untuk berkat dunia, telah mencapai hasil-hasil yang raja pun mungkin cemburu! MPS 251.3

Jadi, biarlah setiap anak menerima pendidikan untuk pelayanan yang tertinggi. “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau keduaduanya sama baik” (Pengkhotbah 11:6). MPS 251.4

Tempat khusus yang ditentukan bagi kita dalam kehidupan ditentukan oleh kemampuan-kemampuan kita. Tidak semua mencapai perkembangan yang sama atau bekerja dengan efisiensi yang sama dalam melaksanakan pekerjaan yang sama. Allah tidak mengharapkan bunga hisop mencapai tinggi seperti pohon aras, atau pohon zaitun menjadi sama tinggi dengan pohon kelapa. Tetapi setiap orang harus bercita-cita mencapai setinggi yang dimungkinkan oleh persatuan manusia dengan kuasa ilahi untuk mencapainya. MPS 252.1

Banyak orang yang tidak sampai mencapai taraf yang seharusnya mereka capai, oleh sebab mereka tidak menggunakan kuasa yang ada di dalam diri mereka. Mereka tidak, sebagaimana mereka harus berlaku, berpegang pada kekuatan ilahi. Banyak orang yang menyimpang dari jalur di mana mereka seharusnya mencapai keberhasilan yang sebenarbenarnya. Oleh karena berusaha mencari penghormatan yang lebih besar atau pekerjaan yang lebih menyenangkan, mereka mencoba melakukan sesuatu yang tidak cocok dengan mereka. Banyak orang mempunyai bakat yang cocok dengan panggilan lain, berambisi untuk memasuki suatu profesi; dan dia yang sebenarnya bisa berhasil sebagai seorang petani, tukang, atau perawat, dengan tidak memadai menduduki jabatan seorang pendeta, ahli hukum atau seorang dokter. Sekali lagi, ada yang lain, yang seharusnya mengisi panggilan kepada jabatan yang membutuhkan tanggung jawab, yang pekerjaannya memerlukan tenaga, penerapan atau ketekunan, berpuas diri dengan lapangan pekerjaan yang lebih mudah. MPS 252.2

Kita perlu mengikuti dengan lebih teliti rencana Allah mengenai kehidupan. Mengerjakan dengan sebaik-baiknya pekerjaan yang paling dekat, menyerahkan jalan-jalan kita kepada Allah, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk dari pemeliharaan-Nya—inilah peraturan yang memastikan tuntunan yang aman dalam memilih pekerjaan. MPS 252.3

Ia yang turun dari surga untuk menjadi teladan bagi kita menghabiskan hampir tiga puluh tahun hidup seperti orang biasa, bekerja sebagai tukang; tetapi selama waktu ini Ia mempelajari firman dan pekerjaan Allah, dan menolong, mengajar, orang-orang yang dapat dicapai pengaruh-Nya. Ketika pelayan-Nya kepada umum dimulai, Ia menyembuhkan orang-orang sakit, menghibur yang berduka, dan memberitakan Injil kepada orang miskin. Inilah pekerjaan semua orang yang menjadi pengikut-pengikut-Nya. MPS 252.4

“...Yang terbesar di antara kamu,” kata-Nya, “hendaklah menjadi yang muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab... Aku ada di tengahtengah kamu sebagai pelayan” (Lukas 22:26, 27). MPS 253.1

Kasih dan kesetiaan kepada Kristus adalah sumber segala pelayanan yang sejati. Dalam hati yang dijamah oleh kasih-Nya, ada kerinduan untuk bekerja bagi Dia. Biarlah kerinduan ini didorong dan dituntun dengan benar. Apakah di dalam rumah, di tetangga, atau di sekolah, keberadaan orang-orang miskin, yang menderita, yang terbuang atau yang bernasib malang harus dihargai, bukan sebagai orang yang bernasib malang, tetapi sebagai yang memperoleh kesempatan berharga bagi pelayanan. MPS 253.2

Dalam pekerjaan ini, seperti pada semua pekerjaan yang lain, kecakapan diperoleh di dalam pekerjaan itu sendiri. Oleh pelatihan dalam tugas-tugas hidup yang biasa, dan di dalam pelayanan terhadap orang-orang yang kekurangan dan menderita, keefisienan dapat dipastikan. Tanpa ini usaha-usaha yang tadinya disangka terbaik sering tidak berguna bahkan berbahaya. Di airlah orang belajar berenang, bukan di darat. MPS 253.3

Kewajiban lain yang amat sering dianggap remeh—yaitu satu yang kepada orang-orang muda menyadarkan kepada tuntutan-tuntutan Kristus yang perlu dibuat jelas,—ialah kewajiban hubungan gereja. MPS 253.4

Yang sangat erat dan kudus ialah hubungan antara Kristus dan gereja-Nya,— Ia sebagai pengantin pria, dan gereja sebagai pengantin wanita; Ia sebagai kepala, dan gereja sebagai tubuh. Jadi, hubungan dengan Kristus, mencakup hubungan dengan gereja-Nya. MPS 253.5

Gereja diorganisasikan untuk pelayanan; dan dalam hidup pelayanan kepada Kristus, kaitan dengan gereja adalah salah satu dari langkah pertama. Kesetiaan kepada Kristus menuntut kesetiaan dalam pelaksanaan tugas-tugas gereja. Ini adalah bagian penting dalam pelatihan seseorang; dan dalam sebuah gereja yang diilhami oleh kehidupan Sang Guru, ini akan menuntun langsung kepada usaha bagi dunia di luar gereja. MPS 253.6

Banyak bidang di mana orang-orang muda dapat memperoleh kesempatan untuk mengadakan usaha pertolongan. Hendaklah mereka diorganisasikan menjadi pasukan pelayanan Kristen, dan kerja sama akan membuktikan pertolongan dan dorongan. Para orangtua dan gu- ru, oleh menaruh perhatian dalam pekerjaan orang-orang muda, akan sanggup memberikan kepada mereka manfaat dari pengalaman mereka yang lebih luas, dan dapat menolong mereka untuk membuat usaha mereka efektif untuk kebaikan. MPS 253.7

Perkenalanlah yang membangkitkan simpati, dan simpati adalah permulaan dari pelayanan yang efektif. Untuk membangkitkan simpati pada anak-anak dan orang-orang muda dan roh pengorbanan bagi berjuta-juta orang yang sedang menderita “di daerah-daerah seberang,” biarlah mereka mengenal negeri-negeri ini dan orang-orang yang diam di sana. Dalam bidang ini banyak yang dapat dicapai di sekolahsekolah kita. Gantinya memikirkan sejarah keberanian Alexander dan Napoleon, biarlah murid-murid mempelajari kehidupan orang-orang seperti Rasul Paulus dan Martin Luther, seperti Moffat dan Livingstone serta Carey, dan sejarah usaha penginjilan masa kini yang diungkapkan setiap hari. Gantinya membebani ingatan-ingatan mereka dengan sederetan nama-nama dan teori yang tidak bermanfaat bagi kehidupan mereka, yang jarang mereka pikirkan, biarlah mereka mempelajari semua negeri dalam terang usaha misionaris, sehingga mengenal orangorang dan kebutuhan mereka. MPS 254.1

Pada penutupan pekerjaan Injil ini ada ladang luas yang harus dikerjakan; dan lebih dari pada sebelumnya, pekerjaan itu memerlukan para pembantu yang berasal dari orang biasa. Baik orang-orang muda maupun mereka yang lebih tua dalam usia akan dipanggil dari ladang, dari kebun anggur, dan dari bengkel, dan akan diutus oleh Sang Guru untuk memberitakan pekabaran-Nya. Banyak dari mereka ini hanya memiliki kesempatan sedikit untuk memperoleh pendidikan; tetapi Kristus melihat dalam diri mereka kemampuan-kemampuan yang akan menyanggupkan mereka untuk memenuhi maksud-Nya. Jikalau mereka manruh hati mereka kepada pekerjaan itu, dan terusmenerus menjadi pelajar, Ia akan melayakkan mereka untuk bekerja bagi-Nya. MPS 254.2

Ia yang mengetahui dalamnya kesengsaraan dan kekecewaan dunia, tahu caranya untuk meringankan kesengsaraan dan kekecewaan tersebut. Ia melihat pada setiap tempat jiwa-jiwa yang di dalam kegelapan, merunduk dengan dosa dan kesusahan yang menyakitkan. Tetapi Ia juga melihat kemungkinan-kemungkinan mereka; Ia melihat ketinggian yang dapat mereka capai. Meski pun umat manusia telah menyalahgunakan kebaikan mereka, menyia-nyiakan talenta mereka, dan kehilangan keagungan kemanusiaan mereka yang bersifat ilahi, Khalik akan dipermuliakan dalam penebusan mereka. MPS 254.3

Beban pekerjaan bagi orang-orang yang berkekurangan ini di tempat-tempat yang keras di bumi, Kristus letakkan ke atas mereka yang dapat merasakan orang-orang yang tidak mengetahui dan yang tidak berjalan pada jalan yang benar. Ia akan hadir untuk menolong mereka yang hatinya peka terhadap belas kasihan, walaupun tangan mereka mungkin kasar dan tidak cekatan. Ia akan bekerja melalui orang-orang yang dapat melihat rakhmat dalam kesedihan, dan keuntungan dalam kerugian. Apabila Terang dunia lewat, kesempatan akan dilihat dalam kesusahan, ketertiban dalam kekacauan, kemajuan dalam kegagalan yang nyata. Malapetaka akan terlihat sebagai berkat yang tersembunyi; kesengsaraan, sebagai rakhmat. Para pekerja dari orang-orang biasa, yang turut merasakan kesusahan sesamanya manusia sebagaimana Sang Guru mereka ikut merasakan kesusahan seluruh umat manusia, akan dengan iman melihat Dia bekerja dengan mereka. MPS 255.1

“Sudah dekat hari Tuhan yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali!...” (Zefanya 1:14). Dan dunia harus diamarkan. MPS 255.2

Dengan persiapan seperti yang mereka peroleh, beribu-ribu orang muda dan orang yang lebih tua harus menyerahkan diri mereka kepada pekerjaan ini. Sudah banyak hati yang menyambut panggilan pekerja Tuhan, dan jumlah mereka akan bertambah-tambah. Biarlah setiap pendidik Kristen memberikan simpati dan kerja sama kepada para pekerja tersebut. Biarlah ia mendorong dan membantu orang-orang muda yang berada di bawah asuhannya dalam mengadakan persiapan untuk bergabung dengan barisan itu. MPS 255.3

Tidak ada bidang pekerjaan di mana terdapat kemungkinan bagi orang-orang muda untuk menerima manfaat yang lebih besar. Semua orang yang terlibat dalam pelayanan merupakan tangan Allah yang menolong. Mereka adalah teman sekerja para malaikat; bahkan, mereka adalah agen-agen manusia melalui siapa malaikat-malaikat menyelesaikan misi mereka. Malaikat-malaikat berbicara melalui suara mereka dan bekerja dengan tangan mereka. Dan para pekerja manusia, yang bekerja sama dengan agen-agen surgawi, mendapat manfaat pendidikan dan pengalaman mereka. Sebagai sarana pendidikan, “pelajaran universitas” apakah yang dapat menyamai ini? MPS 255.4

Dengan bala tentara para pekerja orang-orang muda kita yang demikian, yang terlatih dengan benar, tenaga yang dipersiapkan, betapa segeranya pekabaran tentang Juruselamat yang disalibkan, yang bangkit dan yang akan datang segera dapat disampaikan ke seluruh dunia! Betapa segeranya kesudahan tiba,— kesudahan penderitaan dan kesusahan serta dosa! Betapa segeranya, gantinya harta milik di sini dengan segala kutuk dosa dan kesakitannya, anak-anak kita akan dapat menerima warisan mereka di mana “orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa,” di mana “tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata, ‘Aku sakit,’” dan “...di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan...” (Mazmur 37:29; Yesaya 33: 24; 65:19). MPS 255.5