Membina Pendidikan Sejati
Pasal 24— Pendidikan Keterampilan
“Berusaha ... bekerja dengan tanganmu.”
Pada waktu penciptaan dunia, bekerja telah ditetapkan sebagai suatu berkat. Bekerja dimaksudkan untuk perkembangan, kuasa dan kebahagiaan. Perubahan keadaan dunia melalui kutuk dosa telah membawa perubahan dalam hal bekerja; dan walaupun sekarang disertai dengan kekhawatiran, kelelahan, dan rasa sakit, namun bekerja masih tetap merupakan sumber kebahagiaan dan pengembangan. Dan bekerja adalah perlindungan terhadap pencobaan. Disiplinnya mencegah pemanjaan diri sendiri, dan meningkatkan kerajinan, kemurnian dan keteguhan. Dengan demikian bekerja menjadi bagian dari ren- cana Allah yang besar untuk memulihkan kita dari kejatuhan kita ke dalam dosa. MPS 199.1
Orang-orang muda harus dituntun untuk melihat keluhuran sejati dari bekerja. Tunjukkanlah kepada mereka bahwa Allah juga senantiasa bekerja. Segala sesuatu di alam ini melakukan pekerjaan mereka yang telah ditetapkan. Perbuatan menyebar ke seluruh ciptaan, dan agar supaya kita memenuhi misi, kita juga harus aktif bekerja. MPS 200.1
Dalam pekerjaan, kita harus menjadi pekerja bersama dengan Allah. Ia mengaruniakan dunia ini kepada kita dan segala harta yang terdapat di dalamnya; akan tetapi kita harus menyesuaikannya kepada kegunaan dan kesenangan kita. Ia membuat pohon-pohon bertumbuh; dan kita mendapat kayu untuk membangun rumah. Ia telah menyembunyikan dalam bumi ini emas dan perak, besi dan batu bara; akan tetapi hanya melalui kerja keras kita dapat memperolehnya. MPS 200.2
Tunjukkanlah bahwa, sementara Allah telah menciptakan dan senantiasa mengendalikan segala sesuatu, Ia telah mengaruniakan kepada kita kuasa yang tidak seluruhnya berbeda dengan kuasa-Nya. Kepada kita telah dikaruniakan pengendalian ala kadarnya atas kekuatan alam. Sebagaimana Allah memanggil bumi ini dalam keindahannya dari kekacauan, demikianlah kita dapat mendatangkan ketertiban dan keindahan dari kekacauan. Dan meskipun segala sesuatu sekarang sudah dirusak oleh kejahatan, namun dalam pekerjaan yang kita selesaikan kita bersukacita sama seperti Dia, bilamana memandang bumi yang terang, Ia mengumumkannya “baik.” MPS 200.3
Sebagai suatu peraturan, gerak badan yang sangat bermanfaat bagi orang-orang muda akan diperoleh dalam pekerjaan yang berguna. Anak kecil mendapat baik hiburan maupun perkembangan dalam bermain; dan olahraganya haruslah yang membantu meningkatkan, bukan saja pertumbuhan fisik, tetapi juga mental dan rohani. Pada waktu ia memperoleh kekuatan dan kecerdasan, maka rekreasi yang terbaik akan terdapat dalam beberapa bidang usaha yang berguna. Olahraga yang mendidik tangan untuk menolong, dan yang mengajar orang-orang muda memikul beban hidup, adalah cara yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan pikiran dan tabiat. MPS 200.4
Orang-orang muda perlu diajar bahwa hidup berarti bekerja sungguh-sungguh, tanggung jawab dan waspada. Mereka memerlukan pendidikan yang akan membuat mereka menjadi orang-orang yang praktis—pria dan wanita yang dapat menghadapi keadaan darurat. Mereka harus diajar bahwa disiplin pekerjaan yang sistematis, yang diatur dengan baik sangat perlu, bukan hanya sebagai perlindungan terhadap gejolak kehidupan, tetapi juga sebagai suatu pertolongan terhadap segala bentuk perkembangan. MPS 200.5
Meskipun semua yang telah dikatakan dan dituliskan mengenai keluhuran bekerja, namun perasaan menyatakan bahwa bekerja itu menurunkan martabat. Orang-orang muda ingin menjadi guru, pegawai, saudagar, dokter, ahli hukum, atau menduduki jabatan lain yang tidak memerlukan tenaga fisik. Anak-anak gadis menjauhi tugas rumah tangga dan mencari pendidikan dalam bidang lain. Perlu diketahui bahwa tidak ada pria atau wanita yang turun martabatnya hanya oleh melakukan pekerjaan yang jujur. Yang dipandang hina itu adalah kemalasan dan ketergantungan diri sendiri. Kemalasan mendorong pemanjaan diri sendiri, dan akibatnya adalah kehidupan yang kosong dantandus,—suatu ladang yang mengundang pertumbuhan segala kejahatan. “Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran” (Ibrani 6:7, 8). MPS 201.1
Banyak dari cabang-cabang pelajaran yang menghabiskan waktu siswa, tidak penting kepada yang berguna atau kebahagiaan; tetapi adalah perlu bagi setiap orang muda mengenal secara langsung tugastugas sehari-hari. Jika perlu, seorang gadis dapat memberikan pengetahuan bahasa Prancis, aljabar, atau mungkin juga pelajaran piano; tetapi tidak boleh tidak ia harus belajar membuat roti yang baik, menjahit pakaian yang cocok dan rapi, dan melakukan secara efisien berbagai macam tugas yang berkaitan dengan rumah tangga. MPS 201.2
Demi kesehatan dan kebahagiaan seluruh keluarga, tidak ada yang lebih penting dari keterampilan dan kecerdasan tukang masak. Makanan yang disediakan secara tidak baik, dan yang tidak sehat dapat menghalangi bahkan merusak baik kegunaan orang dewasa maupun pertumbuhan anak. Atau oleh menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan pada waktu yang sama menarik lezatnya rasa, ia dapat memperoleh yang baik, sebanyak yang bisa diperoleh dalam hal yang salah. Jadi, dalam banyak hal, kebahagiaan hidup berkaitan dengan kesetiaan dalam tugas-tugas yang biasa. MPS 201.3
Oleh karena baik pria maupun wanita mempunyai bagian dalam membentuk rumah tangga, maka anak laki-laki dan perempuan harus mendapat pengetahuan mengenai tugas-tugas rumah tangga. Mengatur tempat tidur, membuat kamar teratur, mencuci piring, menyediakan makanan, mencuci dan memperbaiki pakaian sendiri, adalah pendidikan yang tidak membuat seorang anak laki-laki kurang gagah; hal itu akan membuat dia lebih bahagia dan lebih berguna. Dan sebaliknya, jika anak perempuan dapat belajar memasang pelana dan mengendarai kuda, dan menggunakan gergaji dan palu, serta menggunakan garu dan cangkul, maka mereka akan diperlengkapi lebih baik untuk menghadapi keadaan darurat dalam hidup. MPS 202.1
Biarlah anak-anak dan orang-orang muda belajar dari Kitab Suci bagaimana Allah menghormati pekerjaan sehari-hari para pekerja. Biarlah mereka membaca mengenai “anak-anak para nabi” (2 Raja-raja 6:1-7), siswa-siswa di sekolah, yang membangun rumah tempat tinggal mereka, untuk mana telah terjadi sebuah mukjizat yang menyelamatkan sebuah mata kapak pinjaman dari hilang. Biarlah mereka membaca tentang Yesus, tukang kayu itu, dan Paulus tukang kemah, yang bekerja keras menggunakan tangan yang dipadukan dengan pelayanan ter-tinggi, manusia dan ilahi. Biarlah mereka membaca tentang seorang anak muda yang mempunyai lima roti yang digunakan oleh Juruselamat dalam mukjizat yang mengagumkan untuk memberi makan orang banyak; tentang Dorkas tukang jahit itu, yang dibangkitkan kembali dari kematian, agar supaya ia boleh melanjutkan pembuatan pakaian untuk orang-orang miskin; tentang wanita yang bijaksana dilukiskan dalam buku Amsal, yang “...mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya,” yang “...menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan,” yang “...kebun anggur ditanaminya,” “...dan menguatkan lengannya,” yang “...memberikan tangannya kepada yang tertindas; mengulurkan tangannya kepada yang miskin,” yang “...mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya” (Amsal 31:13-17, 20, 27). MPS 202.2
Tentang orang demikian, Allah berkata: “...Istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!” (Amsal 31:30, 31). MPS 202.3
Bagi setiap anak, rumah tangga harus menjadi sekolah yang perta- ma. Dan sedapat-dapatnya fasilitas pendidikan keterampilan harus dikaitkan dengan setiap sekolah. Sedapat mungkin pendidikan yang demikian harus melengkapi tempat gedung olahraga dengan manfaat tambahan yang diberikan oleh disiplin yang berharga. MPS 202.4
Pendidikan keterampilan harus mendapat lebih banyak perhatian daripada apa yang telah diterimanya. Sekolah-sekolah harus dibangun sebagai tambahan kepada pembinaan mental dan moral yang tinggi, akan menyediakan fasilitas terbaik untuk pengembangan jasmani dan pelatihan kerajinan tangan. Pelajaran harus diberikan dalam bidang pertanian, manufaktur,—meliputi sebanyak mungkin perdagangan yang paling berguna,—juga dalam ekonomi rumah tangga, cara memasak makanan sehat, menjahit, membuat pakaian yang steril, merawat orang sakit, dan berbagai bidang lainnya. Kebun, bengkel, dan ruang-ruang perawatan harus disediakan, dan pekerjaan dalam setiap bidang harus di bawah pengawasan instuktur-instruktur yang terampil. MPS 203.1
Pekerjaan harus mempunyai tujuan tertentu dan harus sungguhsungguh. Sementara setiap orang memerlukan berbagai pengetahuan keterampilan yang berbeda, namun adalah sangat perlu bahwa ia harus ahli paling sedikit pada satu keterampilan. Setiap orang muda, pada waktu meninggalkan sekolah, harus sudah menguasai suatu pengetahuan perdagangan atau pekerjaan oleh mereka, jika diperlukan, ia dapat memperoleh mata pencaharian. MPS 203.2
Keberatan yang paling diajukan menentang pendidikan keterampilan di sekolah-sekolah adalah menyangkut biaya yang besar. Akan tetapi tujuan yang akan dicapai adalah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Tidak ada pekerjaan lain yang diserahkan kepada kita yang lebih penting daripada pendidikan orang-orang muda, dan segala biaya yang diperlukan untuk mencapainya dengan benar harus dikeluarkan sebaik-baiknya. MPS 203.3
Bahkan dari sudut pandang keuangan, pengeluaran yang diperlukan untuk pendidikan keterampilan akan membuktikan ekonomi yang paling benar. Banyak dari anak laki-laki kita akan terhindar dari pengaruh sudut-sudut kota dan mabuk-mabukan; pengeluaran biaya untuk berkebun, bengkel pertukangan akan lebih besar daripada tinggal di rumah-rumah sakit dan di sekolah anak-anak nakal. Dan orangorang muda sendiri, yang dilatih untuk bersifat rajin, dan terampil dalam lapangan pekerjaan yang berguna dan produktif,—siapakah dapat menduga nilai mereka kepada masyarakat dan kepada bangsa? MPS 203.4
Sebagai pengendoran ketegangan dari kesibukan belajar, melakukan pekerjaan di udara terbuka, dan menggerakkan seluruh bagian tubuh, adalah sangat bermanfaat. Tidak ada bidang pendidikan keterampilan yang lebih berfaedah daripada pertanian. Usaha yang lebih besar harus dilakukan untuk menciptakan dan mendorong minat dalam bidang pertanian. Biarlah guru menarik perhatian terhadap apa yang dikatakan Alkitab mengenai pertanian: adalah rencana Allah bagi manusia untuk mengerjakan tanah; agar manusia yang pertama itu, pemerintah seluruh dunia, diberikan satu taman/kebun untuk diker-jakan dan dipelihara; dan bahwa banyak orang-orang besar dunia, bangsawan-bangsawannya yang terkenal, adalah orang-orang yang bercocok tanam. Tunjukkanlah kesempatan-kesempatan dalam kehidupanseperti itu. Orang bijaksana berkata, “Bahkan hidup raja pun bergantung dari hasil panen” (Pengkhotbah 5:8, BIS). Tentang orang yang mengerjakan tanah, Alkitab menyatakan, “Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Aliahnya” (Yesaya 28:26). Dan sekali lagi, “Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya,...” (Amsal 27:18). Orang yang mendapat hidupnya dari mengusahakan tanah akan terlepas dari berbagai pencobaan dan menikmati kesempatan yang tak terhitung banyaknya dan juga berkat-berkat yang tidak dinikmati oleh mereka yang bekerja di kota-kota. Dan dalam zaman persaingan dagang yang amat besar sekarang ini, hanya sedikit orang yang menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya dan yang begitu pasti akan mendapat hasil pekerjaan mereka sebagaimana yang didapat oleh penggarap tanah. MPS 204.1
Dalam mempelajari pertanian, janganlah hanya teori yang diberikan kepada anak-anak, melainkan juga prakteknya. Sementara mereka mempelajari apa yang ilmu pengetahuan bisa ajarkan mengenai alam dan penyediaan tanah, nilai berbagai tanaman, dan metode produksi, biarlah mereka menerapkan pengetahuan mereka. Biarlah para guru bekerja bersama murid-murid, dan tunjukkanlah hasil apa yang bisa diperoleh dengan usaha yang terampil dan cerdas. Dengan demikian dapat membangkitkan minat yang sungguh-sungguh, suatu citacita untuk melakukan pekerjaan dengan cara sebaik-baiknya. Cita-cita seperti itu, bersama-sama dengan gerak badan yang menguatkan tubuh, sinar matahari, dan udara bersih, akan menciptakan cinta pada pekerjaan pertanian yang bersama banyak orang muda akan menentukan pilihan pekerjaan mereka. Dengan demikian boleh membendung pengaruh yang mendorong arus perpindahan yang kini semakin kuat menuju kota-kota besar. MPS 204.2
Dengan demikian juga, sekolah-sekolah kita dapat membantu dengan cara yang efektif penanggulangan masalah pengangguran. Ribuan orang yang tidak berdaya, yang kelaparan, dan yang setiap hari bertambah jumlah orang jahat, yang seharusnya memperoleh kehidupan yang dapat berdiri sendiri dalam kehidupan yang berbahagia, sehat dan bebas kalau saja mereka mau dituntun melakukan pekerjaan mengusahakan tanah dengan terampil dan rajin. MPS 205.1
Manfaat pendidikan keterampilan juga diperlukan oleh orangorang profesional. Seseorang mungkin mempunyai daya pikir yang cemerlang; ia mungkin cepat menangkap ide-ide orang; pengetahuan dan keterampilannya memberi kesempatan padanya memilih panggilan yang datang kepadanya; namun ia juga mungkin tidak memiliki kebugaran untuk melakukan tugas-tugasnya. Pendidikan yang didapat hanya dari buku-buku menuntun kepada pemikiran yang dangkal. Pekerjaan praktis mendorong pengamatan yang teliti dan pemikiran yang bebas. Pekerjaan yang dilakukan dengan benar cenderung memperkembang hikmat yang praktis yang lazim kita sebut akal sehat. Hal itu mengembangkan kesanggupan membuat rencana dan melaksanakannya, menguatkan keberanian dan ketabahan, serta mendorong penerapan kebijaksanaan dan keterampilan. MPS 205.2
Dokter yang telah meletakkan dasar pengetahuan keahliannya oleh melayani dalam ruang perawatan di rumah sakit akan memiliki pengertian yang cepat, suatu pengetahuan serba bisa dan satu kesanggupan untuk melakukan tugas pelayanan dalam keadaan darurat,— semuanya itu merupakan persyaratan yang perlu, yang hanya dapat diperoleh melalui pelatihan yang praktis. MPS 205.3
Pendeta, misionaris, guru, akan mempunyai pengaruh yang lebih besar pada orang lain bilamana mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan melakukan tugas-tugas praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dan sering kali keberhasilan, mungkin juga kehidupan, misionaris itu tergantung atas pengetahuannya mengenai hal-hal yang praktis. Kesanggupan menyediakan makanan, menangani kecelakaan dan keadaan darurat, mengobati penyakit, membangun rumah, atau kalau diperlukan membangun gereja,—sering kali hal ini membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan dalam pekerjaan selama hidupnya. MPS 205.4
Pada waktu menempuh pendidikan, banyak siswa yang memperoleh pendidikan yang sangat berharga jikalau mereka dapat membiayai diri mereka sendiri. Gantinya berhutang, atau bergantung sepenuhnya kepada pengorbanan orangtua mereka, biarlah orang-orang muda, pria dan wanita, bergantung atas diri mereka sendiri. Dengan demikian mereka akan mengetahui nilainya uang, nilainya waktu, tenaga dan kesempatan, dan akan mengurangi pencobaan untuk memanjakan tabiat bermalas-malas dan boros. Pelajaran mengenai penghematan, kerajinan, penyangkalan diri, pengelolaan usaha praktis dan keteguhan dalam maksud, jika dikuasai, akan terbukti merupakan bagian alat yang sangat penting dalam perjuangan hidup. Dan pelajaran mengenai menolong diri sendiri yang dipelajari oleh siswa akan menjauhkan lembaga pendidikan dari beban hutang di mana banyak sekolah telah bergumul, dan yang telah berbuat banyak untuk melawan kelumpuhan kegunaan sekolah-sekolah itu. MPS 206.1
Biarlah orang-orang muda diberi kesan dengan pemikiran bahwa pendidikan bukan mendidik mereka bagaimana caranya melepaskan diri dari tugas-tugas yang tidak menyenangkan dan beban berat; bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meringankan pekerjaan oleh mengajarkan metode-metode yang lebih baik dan tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Ajarkanlah kepada mereka bahwa tujuan hidup yang sebenarnya bukan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi mereka sendiri, melainkan untuk menghormati Khalik dalam melakukan bagian mereka dalam pekerjaan di dunia ini, dan meminjamkan tangan pertolongan kepada orang-orang yang lebih lemah dan lebih bodoh. MPS 206.2
Salah satu alasan utama mengapa pekerjaan fisik dipandang hina ialah kecerobohan, tanpa berpikir yang sering dilakukan sementara melakukan pekerjaan itu. Pekerjaan itu dilakukan dari segi kepentingan, bukan atas pilihan. Orang yang bekerja itu tidak menaruh hati pada pekerjaan itu, juga tidak memelihara kehormatan diri sendiri, atau tidak memenangkan kehormatan dari orang-orang lain. Pendidikan keterampilan harus memperbaiki kesalahan ini. Pendidikan keterampilan ini harus memperkembang kebiasaan bersungguh-sungguh dan ketelitian. Murid-murid harus mempelajari kebijaksanaan dan sistem melakukannya; mereka harus belajar menghemat waktu dan membuat setiap gerak bermanfaat. Mereka jangan hanya diajar mengenai metode terbaik, tetapi harus diilhami dengan cita-cita yang terus meningkat lebih baik. Biarlah yang menjadi tujuan mereka membuat pekerjaan sesempurna mungkin, yang otak dan tangan manusia bisa buat. MPS 206.3
Pendidikan seperti itu akan membuat orang-orang muda menjadi kepala, bukan menjadi budak, pekerjaan itu. Pendidikan itu akan meringankan pekerjaan berat, dan akan menghargai pekerjaan yang sangat sederhana sekali pun. Orang yang memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang membosankan, dan bermalas-malas melakukannya sesuka hati dan berpuas diri, tidak berusaha meningkatkannya, akan mendapati pekerjaan itu sesungguhnya adalah merupakan beban. Tetapi mereka yang memahami pengetahuan dalam pekerjaan yang paling sederhana sekali pun akan melihat di dalamnya keagungan dan keindahan, dan mereka akan gembira melakukannya dengan setia dan efisien. MPS 207.1
Seorang muda yang terlatih baik, apa pun panggilan hidupnya, sejauh tetap jujur, akan menduduki jabatan yang berguna dan terhormat. MPS 207.2