Membina Anak yang Bertanggung Jawab

30/84

PASAL 29—Kejujuran dan Integritas

Harus Dipraktikkan dan Diajarkan. Perlu sekali kejujuran dipraktikkan di dalam segala urusan kehidupan seorang ibu, dan hal itu penting di dalam pendidikan anak-anak untuk mengajarkan anak perempuan dan juga anak lelaki agar tidak pernah berbuat dusta atau menipu di dalam hal yang paling kecil sekalipun. 1 MABJ 161.1

Ukuran yang Dituntut Allah. Allah menghendaki agar orang-orang yang ada di dalam pelayanan kepada-Nya, yang berada di bawah bendera-Nya, supaya be-nar-benar jujur, dan tabiatnya tidak diragukan, sehingga lidah mereka tidak akan mengucapkan sesuatu yang tidak benar. Lidah harus benar, mata harus benar, tindakan harus seluruhnya diadakan sedemikian rupa sehingga bisa berkenan kepada Allah. Kita hidup pada pemandangan seorang Allah yang kudus, yang dengan khidmat menyatakan, “Aku mengetahui perbuatanmu.” Mata Ilahi selalu ditujukan kepada kita. Kita tidak dapat menyembunyikan suatu tindakan yang tidak jujur daripada-Nya. Hanya sedikit orang yang menyadari kebenaran bahwa Allah mengetahui semua perbuatan kita. 2 MABJ 161.2

Mereka yang menyadari akan ketergantungan mereka kepada Allah akan merasa bahwa mereka harus jujur dengan sesama manusia, dan di atas semuanya, mereka harus jujur kepada Allah yang adalah sumber dari segala berkat dalam hidup ini. Dilanggarnya perintah Allah yang positif sehubungan dengan persepuluhan dan persembahan dicatat di dalam buku surga sebagai perampokan terhadap Dia. 3 MABJ 162.1

Timbangan dan Takaran yang Jujur. Seorang manusia yang jujur, sesuai dengan ukuran Kristus, adalah seorang yang akan menunjukkan ketulusan hati yang tidak bisa digoyahkan. Timbangan dan takaran yang palsu, dengan cara mana banyak manusia memajukan usahanya di dalam dunia ini adalah merupakan suatu kekejian di hadapan Allah.... Ketulusan hati yang teguh akan bersinar seperti emas di tengah-tengah sanga dan sampah dunia ini. Penipuan, kepalsuan dan ke-tidaksetiaannya bisa saja disembunyikan dan ditutup-tutupi dari mata manusia, tetapi tidak bisa disembunyikan dari mata Allah. Malaikat-malaikat Allah, yang mengamat-amati tabiat dan menimbang nilai moral, mencatat di dalam buku surga segala transaksi-transaksi kecil yang menunjukkan tabiat itu. 4 MABJ 162.2

Jujur dalam Hal Waktu dan Uang. Orang-orang yang dibutuhkan adalah mereka yang rasa keadilannya, sekalipun dalam hal-hal yang kecil, tidak akan mengizinkan mereka untuk membuat catatan yang tidak teliti dan benar tentang waktu mereka—Orang-orang yang menyadari bahwa mereka sedang memegang harta yang menjadi milik Allah, dan yang tidak akan menggunakan satu sen pun untuk kepentingan mereka sendiri dengan cara yang tidak benar; manusia yang akan tetap setia dan teliti, cermat dan tekun, di dalam pekerjaan mereka, pada waktu majikan mereka tidak hadir sama seperti bilamana majikan itu hadir, sambil membuktikan oleh kesetiaan mereka bahwa mereka bukanlah hanya sekadar orang-orang yang ingin menyenangkan hati manusia, bukan hamba yang setia kalau majikan hadir, melainkan pekerja-pekerja yang jujur, setia dan benar, sambil melakukan kebenaran bukan supaya dipuji oleh manusia tetapi oleh sebab mereka menyukai dan memilih yang benar yang didorong oleh kesadaran yang tinggi akan kewajiban mereka kepada Allah. 5 MABJ 162.3

Hanya Ingin Menjadi Apa yang Dianggap Orang Tentang Dirinya. Di dalam setiap urusan dagang seorang pengikut Tuhan akan menjadi apa yang ia ingin orang lain pikir tentang dirinya. Tindak tanduknya dituntun oleh prinsip-prinsip mendasar. Ia tidak mengadakan siasat yang licik; oleh sebab itu ia tidak mempunyai sesuatu untuk disembunyikan, tidak ada sesuatu untuk ditutup-tutupi. Ia boleh jadi dikritik, ia boleh jadi diuji, tetapi ketulusan hatinya yang tidak pernah goyah itu akan bersinar seperti emas murni. Ia menjadi berkat kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya, oleh karena kata-katanya bisa dipercaya. Ia adalah seorang yang tidak akan mengambil keuntungan dari sesamanya. Ia adalah sahabat dan Ia berkemurahan kepada semua orang, dan teman sesamanya menaruh kepercayaan dalam nasihat-nya.... Seorang manusia yang benar-benar jujur tidak akan mengambil keuntungan dari kelemahan atau dari ketidaksanggupan orang lain agar dapat mengisi kantongnya sendiri. 6 MABJ 163.1

Jangan Biarkan adanya Penyimpangan yang Kecilpun dari Kejujuran yang Ketat. Di dalam setiap urusan dagang jadilah benar-benar jujur. Bagaimanapun adanya penggodaan, jangan sekali-kali menipu atau berdusta dalam perkara yang paling kecil sekalipun. Sekali-sekali satu dorongan alamiah dapat menimbulkan penggodaan untuk menyimpang dari jalan lurus kejujuran, tetapi jangan pernah goyah seujung rambut pun. Jikalau di dalam satu hal engkau telah mengatakan suatu ucapan tentang apa yang akan engkau lakukan, dan setelah itu engkau mendapati bahwa engkau lebih menyukai cara yang lain sehingga hal ini akan mendatangkan kerugian kepadamu, janganlah menyimpang dari prinsip seujung rambut pun. Jalankan apa yang telah engkau setujui. Dengan berusaha untuk mengubah rencanamu maka engkau akan menunjukkan bahwa engkau tidak bisa dipercaya. Dan jikalau engkau mencabut kembali satu transaksi yang kecil, maka engkau pun akan menarik diri dari transaksi yang lebih besar. Di dalam keadaan-keadaan seperti itu banyak orang yang tergoda untuk menipu, sambil berkata, saya tidak dimengerti. Kata-kata saya telah ditafsirkan dengan cara yang berlebih-lebihan sehingga berbeda dengan apa yang saya maksudkan. Kenyataannya ialah bahwa kata-kata itu dimaksud-kan tepat seperti apa yang mereka katakan, tetapi karena kehilangan dorongan hati yang baik dan kemudian mau menarik kembali apa yang mereka telah setujui, agar jangan hal ini menjadi satu kerugian kepada mereka. Tuhan menuntut kita untuk berbuat yang benar, untuk menyukai rahmat, dan kebenaran. 7 MABJ 163.2

Pertahankan Prinsip-prinsip yang Ketat. Di dalam segala urusan hidup yang kecil-kecil maka prinsip-prinsip kejujuran yang ketat harus dipertahankan.... Penyelewengan dari kejujuran yang sempurna dalam urusan dagang boleh jadi kelihatannya sepele pada pemandangan beberapa orang tetapi Tuhan kita tidak memandang dengan cara demikian. Kata-kata-Nya sehubungan dengan hal ini adalah jelas dan tegas: “Ia yang setia dalam perkara yang kecil akan setia dalam perkara yang besar. Seorang manusia yang berlaku tidak jujur terhadap sesamanya di dalam hal yang kecil akan berbuat tidak jujur dalam perkara yang besar jikalau penggodaan datang menimpa dirinya. Satu penipuan di dalam perkara yang kecil adalah sama tidak jujurnya pada pemandangan Allah seperti halnya penipuan dalam perkara yang besar. 8 MABJ 164.1

Kejujuran harus menandai setiap tindakan dalam kehidupan kita. Malaikat-malaikat sorga memeriksa pekerjaan yang telah diserahkan ke dalam tangan kita; dan barang di mana ada satu penyelewengan dari prinsip yang benar maka kata “ringan” ditulis dalam buku catatan hidup kita. 9 MABJ 164.2