Membina Anak yang Bertanggung Jawab
PASAL 24—Ekonomis dan Hemat
Jauhkan Kebiasaan Bermewah-mewah. Ajarkan kepada anak-anakmu bahwa Allah mempunyai satu tuntutan terhadap segala sesuatu yang mereka miliki, dan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat meniadakan tuntutan ini; segala sesuatu yang ada pada mereka hanyalah sekadar dipercayakan, untuk membuktikan apakah mereka akan menurut. Uang adalah suatu harta yang diperlukan; janganlah itu di-boroskan bagi mereka yang tidak membutuhkannya. Seseorang membutuhkan pemberianmu yang sukarela.... Jikalau engkau mempunyai suatu kebiasaan untuk bermewah-mewah, buang itu dari dalam kehidupanmu secepat-cepatnya. MABJ 139.1
Kecuali engkau melakukan hal ini, engkau akan bangkrut untuk selama-lamanya. Dan kebiasaan yang hemat, rajin dan sederhana, sekalipun di dunia ini, merupakan satu bagian yang lebih baik bagimu dan anak-anakmu daripada sebuah mas kawin yang mewah. 1 MABJ 140.1
Didik Anak-anakmu dalam Kebiasaan Hemat. Terang yang diberikan kepadaku sekarang oleh Tuhan ialah bahwa kita harus berhati-hati supaya jangan menghamburkan waktu dan uang kita yang berharga itu dengan cara yang tidak bijaksana. Banyak hal-hal yang boleh jadi sesuai dengan keinginanmu, tetapi kita harus berhati-hati agar jangan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bukan roti. Kita akan memerlukan banyak uang untuk memajukan pekerjaan ini dengan sungguh-sungguh di kota-kota besar. Setiap orang harus ambil bagian di dalam pekerjaan Tuhan. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka tentang pelajaran yang berhubungan dengan kebiasaan hemat, agar anggota keluarga yang lebih muda itu bisa belajar memikul tanggung jawab dalam menolong pekerjaan Allah sekarang. 2 MABJ 140.2
Kasih Tidaklah Dinyatakan dengan Cara Bermewah-mewah. Biasakanlah dirimu berhemat di dalam rumah tanggamu. Banyak orang mengagungkan dan menyembah berhala-berhala. Buangkan kepelesiran yang bersifat mementingkan diri. Saya minta kepadamu, jangan menggunakan uang untuk menghiasi rumahmu; oleh karena itu adalah uang Allah, dan itu akan dituntut kembali dari padamu. Orangtua, demi pekerjaan Tuhan, jangan gunakan uang Tuhan untuk memuaskan keinginan anak-anakmu. Jangan ajar mereka mengikuti mode dan kebiasaan mempertontonkan diri agar memperoleh suatu pengaruh di dalam dunia ini.... MABJ 140.3
Jangan didik anak-anakmu untuk berpikir bahwa kasihmu kepada mereka harus dinyatakan dengan cara memanjakan kesombong-an mereka, sifat mereka yang suka bermewah-mewah dan yang suka mempertontonkan diri. Sekarang ini tidak ada lagi waktu untuk mencari-cari jalan bagaimana caranya menggunakan uang. Kesanggupanmu dalam usaha ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya, untuk melihat bagaimana caranya engkau bisa berhemat. 3 MABJ 140.4
Pengajaran Yesus dalam Hal Berhemat. Ada suatu pelajaran bagi kita di dalam peristiwa memberi makan lima ribu orang, satu pelajaran yang mempunyai satu pemakaian yang istimewa bagi saat-saat di mana kita ditempatkan dalam keadaan yang menguji dan dipaksa untuk menjalankan penghematan yang ketat. Setelah mengadakan mukjizat dan memuaskan rasa lapar orang banyak itu, Yesus amat hati-hati agar makanan yang sisa tidak terbuang-buang. 4 MABJ 140.5
Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Sekalipun Ia memiliki segenap perbendaharaan surga, Ia tidak mau membiarkan sepotong roti sekalipun terbuang begitu saja. 5 MABJ 141.1
Jangan Buang Sesuatu yang Berguna. Jangan ada satu pun dibuang dari hal-hal yang dapat digunakan. Hal ini memerlukan hikmat, dan pemikiran sebelumnya, dan kewaspadaan yang tetap. Telah dinyatakan kepadaku bahwa ketidaksanggupan untuk menghemat, dalam hal-hal yang kecil adalah satu sebab mengapa begitu banyak keluarga menderita kekurangan dalam kebutuhan hidup mereka. 6 MABJ 141.2
Mereka Tidak Pernah Belajar untuk Berhemat. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan bagi Guru itu, dan orang-orang yang sebenarnya sekarang ini bisa menduduki jabatan yang tinggi dalam pekerjaan Allah telah gagal oleh karena mereka tidak pernah belajar berhemat. Mereka tidak membatasi keinginan mereka sesuai dengan pendapatan mereka pada waktu mereka memasuki pekerjaan ini, dan kebiasaan mereka yang boros terbukti menghancurkan kegunaan mereka di dalam pekerjaan ini. 7 MABJ 141.3
Bagaimana Mengajar untuk Menggudapatan dan penge-luarannya nakan Uang dengan Sebenarnya. Biarlah setiap orang muda dan anak-anak diajar, bukan hanya sekadar menyelesaikan persoalan-persoalan yang bersifat khayalan saja, melainkan untuk membuat catatan yang teliti tentang pendapatan dan pengeluarannya sendiri. Biarlah ia mempelajari penggunaan uang dengan benar. Apakah uang itu diperoleh dari orangtuanya atau pun dicarinya sendiri, biarlah anak-anak lelaki dan perempuan belajar untuk memilih dan membeli pakaian mereka, buku-buku mereka, dan keperluan-keperluan yang lainnya; dan dengan mengadakan catatan tentang pengeluaran mereka, mereka akan mempelajari nilai dan penggunaan uang yang tidak dapat dipelajari dengan cara lain. 8 MABJ 141.4
Gunanya Mengadakan Catatan. Pada waktu masih kecil, anak-anak harus dididik untuk membaca, menulis, memahami angka-angka, dan membuat catatan. Mereka akan maju terus langkah demi langkah di dalam pengetahuan ini. 9 MABJ 141.5
Biarlah anak-anak diajar untuk membuat catatan. Hal ini akan menyanggupkan mereka untuk menjadi teliti. Anak yang pemboros akan menjadi orang dewasa yang pemboros. Anak perempuan yang sombong, bersifat mementingkan diri, dan hanya mengurus diri sendiri akan menjadi wanita dewasa yang sama tabiatnya. Kita harus mengingat bahwa ada anak-anak muda lainnya yang untuknya kita harus bertanggung jawab. Jikalau kita melatih anak-anak kita memperbaiki kebiasaan mereka, maka melalui mereka kita akan sanggup mempengaruhi yang lainnya. 10 MABJ 142.1