Membina Anak yang Bertanggung Jawab
Pasal 83—Pahalanya
Sebuah Pemandangan yang Jelas Tentang Hari Pehukuman. Pada suatu kali saya mendapat sebuah mimpi di mana saya melihat sekelompok orang banyak sedang berhimpun bersama-sama; dan tiba-tiba langit menjadi gelap, guntur gemuruh, ki-lat sabung-menyabung, dan sebuah suara yang lebih keras mendengung di seluruh langit dan bumi, mengatakan, “Sudahlah genap.” Sebagian dari kelompok orang banyak itu, dengan raut muka yang pucat, maju ke depan dengan satu suara ratapan, berseru, “Oh, saya belum bersedia.” Pertanyaan ditanyakan, “Mengapa engkau tidak menggunakan kesempatan yang Aku telah berikan kepadamu?” Saya terjaga dari tidur dengan satu seruan yang mendengung di dalam telinga saya. “Saya tidak bersedia; saya tidak selamat—hilang, hilang! hilang untuk selama-lamanya!” MABJ 587.1
Sehubungan dengan adanya tanggung jawab yang khidmat yang ada di atas bahu kita, marilah kita merenung-renungkan masa depan kita, supaya kita dapat memahami apa yang harus kita lakukan agar dapat menghadapinya. Pada hari itu akankah kita dihadapkan kepada sikap lalai dan mencemoohkan Allah dan rahmat-Nya, dengan penolakan terhadap kebenaran dan kasih-Nya? Pada perhimpunan yang khidmat pada akhir zaman itu, dengan disaksikan oleh alam semesta, akan dibacakan penyebab dihukumkannya orang-orang berdosa. Untuk kali yang pertama orangtua akan mempelajari apa yang telah menjadi kehidupan yang tersembunyi dari anak-anak mereka itu. Anak-anak akan melihat berapa banyaknya kesalahan yang mereka telah lakukan terhadap orangtua mereka. Akan diadakan satu pertunjukan umum tentang segala rahasia dan motivasi hari, oleh karena apa yang telah tersembunyi itu akan dinyatakan. Mereka yang telah mempermainkan perkara-perkara khidmat yang berhubungan dengan pehukuman akan menjadi tertegun apabila mereka menghadapi kenyataannya yang hebat itu. MABJ 588.1
Mereka yang telah menolak Firman Allah pada waktu itu akan berhadapan dengan Pengarang hukum-hukum yang diilhamkan itu. Kita tidak boleh hidup tanpa mengindahkan hari pehukuman itu; oleh karena sekalipun hal itu tertunda lama, sekarang itu sudah dekat, bahkan sudah di ambang pintu, dan dengan segera akan datang. Terompet Penghulu Malaikat itu dengan segera akan mengagetkan orang-orang yang hidup dan membangkitkan orang yang sudah mati. Pada hari itu orang jahat akan dipisahkan dari yang benar, seperti gembala memisahkan kambing dari domba. 1 MABJ 588.2
Bilamana Allah Bertanya, “Di Manakah Anak-anak?” Orangtua yang telah mengabaikan tanggung jawab yang telah diberikan oleh Allah harus menghadapi kelalaian itu pada hari pehukuman. Pada saat itu Allah akan bertanya, “Di manakah anak-anak yang Aku telah berikan untuk kamu didik bagi Aku? Mengapakah mereka itu tidak berada pada sebelah kanan-Ku?” Banyak orangtua yang kemudian melihat pada saat itu bahwa kasih yang tidak bijaksana telah membutakan mata mereka terhadap kesalahan-kesalahan anak-anak mereka dan membiarkan anak-anak itu mengembangkan tabiat yang rusak yang tidak layak untuk surga. Yang lain akan melihat bahwa mereka tidak mem- berikan kepada anak-anak mereka waktu dan perhatian, kasih an kelemahlembutan; kelalaian mereka terhadap tugas telah menjadikan anak-anak itu sebagaimana adanya. 2 MABJ 588.3
Orangtua, jikalau engkau membuang kesempatanmu, Allah mera-sa kasihan kepadamu; oleh karena pada hari pehukuman Allah akan berkata, “Apakah yang telah engkau perbuat terhadap kawanan dom ba-Ku, kawanan domba-Ku yang indah itu? ... MABJ 589.1
Seandainya engkau masuk ke dalam surga dan tidak ada seorang pun dari antara anak-anakmu itu berada di sana. Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada Allah, “Di sinilah saya, Tuhan, dan anak-anak yang Engkau telah berikan kepadaku?” Surga mencatat kelalaian orangtua. Itu dicatat di dalam buku surga. 3 MABJ 589.2
Keluarga-keluarga Akan Melalui Pemeriksaan di a apan Allah. Bilamana orangtua dan anak-anak bertemu pada hari pehukuman yang terakhir itu, betapa satu pemandangan akan ditampilkan! Ribuan anak-anak yang telah menjadi budak dari selera makan dan kejahatan yang merusak, yang hidupnya ditandai oleh kemerosotan akhlak, akan berhadapan dengan orangtua yang telah menjadikan mereka sebagai-mana adanya. Siapakah kecuali orangtua yang harus memikul tanggung jawab yang mengerikan itu? Apakah Tuhan menjadikan anak-anak muda ini jahat? Oh, tidak! Ia telah menjadikan mereka dalam peta-Nya, sedikit lebih rendah dari malaikat. Kalau demikian, siapakah yang telah melaksanakan pekerjaan membentuk tabiat hidup yang mengerikan itu? Siapakah yang telah mengubah tabiat mereka sehing-ga mereka tidak lagi memantulkan peta Allah dan untuk selama-lamanya harus terpisah dari hadirat-Nya oleh karena terlalu najis untuk memperoleh tempat bersama dengan malaikat yang suci di dalam surga yang kudus? Apakah dosa orangtua diturunkan kepada anak-anak dalam bentuk selera dan nafsu yang rusak? Dan apakah pekerjaan telah diselesaikan oleh ibu yang suka kepelesiran dengan mengabaikan pekerjaan mendidik mereka dengan sepatutnya sesuai dengan pola yang telah diberikan kepadanya? Semua ibu ini pasti akan diperiksa di hadapan Allah. 4 MABJ 589.3
Di dalam Surga ada Sebuah Catatan Bergambar. Biarlah orangtua dan anak-anak mengingat bahwa hari demi hari masing masing mereka sedang membentuk suatu tabiat, dan bahwa corak tabiat itu dicatat di buku surga. Allah sedang mengambil gambar umat-Nya, sebagaimana pastinya seorang pelukis membuat gambar lelaki dan perempuan, dan memindahkan raut muka itu ke atas sehelai kain. Gambar macam apakah yang engkau ingin buat? Orangtua, jawablah pertanyaan ini! Gambar macam apakah yang akan dibuat oleh Pelukis agung itu dalam buku catatan surga? . . . Kita harus mengambil keputusan sekarang ini. Kelak bilamana kematian datang, maka tidak akan ada waktu lagi untuk meluruskan bagian-bagian yang bengkok dalam tabiat. MABJ 589.4
Kepada kita secara pribadi hal ini harus merupakan satu perkara yang paling penting. Setiap hari gambar kita sedang diambil untuk sekarang ini, dan untuk selama-lamanya. Biarlah masing-masing berkata, “Hari ini gambar saya sedang dibuat.” Tanyakan kepada dirimu setiap hari, setiap jam, “Bagaimanakah kata-kataku kedengaran kepada malaikat surga? Apakah semuanya itu seperti apel keemasan di dalam pinggan perak, ataukah seperti topan yang mengamuk, yang melukai dan membinasakan?” ... MABJ 590.1
Bukan hanya kata-kata dan tindakan kita, tetapi juga pikiran kita, membentuk gambaran diri kita. Oleh sebab itu biarlah setiap orang menjadi baik dan berbuat baik. Biarlah gambar yang dibuat tentang kamu itu merupakan satu gambar yang tidak akan menjadikan engkau merasa malu. Setiap perasaan yang kita manjakan akan meninggalkan bekasnya pada wajah kita. Kiranya Allah menolong kita untuk menjadikan catatan kita di dalam keluarga kita seperti apa yang kita kehendaki di dalam catatan surga. 5 MABJ 590.2
Apakah Engkau Sudah Lalai? Oh, hendaknya para orangtua memperhatikan dengan saksama dan disertai doa, akan kesejahteraan yang baka dari anak-anak mereka! Apakah kita sudah mengabaikan pekerjaan yang khidmat ini? Sudahkah kita membiarkan anak-anak kita menjadi mangsa penggodaan Setan? Bukankah kita mempunyai satu tanggung jawab yang khidmat untuk diselesaikan dengan Allah oleh karena kita telah membiarkan anak-anak kita menggunakan bakat mereka, waktu dan pengaruh mereka untuk melawan kebenaran, melawan Tuhan? Bukankah kita sudah mengabaikan tugas kita sebagai orangtua dan menambahkan jumlah pengikut kerajaan Setan? 6 MABJ 590.3
Jikalau para ibu lalai mendidik anak-anak mereka dengan sepatutnya, maka kelalaian mereka itu akan terpantul kembali kepada mereka, dengan menjadikan beban serta kesulitan mereka itu lebih pelik lagi daripada seandainya mereka telah menggunakan waktu dan memberikan perhatian yang tekun dalam mendidik anak-anak mereka supaya tunduk dan menurut. Pada akhirnya pahala akan tersedia bagi kaum ibu yang menjadikan pekerjaan pembentukan tabiat anak-anak mereka itu sebagai pertimbangan mereka yang tertinggi dan yang terutama, agar duri-duri itu tidak akan berakar dan menghasilkan panen yang berkelimpahan. 7 MABJ 590.4
Anak-anak Akan Mengutuk Orangtua yang Tidak Setia. Kutuk Allah pasti akan turun ke atas diri orangtua yang tidak setia. Bukan saja mereka itu menanamkan duri yang akan melukai diri mereka di dunia ini, tetapi juga mereka akan menghadapi ketidaksetiaan mereka itu bilamana pengadilan akan bersidang. Banyak anak-anak akan bangkit pada waktu pehukuman dan mengutuk orangtua mereka sebagai penyebab kebinasaan mereka itu. Simpati yang salah dan cinta yang buta dari orangtua menyebabkan mereka memaafkan kesalahan anak-anak mereka, dan membiarkan mereka begitu saja tanpa ada usaha untuk memperbaiki, dan sebagai akibatnya anak-anak mereka itu telah hilang, dan darah dari jiwa mereka itu tertanggung ke atas diri orangtua yang tidak setia. 8 MABJ 591.1
Anak-anak Akan Memberikan Pengharapan kepada Orangtua yang Setia. Bilamana pengadilan itu bersidang, dan segala buku catatan dibukakan, bilamana ucapan “engkau sudah lakukan tugasmu dengan baik” dikatakan oleh Hakim yang besar itu, dan mahkota kemuliaan yang kekal itu diletakkan di atas kepala para pemenang, maka banyak yang akan mengangkat mahkota-mahkota mereka itu di hadapan alam semesta itu dan sambil menunjuk ke arah ibu mereka, berkata, “Ia telah menjadikan aku ini sebagaimana adanya melalui anugerah Allah. Pengajarannya, doanya, telah diberkati sehingga aku telah memperoleh keselamatan yang kekal.” 9 MABJ 591.2
Hasil-hasil Pendidikan yang Tekun Akan Menjadi Nyata. Semua orang yang telah berusaha dengan roh yang tidak mementingkan diri akan melihat buah-buah pekerjaan mereka. Hasil dari setiap prinsip yang benar dan perbuatan yang luhur akan terlihat. Sesuatu tentang hal ini kita saksikan di dunia ini. Akan tetapi betapa sedikitnya hasil usaha yang paling agung dari dunia di dalam hidup yang sekarang ini nyata terhadap orang yang melakukannya! Betapa banyaknya orang yang berusaha dengan tidak mementingkan diri dan dengan tidak mengenal lelah bagi mereka yang pergi di luar jangkauan dan pengetahuan mereka! Para orangtua dan guru menghembuskan napasnya yang terakhir, pekerjaan hidup mereka kelihatannya telah dilaksanakan dengan sia-sia; mereka tidak mengetahui bahwa kesetiaan mereka telah membuka mata air berkat yang tidak pernah berhenti mengalir; hanya oleh iman mereka melihat anak-anak yang telah mereka didik itu menjadi satu berkat dan inspirasi kepada sesama mereka, dan pengaruh mereka itu berlipat ganda menjadi ribuan kali.. MABJ 591.3
. . Manusia menaburkan benih dari mana, di atas kuburan mereka, orang lain menuai panen yang penuh berkat. Mereka menanam pohon-pohon yang orang lain dapat memakan buahnya. Di dunia ini mereka merasa puas untuk mengetahui bahwa mereka telah menggerakkan alat-alat yang bekerja bagi kebajikan. Di dunia ini mereka merasa puas untuk mengetahui bahwa mereka telah menggerakkan alat-alat yang bekerja bagi kebajikan. Di dunia yang akan datang aksi dan reaksi dari segala perkara ini akan terlihat. 10 MABJ 592.1
Orangtua dapat Membawa Anak-anak Bersama-sama dengan Mereka ke Tanah Perjanjian. Allah telah mengizinkan terang dari takhta-Nya untuk bersinar-sinar di sepanjang jalan kehidupan. Sebuah tiang awan pada siang hari, sebuah tiang api pada waktu malam, sedang bergerak di hadapan kita sebagaimana di hadapan Israel pada zaman dahulu. Sekaranglah kesempatan orangtua yang takut akan Tuhan pada zaman ini, sebagaimana juga merupakan kesempatan bagi umat Allah pada zaman dulu, untuk membawa anak-anak mereka bersama-sama dengan mereka ke Tanah Perjanjian. 11 MABJ 592.2
Engkau menghendaki satu rumah tangga bagi Allah, engkau menghendaki keluargamu bagi Allah. Engkau ingin untuk membawa mereka ke pintu gerbang kota itu dan berkata, “Di sinilah saya, Tuhan dan anak-anak yang Engkau telah berikan kepadaku.” Mereka bisa menjadi orang-orang yang telah bertumbuh menjadi dewasa, tetapi mereka tetap anak-anakmu; dan pekerjaanmu dalam mendidik dan me-ngawasi mereka telah diberkati Allah, sehingga mereka telah berdiri sebagai pemenang. Sekarang engkau dapat berkata, “Di sinilah aku, Tuhan, dan anak-anak.” 12 MABJ 592.3
Ikatan Keluarga yang Telah putus akan Disambung Kembali. Tuhan akan datang, akan datang dalam awan-awan dan dengan ke-muliaan yang besar. Sejumlah besar malaikat surga akan menyertai Dia. Ia akan datang untuk menghormati mereka yang telah mengasihi Dia, dan menurut hukum-hukum-Nya, dan menjemput mereka ini bagi diri-Nya sendiri. Ia tidak pernah melupakan mereka atau janji-janji-Nya. Ikatan keluarga akan disambung kembali. 13 MABJ 592.4
Penghiburan Bagi Seorang Ibu yang Berkabung. Engkau bertanya-tanya tentang keselamatan anakmu yang masih kecil. Kata-kata Tuhan adalah jawaban bagimu: “Biarkanlah anak-anak itu, jangan-lah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan surga.” Ingatlah nubuatan ini, “Beginilah firman Tuhan: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih; Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur. . . . Beginilah firman Tuhan: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman Tuhan; mereka akan kembali dari negeri musuh. Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman Tuhan; anak-anak akan kembali ke daerah mereka.” MABJ 593.1
Janji Ini Adalah Milikmu. Engkau bisa dihiburkan dan berharap kepada Tuhan. Tuhan sudah sering memberitahukan kepadaku bahwa banyak anak-anak kecil akan dibiarkan tidur sebelum masa kepicikan itu. Kita akan melihat kembali anak-anak kita. Kita akan bertemu dengan mereka dan mengenal mereka di istana surga. Berharaplah kepada Tuhan dan jangan takut. 14 MABJ 593.2
Anak-anak Akan Dibawa ke Pangkuan Ibu. Oh, keselamatan yang ajaib! yang sudah lama dibicarakan, sudah lama diharapkan, dire-nung-renungkan dan ditunggu-tunggu, tetapi tidak pernah dipahami dengan sepenuhnya. MABJ 593.3
Orang-orang benar yang masih hidup akan diubahkan “dalam sesaat dalam sekejap mata.” Pada waktu suara Allah terdengar mereka pun dipermuliakan; sekarang mereka dijadikan baka dan bersama-sama dengan orang benar yang baur dibangkitkan diangkat ke angkasa untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Malaikat-malaikat “mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru mata angin, dari ujung langit sampai kepada ujungnya yang lain.” Anak-anak kecil digendong oleh malaikat-malaikat suci dan dibawa ke pangkuan ibu mereka. Sahabat-sahabat yang sudah lama dipisahkan oleh kematian akan dipertemukan kembali, dan tidak pernah akan berpisah lagi, dan dengan disertai nyanyian kegembiraan naik bersama-sama ke Kota Allah. 15 MABJ 593.4
Hari yang Sudah Lama Diharap-harapkan. Dari sejak pasangan yang pertama itu berpaling dari Eden, umat percaya telah menantikan kedatangan Orang yang Dijanjikan itu untuk menghancurkan kuasa si pembinasa itu, dan membawa mereka kembali ke Firdaus yang hilang itu. 16 MABJ 593.5
Surga akan menjadi cukup murah jikalau kita memperolehnya melalui penderitaan. . . . Apabila saya melihat, harus menjadi seperti orang yang bagaimanakah kita ini agar dapat mewarisi kemuliaan itu, dan kemudian saya melihat bagaimana Yesus telah menderita, supaya kita bisa memperoleh satu warisan yang sangat berkelimpahan itu, saya berdoa agar kita bisa dibaptiskan ke dalam penderitaan Yesus, agar kita jangan menjadi gentar pada waktu menghadapi ujian, melainkan menghadapinya dengan kesabaran dan kesukaan, sambil menyadari apa yang telah diderita Yesus agar kita melalui kemiskinan-Nya itu bisa dijadikan kaya. 17 MABJ 594.1
Surga Bernilai Segala Sesuatu! Surga berarti segala sesuatu kepada kita. Dalam hal ini janganlah kita mengambil risiko apa pun juga. Dalam hal ini, janganlah kita mengadu untung. Kita harus mengetahui bahwa langkah-langkah kita dituntun oleh Tuhan. Semoga Allah menolong kita dalam usaha untuk menang. Ia telah menyediakan mahkota bagi mereka yang menang. Ia telah menyediakan jubah putih bagi orang yang benar. Ia telah menyediakan sebuah dunia yang mulia dan baka bagi mereka yang mencari kemuliaan, hormat dan kekekalan. Setiap orang yang memasuki Kota Allah akan masuk ke dalamnya sebagai orang yang menang. Ia tidak akan memasukinya sebagai se-orang penjahat yang terhukum, melainkan sebagai seorang anak Allah. Dan sambutan yang diberikan kepada setiap orang yang masuk ke dalamnya adalah, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” 18 MABJ 594.2
Orang-orang yang Mengambil Bagian dalam Kesukaan Tuhan. Kita melihat serombongan malaikat pada kedua sisi gerbang itu; dan apabila kita masuk ke dalamnya, Tuhan berkata, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia ini dijadikan.” Di sini Ia mengatakan bahwa kamu adalah orang-orang yang mengambil bagian dalam kesukaan-Nya, dan apakah itu? Ialah kesukaan karena jerih payah usahamu, hai para bapa. Yakni kesukaan untuk melihat bahwa usahamu, hai para ibu, telah diberi upah. Di sinilah anak-anakmu; mahkota hidup ada di atas kepala mereka, dan malaikat Allah mengabadikan nama para ibu yang dengan usahanya telah memenangkan anak-anak mereka bagi Tuhan. 19 MABJ 594.3
Hari Kemenangan yang Mulia. Sekarang jemaat siap untuk berperang. Sekarang kita dihadapkan dengan sebuah dunia yang berada dalam kegelapan, hampir seluruhnya dikuasai oleh penyembahan berhala.... Tetapi harinya akan datang bilamana peperangan itu akan terjadi, dan kemenangan akan diperoleh. Kehendak Allah harus dilaksanakan di atas bumi ini sebagaimana di dalam surga. ... Semua orang akan menjadi satu keluarga yang berbahagia dan bersatu, dengan berpakaikan jubah puji-pujian dan ucapan syukur jubah kebenaran Tuhan. Segenap alam, dalam keindahannya yang luar biasa itu, akan melayangkan kepada Allah satu pernyataan pujian dan hormat. Dunia akan dipenuhi oleh terang surga, dan terang bukan akan menjadi seperti terang matahari, dan terang matahari akan menjadi tujuh kali lipat dari yang ada sekarang ini. Tahun demi tahun akan berlalu dengan kegembiraan. Di atas segala pemandangan ini bintang-bintang pagi akan menyanyi bersama-sama, dan anak-anak Allah akan berseru dalam kesukaan, sementara Allah dan Yesus akan bersatu dalam menyatakan, “Tidak akan ada dosa lagi, dan tidak akan ada kematian lagi.” MABJ 595.1
Segala penglihatan tentang masa depan yang penuh kemuliaan ini, pemandangan yang digambarkan oleh tangan Allah, haruslah menjadi sesuatu yang dekat kepada hati anak-anak-Nya.... MABJ 595.2
Kita harus senantiasa mengingat tentang khayal dari hal perkara-perkara yang tidak kelihatan ini. Dengan cara demikianlah kita akan sanggup untuk memberikan nilai yang benar terhadap perkara-perkara yang baka dan perkara-perkara yang fana. Hal inilah yang akan memberikan kepada kita kuasa untuk mempengaruhi orang lain untuk kehidupan yang lebih tinggi. 20 MABJ 595.3
Apakah Allah akan Mengatakan, “Engkau Sudah Melakukannya Dengan Baik?” Bilamana engkau berdiri di hadapan takhta yang putih itu, maka pekerjaanmu akan kelihatan sebagaimana adanya. Buku-buku dibukakan, dan catatan dari setiap kehidupan akan dibeberkan. Banyak orang yang berada di dalam perhimpunan itu tidak bersedia bagi segala pernyataan yang akan diadakan itu. Pada telinga beberapa orang, kata-kata akan terdengar dengan jelas sekali, “Sudah ditimbang di atas neraca, dan kedapatan ringan.” Kepada banyak orangtua pada hari itu Hakim akan berkata, “Engkau mempunyai firman-Ku, yang dengan jelas telah memberitahukan tentang tugasmu. Mengapakah engkau tidak menaati pengajarannya? Apakah engkau tidak mengetahui bahwa itu adalah suara Allah? Bukankah Aku telah memerintahkan agar engkau menyelidiki Kitab Suci, agar engkau jangan tersesat? Engkau bukan cuma membinasakan jiwamu sendiri, tetapi oleh sifatmu yang berpura-pura beribadat itu engkau telah menyesatkan banyak orang lain. Engkau tidak beroleh bagian bersama dengan Aku, enyahlah, enyahlah dari sini.” MABJ 595.4
Golongan yang lain berdiri dengan wajah yang pucat dan gemetar, sambil berharap kepada Tuhan, namun tertekan oleh perasaan bahwa mereka itu tidak layak. Mereka mendengar dengan disertai air mata kesukaan dan ucapan syukur akan pujian dari Guru itu. Hari-hari usaha yang tidak henti-hentinya itu, hari untuk memikul beban, hari yang dipenuhi oleh ketakutan dan kesedihan terlupakan apabila suara itu, yang lebih merdu dari bunyi kecapi malaikat, mengucapkan kata-kata, “Sabaslah, hai hamba yang setiawan, masuklah engkau ke dalam kesukaan Tuhanmu.” Di sana berdiri umat tebusan, pelepah kurma lambang kemenangan itu ada pada tangan mereka, mahkota di atas kepala mereka. Semuanya ini adalah mereka yang dengan usaha yang sungguh-sungguh dan tekun telah memperoleh satu kelayakan bagi surga. Pekerjaan hidup yang telah dilakukan di dunia ini diakui di dalam istana surga sebagai satu pekerjaan yang sudah dilaksanakan dengan baik. MABJ 596.1
Dengan kesukaan yang tidak terkatakan, orangtua melihat mahkota itu, jubah itu, kecapi itu diberikan kepada anak-anak mereka. Hari pengharapan dan ketakutan telah berakhir. Benih-benih yang telah ditaburkan dengan disertai air mata dan doa mungkin kelihatannya seperti sia-sia, tetapi panen mereka itu telah dituai dengan kesukaan pada akhirnya. Anak-anak mereka telah ditebus. Para bapa dan ibu, akankah suara anak-anakmu bergemuruh dalam nyanyian kesukaan pada hari itu? 21 MABJ 596.2