Membina Pola Makan Dan Diet

14/60

Bab IX—Makan Teratur

BAGIAN I BERAPA KALI MAKAN SEHARI

Perut Memerlukan Istirahat

267. Perut harus mendapat perhatian yang penuh. Janganlah perut itu senantiasa bekerja. Berikanlah alat yang sering disa-lahgunakan ini suatu kedamaian, ketenangan dan istirahat. Setelah perut itu bekerja melaksanakan tugasnya mencerna makanan janganlah segera memberikan pekerjaan baru padanya sebelum dia sempat istirahat, dan sebelum ia mempunyai cukup getah lambung yang disediakan untuk mencerna makanan lebih banyak. Harus ada jarak waktu makan paling sedikit lima jam, dan ingatlah selalu kalau kamu mau mencobanya, dua kali makan sehari lebih baik daripada tiga kali. MMD 169.1

Makan Pagi yang Cukup

268. Adat kebiasaan masyarakat ialah memakan sarapan pagi yang ringan. Tetapi bukanlah ini cara yang terbaik untuk memelihara perut. Pada jam makan pagi perut itu berada dalam kondisi puncak untuk menampung lebih banyak makanan daripada jam makan kedua atau ketiga pada hari itu. Kebiasaan makan pagi yang ringan dan makan siang yang berat adalah salah. Seharusnyalah makan pagi dijadikan makanan yang terbaik pada hari itu. MMD 170.1

Terlambat Makan Malam

269. Bagi orang yang bekerja kebanyakan duduk, makan malam yang terlambat adalah berbahaya. Bagi mereka,, gangguan yang ditimbulkan adalah sering men-jadi permulaan penyakit yang akhirnya membawa kematian. Dalam banyak hal, badan terasa lelah sehingga menginginkan makanan yang lebih banyak, karena alat pencernaan bekerja keras sepanjang hari. Setelah selesai mencerna makanan, alat pencernaan memerlukan istirahat. Jarak antara dua waktu makan paling sedikit harus ada lima sampai enam jam dan kebanyakan orang yang mencobanya, mendapati bahwa dua kali makan lebih baik daripada tiga kali sehari. MMD 170.2

270. Banyak orang terbenam dalam kebiasaan yang berbahaya yaitu makan malam dekat sebelum jam tidur. Mereka mungkin sudah makan tiga kali sehari; namun karena ada rasa lelah, seakan-akan merasa lapar, mereka tergoda untuk makan yang keempat kalinya. Dengan memanjakan diri dalam kebiasaan yang salah ini, lama-lama itu menjadi kebiasaan. Mereka merasa seolah-olah tidak dapat tidur kalau tidak makan sebelum tidur. Dalam banyak kasus, penyebab rasa lelah ini ialah karena alat pencernaan telah bekerja keras sepanjang hari untuk membuang makanan yang tidak menyehatkan yang terlalu sering dipaksakan ke dalam perut dalam kuantitas yang relatif besar. Alat pencernaan yang dipaksa itu sekarang menjadi letih, dan memerlukan istirahat sepenuhnya dari pekerjaan untuk mengembalikan tenaga yang sudah habis terkuras. Makan yang kedua kalinya seharusnya tidak dilakukan, sampai perut telah mempunyai waktu istirahat dari pekerjaan mencerna makanan sebelumnya. Jadi, kalau makan ketiga kalinya masih diperlukan, itu haruslah ringan, waktu makan itu haruslah beberapa jam sebelum tidur. MMD 170.3

Tetapi perut yang malang itu yang sudah capek, memprotes keletihannya dengan sia-sia, dan ini terjadi bagi kebanyakan orang. Le-bih banyak lagi makanan yang dipaksakan ke dalam perut, sehingga alat itu terpaksa bergerak lagi melakukan tugasnya sepanjang jam ti-dur. Biasanya jam tidur terganggu dengan mimpi yang muluk-muluk yang tidak menyenangkan, lalu pada pagi hari mereka bangun dengan perasaan yang tidak segar. Rasa malas timbul dan dia kehilangan selera. Seluruh tubuh terasa kurang tenaga. Pada waktu yang singkat alat pencernaan kehilangan tenaga karena tidak mempunyai waktu istirahat. Maka timbullah penyakit kejang perut, dan mereka merasa heran apa yang telah terjadi. Hal ini telah membawa akibat yang pasti. Kalau kebiasaan ini dilakukan dalam waktu yang lama, maka kesehatan pasti terganggu. Darah menjadi tidak bersih, wajah jadi pucat, dan sering marah. Kamu akan sering mendengar keluhan dari orang seperti itu, yaitu rasa sakit dan nyeri di daerah perut. Sementara sedang bekerja, perut itu lelah, kemudian mogok dan harus istirahat. Nampaknya orang itu merasa kehilangan tenaga. Sebenarnya, kalau kebiasaan ini dibuang, mereka akan tetap sehat. MMD 171.1