Kisah Para Rasul
Bab 16— Pekabaran Injil di Antiokhia
Sesudah murid-murid diusir dari Yerusalem oleh penganiayaan, pe-kabaran Injil tersebar dengan cepatnya melalui daerah yang terletak pada perbatasan Palestina; dan banyak rombongan yang kecil dari orang-orang yang percaya dibentuk dalam pusat-pusat yang penting. Beberapa daripada murid-murid “tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia memberitakan Injil.” Pekerjaan mereka biasanya dibatasi hanya kepada kelompok-kelompok besar orang-orang Ibrani dan orang-orang Yunani Yahudi, yang ada sekarang ini ditemui hampir di semua kota di dunia ini. KR 132.1
Di antara tempat-tempat yang disebutkan di mana Injil diterima dengan gembiranya di Antiokhia, yang menjadi ibukota Siria. Perdagangan yang luas yang dijalankan di kota yang berpenduduk banyak membawa kota itu dihuni oleh orang dari kebangsaan yang berbedabeda. Di samping itu, Antiokhia dikenal sebagai tempat pencinta kesenangarr dan kepelesiran, karena situasinya yang menyehatkan, lingkungannya yang indah, dan kekayaan, kebudayaan dan kehalusan budi pekerti terdapat di sana. Pada zaman rasul-rasul kota itu telah menjadi kota kemewahan dan kejahatan. KR 132.2
Injil itu telah diajarkan secara umum di Anthiokia oleh murid-murid yang tertentu dari Siprus dan Kirene, yang datang “ memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.” “Tangan Tuhan menyertai mereka itu” dan pekerjaan mereka yang sungguh-sungguh menghasilkan buah yang banyak. “ Sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.” KR 132.3
“ Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yeru-salem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. ” Waktu ia tiba di ladang yang baru, Barnabas melihat pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh rahmat Ilahi, “ bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. ” KR 133.1
Pekerjaan-pekerjaan Bamabas di Antiokhia sangatlah dibekati, dan banyak orang yang ditambahkan ke dalam rombongan orang percaya di sana. Sementara pekerjaan berkembang, Bamabas merasa perlu perto-longan yang cocok supaya meningkatkan terbukanya pemeliharaan Allah, dan ia berangkat ke Tarsus untuk mencari Paulus, yang sesudah keberangkatannya dari Yerusalem beberapa waktu sebelumnya, telah be-kerja di “daerah-daerah Siria dan Kilikia,” memberitakan “iman yang pernah hendak dibinasakannya.” Galatia 1:21, 23. Bamabas berhasil mendapatkan Paulus dan membujuk dia untuk kembali dengan dia sebagai seorang teman dalam pelayanan. KR 133.2
Dalam kota yang padat penduduknya seperti Antiokhia, Paulus men-dapat ladang pekerjaan yang bagus. Pengetahuan, akal budi dan semangatnya membawa pengaruh yang sangat kuat terhadap penduduk dan pendatang dari kota kebudayaan; dan ia membuktikan pertolongan yang diperlukan oleh Bamabas. Selama setahun dua orang murid itu bekerja dengan persatuan dalam pelayanan yang setia, membawa banyak orang kepada suatu pengetahuan yang menyelamatkan dari Yesus orang Nazaret, Penebus dunia ini. KR 133.3
Di Antiokhialah murid-murid mula-mula disebut Kristen. Nama itu diberikan kepada mereka sebab Kristus adalah tema yang utama dari khotbah, pengajaran dan percakapan mereka. Dengan terus-menerus me-reka menceritakan kembali peristiwa-peristiwa selama hari-hari pelayanan Kristus di dunia ini, di mana murid-murid diberkati dengan kehadiran pribadi-Nya. Dengan tidak mengenal lelah mereka mengenang ajaran-Nya dan mukjizat penyembuhan-Nya. Dengan bibir yang gemetar dan air mata yang berlinang-linang mereka berbicara tentang penderitaan-Nya di taman, pengkhianatan, ujian dan penganiayaan-Nya, kesabaran dan kerendahan hati dengan mana Ia sabar menanggung kehinaan dan siksaan serta ejekan yang diberikan kepada-Nya oleh musuh-musuhNya, dan belas kasihan Allah untuk mana Ia berdoa bagi mereka yang menganiayakan Dia. Kebangkitan dan kenaikan-Nya, serta pekerjaanNya di surga sebagai Pengantara bagi manusia yang telah jatuh, adalah pokok pelajaran yang mereka suka pikirkan. Orang-orang kafir boleh menyebut mereka Kristen sebab mereka mengkhotbahkan Kristus dan menujukan doa mereka kepada Allah melalui Dia. KR 133.4
Allahlah yang memberi mereka nama Kristen. Inilah suatu nama kera-jaan, diberikan kepada semua yang menggabungkan diri mereka dengan Kristus. Adalah nama ini sehingga Yakobus menulis surat kemudian, “ Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?” Yakobus 2:6, 7. Dan Petrus menyatakan, “Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.” 1 Petrus 4:16, 14. KR 134.1
Orang-orang percaya di Antiokhia menyadari bahwa Allah rela bekerja dalam kehidupan mereka “baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipi 2:13. Hidup, sebagaimana mereka, di tengah-tengah orang banyak yang tampaknya sedikit memperhatikan perkara-perkara tentang nilai abadi, mereka berusaha untuk menarik perhatian dari dalam hati yang jujur, dan untuk membawa saksi yang positif mengenai Dia yang dikasihi dan dilayani oleh mereka. Dalam pelayanan mereka yang rendah hati dan mereka belajar bergantung pada kuasa Roh Kudus untuk menjadikan perkataan kehidupan berhasil. Dan dengan demikian, dalam berbagai jalan kehidupan, setiap hari mereka membawa kesaksian tentang iman mereka pada Kristus. KR 134.2
Teladan pengikut-pengikut Kristus di Antiokhia harus menjadi ilham bagi setiap orang percaya yang hidup di kota-kota besar dalam dunia pada dewasa ini. Sementara perintah Allah kepada pekerja-pekerja pilihan yang berserah dan bertalenta harus ditempatkan di tengah-tengah pen-duduk yang mana itu penting untuk memimpin mereka dalam ceramah umum itu, juga maksud-Nya bahwa anggota sidang yang tinggal di kota-kota akan menggunakan talenta yang diberikan Allah kepada mereka dalam pekerjaan untuk menarik jiwa-jiwa. Ada berkat yang limpah tersedia bagi mereka yang berserah sepenuhnya kepada panggilan Allah. Sementara pekerja-pekerja berusaha sedemikian rupa menarik jiwa ke-pada Kristus, mereka akan mendapati bahwa banyak orang yang tidak akan pernah dicapai dengan cara lain, bersedia menyambut usaha perseorangan yang cerdas. KR 134.3
Pekerjaan Allah di dunia dewasa ini memerlukan wakil yang hidup dari kebenaran Kitab Suci. Hanya pendeta-pendeta yang diurapi saja belumlah cukup menghadapi pekerjaan amaran bagi kota-kota besar. Allah sedang memanggil bukan saja pendeta-pendeta, tetapi juga kepada tabibtabib, perawat-perawat, penjual-penjual buku, pekerja-pekerja Injil dan pekerja-pekerja sukarela yang berserah serta mempunyai berbagai-bagai talenta yang memberikan suatu pengetahuan akan sabda Allah dan yang mengetahui kuasa anugerah-Nya, untuk mempertimbangkan keperluan kota-kota yang tidak diberi amaran. Waktu berlalu dengan cepatnya dan banyak yang harus dilaksanakan. Setiap alat harus bekerja, supaya ke-sempatan yang sekarang ini dapat digunakan dengan bijaksana. KR 135.1
Pekerjaan Paulus di Antiokhia, dalam pergaulan dengan Bamabas, menguatkan dia dalam keyakinannya bahwa Allah telah memanggil dia untuk melakukan pekerjaan yang istimewa bagi dunia kafir. Pada masa pertobatan Paulus, Tuhan telah menyatakan bahwa ia harus dijadikan pendeta bagi orang kafir, “ untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.” Kisah 26:18. Malaikat yang kelihatan kepada Ananias berkata kepada Paulus, “ Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.” Kisah 9:15. Dan Paulus sendiri, kemudian dalam pengalaman Kristennya, sementara berdoa dalam bait suci di Yerusalem, telah dilawat oleh seorang malaikat dari surga, yang meminta kepadanya, “ Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” Kisah 22:21. KR 135.2
Demikianlah Tuhan memberikan kepada Paulus perintah untuk me-masuki ladang misionaris yang luas dari dunia kafir. Untuk menyediakan dia bagi pekerjaan yang luas dan sukar, Allah membawa dia dalam per-hubungan yang rapat dengan diri-Nya Sendiri dan membuka di hadapan pandangannya yang mempesonakan pandangan-pandangan keindahan dan kemuliaan surga. Kepadanya telah diberikan pelayanan memberita-hukan “rahasia” yang telah didiamkan berabad-abad lamanya” (Roma 16:25), “rahasia kehendak-Nya kepada kita” (Efesus 1:9), “yang pada zaman angkatan-angkatan yang dulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasulrasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang yang bukan Yahudi; karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. Dari Injil itu Paulus menjelaskan “ Aku telah menjadi pelayannya.... Kepadaku, yang paling hina dari antara segala orang kudus telah dianugerahi kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang yang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Efesus 3:5-11. KR 136.1
Allah telah memberkati dengan limpahnya pekerjaan Paulus dan Bar-nabas selama mereka tinggal dengan orang-orang percaya di Antiokhia. Tetapi tidak ada dari mereka yang telah diurapi dengan resmi kepada pekerjaan Injil. Mereka telah mencapai titik dalam pengalaman Kristen bila Allah hampir akan mempercayakan mereka dengan membawa pekerjaan misionaris yang sulit, dalam penuntutan mana mereka akan memerlukan setiap kesempatan yang dapat diperoleh melalui perantaraan sidang. KR 136.2
“ Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Bamabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem,... dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Bamabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’” Sebelum diutus sebagai misionaris ke dunia kafir, rasul-rasul diserahkan kepada Allah dengan penuh khidmat dengan berpuasa dan berdoa dan dengan menumpangkan tangan. Dengan demi-kian mereka diberi kuasa oleh sidang, bukan hanya mengajarkan ke-benaran, tetapi melakukan upacara baptisan dan mengorganisasi sidang, dilantik dengan kekuasaan sepenuhnya sebagai pendeta. KR 136.3
Gereja Kristen sekarang memasuki masa yang penting. Pekerjaan mengabarkan Injil di antara orang kafir sekarang harus dijalankan dengan giat; dan sebagai akibatnya gereja harus dikuatkan oleh pengumpulan jiwa-jiwa yang besar. Rasul-rasul yang telah ditentukan untuk memimpin pekerjaan ini akan dihadapkan kepada perasaan curiga, prasangka, dan kecemburuan. Pengajaran mereka tentang “merubuhkan tembok pemisah” (Efesus 2:14) yang telah lama memisahkan dunia Yahudi dan Kafir, akan dengan sendirinya menjadi alasan terhadap mereka tuduhan bidat, dan kekuasaan mereka sebagai pelayan-pelayan Injil akan ditanyakan oleh banyak orang Yahudi yang rajin dan percaya. Allah meramalkan kesulitan-kesulitan yang akan dijumpai oleh hamba-hambaNya dan supaya pekerjaan mereka harus melebihi tantangan, Ia menasihatkan gereja oleh kenyataan untuk memisahkan mereka secara umum kepada pekerjaan pelayanan. Pengurapan mereka adalah pengakuan umum tentang pengangkatan Ilahi untuk membawa kepada orang kafir kabar gembira tentang Injil. KR 137.1
Baik Paulus maupun Barnabas telah menerima perintah dari Allah Sendiri, dan upacara (pengurapan) menambahkan keanggunan dan kecakapan yang sebenarnya. Itu adalah suatu pertanda bentuk yang diakui kepada suatu jabatan yang ditentukan dan pengenalan akan kekuasaan seorang dalam jabatan itu. Olehnya meterai sidang ditaruh di hadapan pekerjaan Allah. KR 137.2
Kepada orang Yahudi bentuk ini merupakan sesuatu yang penting. Bila seorang ayah Yahudi memberkati anak-anaknya, ia menumpangkan tangannya dengan penuh hormat ke atas kepala mereka. Bila seekor bi-natang diserahkan untuk korban, tangan seorang yang dipenuhi dengan kekuasaan keimamatan diletakkan ke atas kepala korban itu. Dan bila pelayan-pelayan sidang orang-orang percaya di Antiokhia meletakkan tangan ke atas Paulus dan Bamabas, oleh perbuatan itu mereka, meminta kepada Allah untuk mengaruniakan berkat-Nya ke atas rasul-rasul yang terpilih dalam penyembahan mereka kepada pekerjaan yang tertentu kepada mana mereka telah ditentukan. KR 137.3
Pada akhir-akhir ini upacara penahbisan oleh meletakkan tangan sa-ngatlah disalahgunakan: Perbuatan itu tidak memberi jaminan kepada kelayakan itu, seakan-akan suatu kuasa datang dengan segera ke atas mereka yang menerima pengurapan seperti itu, yang dengan segera menyanggupkan mereka untuk sesuatu atau semua pekerjaan pelayanan. Tetapi dalam pemisahan kedua rasul ini, tidak ada catatan yang menya-takan bahwa sesuatu kebaikan yang diberikan hanya dengan perbuatan menumpangkan tangan. Hanya ada catatan yang bersahaja mengenai pengurapan mereka dan hubungan yang ada bagi pekerjaan mereka yang akan datang. KR 138.1
Keadaan-keadaan yang dihubungkan dengan perpisahan Paulus dan Bamabas oleh Roh Kudus pada garis pelayanan tertentu menunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan bekerja melalui agen yang tertentu dalam sidangnya yang diorganisasikan. Bertahun-tahun sebelumnya, bila maksud Ilahi mengenai Paulus mula-mula dinyatakan kepadanya oleh Juruselamat Sendiri, Paulus dengan segera bergabung dengan anggotaanggota sidangnya yang baru diorganisasi di Damsyik. Tambahan pula, sidang di tempat itu tidak ditinggalkan begitu lama di dalam kegelapan perihal pengalaman pribadi dari orang-orang Farisi yang bertobat ini. Dan sekarang, bila perintah Ilahi yang diberikan pada waktu itu dilaksanakan dengan penuh kuasa, Roh Kudus, sekali lagi menyaksikan Paulus sebagai bejana pilihan untuk membawa Injil kepada orang-orang kafir, meletakkan bagi sidang pekerjaan pengurapannya dan teman sekerjanya. Sebagai pemimpin-pemimpin sidang di Antiokhia “ ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “ Khususkanlah Bamabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka. ” KR 138.2
Allah telah menjadikan sidang-Nya di dunia ini suatu saluran terang, dan dengan perantaraan itu Ia menghubungkan maksud dan kehendak- Nya. Ia tidak memberikan kepada seorang dari hamba-hamba-Nya suatu pengalaman yang bebas dan berlawanan dengan pengalaman sidang sendiri. Pula Ia tidak memberikan kepada seorang suatu pengetahuan tentang kehendak-Nya untuk keseluruhan sidang, sementara gereja— tubuh Kristus— ditinggalkan dalam kegelapan. Dalam kebijaksanaanNya Ia menempatkan hamba-hamba-Nya dalam hubungan yang rapat dengan sidang-Nya supaya mereka boleh mempunyai kepercayaan yang sedikit pada diri mereka sendiri dan kepercayaan yang lebih besar kepada orang lain yang dipimpin-Nya untuk memajukan pekerjaan-Nya. KR 138.3
Masih ada orang di dalam sidang yang tetap cenderung kepada kebe-basan pribadi. Mereka tampaknya belum sanggup untuk menyadari bahwa kebebasan roh akan cenderung untuk memimpin umat manusia kepada banyak kepercayaan diri sendiri dan untuk mempercayakan pertim-bangannya sendiri daripada menghormati nasihat dan menghargai setinggi-tingginya pertimbangan saudara-saudaranya, terutama bagi mereka dalam kedudukan yang ditentukan Allah untuk kepemimpinan umat-Nya. Allah telah memberikan kepada sidang-Nya wibawa dan kuasa yang istimewa yang tidak ada seorang pun dapat dibenarkan untuk tidak menghargai dan menganggap hina, karena ia yang melakukan hal ini menghinakan suara Allah. KR 139.1
Mereka yang cenderung untuk menganggap pertimbangan pribadi merupakan hal yang tertinggi sesungguhnya ada dalam bahaya yang besar. Adalah rencana Setan yang sudah dipelajari untuk memisahkan dari mereka yang menjadi saluran-saluran terang, melalui siapa Allah telah bekerja untuk membangun dan memperluas pekerjaan-Nya di dunia ini. Melalaikan atau menghinakan mereka yang telah ditentukan Allah untuk memikul tanggung jawab kepemimpinan sehubungan dengan kemajuan kebenaran, adalah menolak maksud yang telah Ia tetapkan untuk pertolongan, keberanian dan kekuatan umat-Nya. Untuk setiap pekerja yang menjalankan pekerjaan Tuhan, dan untuk memikirkan bahwa terang ini harus nyata tidak melalui saluran yang lain selain langsung dari Allah, ialah menempatkan dirinya sendiri dalam suatu kedudukan di mana ia dapat tertipu oleh musuh dan dikalahkan. Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya telah mengatur bahwa oleh hubungan yang erat yang harus dipertahankan oleh semua orang percaya, orang Kristen harus dipersatukan dengan orang Kristen dan sidang kepada sidang. Dengan demikian sebagai alat manusia akan dapat bekerja sama dengan Ilahi. Tiap-tiap alat akan lebih rendah kepada Roh Kudus, dan semua orang percaya akan dipersatukan di dalam suatu yang dipersatukan dan terpimpin dengan baik untuk memberikan kepada dunia pekabaran yang gembira tentang anugerah Allah. KR 139.2
Paulus menganggap pengurapan; yang resmi menandai permulaan jangka waktu yang baru dan penting dalam hidup pekerjaannya. Adalah sejak ini ia menentukan permulaan kerasulannya dalam gereja Kristen. KR 140.1
Sementara terang Injil bercahaya dengan terangnya di Antiokhia, suatu pekerjaan yang penting diteruskan oleh rasul-rasul yang tinggal di Yerusalem. Setiap tahun, pada waktu perayaan pesta, banyak orang Yahudi dari segala negeri datang ke Yerusalem untuk berbakti di bait suci. Beberapa dari orang-orang yang berziarah ini adalah orang-orang yang saleh dan pelajar-pelajar nubuatan yang tekun. Mereka sedang melihat dan merindukan kedatangan Mesias yang dijanjikan, harapan orang Israel. Sementara Yerusalem dipenuhi oleh orang-orang asing ini, rasulrasul mengkhotbahkan Kristus dengan keberanian yang tetap tabah, meskipun mereka mengetahui bahwa oleh berbuat demikian mereka sedang menempatkan hidup mereka dalam bahaya yang terus-menerus. Roh Allah menempatkan meterainya pada pekerjaan mereka; banyak orang bertobat kepada iman mereka; dan orang-orang ini, kembali ke rumah mereka di segala penjuru dunia, menyebarkan benih kebenaran kepada segala bangsa dan di antara segala golongan masyarakat. KR 140.2
Yang terkemuka di antara rasul-rasul yang mengambil bagian dalam pekerjaan adalah Petrus, Yakub, dan Yohanes, yang merasa yakin bahwa Allah telah menunjuk mereka untuk mengkhotbahkan Kristus di antara orang-orang senegeri di tanah mereka. Dengan setia dan bijaksana mereka bekerja, menguji segala perkara yang telah dilihat dan didengar oleh mereka dan berseru kepada “ firman yang telah disampaikan” (2 Petrus 1:19), dalam usaha untuk “ seluruh kaum Israel . . . bahwa Allah telah membuat Yesus” yang orang-orang Yahudi salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus? ” (Kisah 2:36). KR 140.3