Kisah Para Rasul

16/59

Bab 15—Dilepaskan dari Penjara

“Kira-kira pada waktu itu Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.” Pemerintah Yudea pada waktu itu ada di tangan Herodes Agripa, yang tunduk pada Klaudius, raja Roma. Herodes juga memegang kedudukan yang meliputi jajahan Galilea. Ia dikenal sebagai seorang pemeluk agama baru dari iman Yahudi, dan rupanya amat rajin dalam membaca upacara dari undangundang orang Yahudi. Ingin memperoleh kemurahan hati orang-orang Yahudi, mengharap dengan demikian menjadikan ia tetap aman pada jabatan dan kehormatannya, ia meneruskan untuk menjalankan keinginannya dengan menganiaya sidang Kristus, merusakkan rumah dan harta orang-orang percaya, dan memenjarakan anggota-anggota sidang yang terkemuka. Ia membuang Yakobus, saudara Yohanes, ke dalam penjara, dan mengirim seorang algojo untuk membunuh dia dengan pedang, sebagaimana yang lain, Herodeslah penyebabnya sehingga nabi Yohanes dipancung. Melihat bahwa orang Yahudi amat senang dengan usaha ini, ia juga memenjarakan Petrus. KR 122.1

Adalah selama Paskah kekejaman ini dipraktekkan. Sementara orang-orang Yahudi merayakan kelepasan mereka dari Mesir, dan berpura-pura dengan semangat besar mengagungkan hukum Allah, pada waktu yang sama mereka melanggar tiap-tiap prinsip hukum oleh menganiaya dan membunuh orang-orang yang percaya kepada Kristus. KR 122.2

Kematian Yakobus menyebabkan ketakutan dan kekuatiran yang besar di antara orang-orang percaya. Bila Petrus juga dipenjarakan, seluruh sidang mengambil bagian dalam berpuasa dan berdoa. KR 123.1

Tindakan Herodes dalam membunuh Yakobus disambut oleh orangorang Yahudi dengan kesukaan besar, meskipun beberapa orang mengeluh karena cara yang rahasia dalam mana hal itu dilakukan, mengatakan bahwa pengadilan di hadapan khalayak ramai akan lebih menakuti orang-orang percaya dan mereka yang menaruh simpati kepada mereka. Sebab itu Herodes menahan Petrus, berarti masih tetap memuaskan orang-orang Yahudi oleh pertunjukan secara umum dari kematiannya. Tetapi dianjurkan bahwa tidaklah aman membawa rasul kawakan keluar untuk menjalankan hukuman matinya sebelum semua orang berkumpul di Yerusalem. Dikhawatirkan bahwa memandang dia yang dituntun untuk mati boleh membangkitkan belas kasihan dari orang banyak. KR 123.2

Imam-imam dan tua-tua juga khawatir jangan-jangan Petrus juga akan membuat satu dari panggilan yang berkuasa itu yang telah sering mem-bangkitkan orang banyak untuk mempelajari kehidupan dan tabiat Yesus panggilan yang mereka, dengan segala bantahan mereka, tidak sanggup untuk menyangkalnya. Semangat Petrus untuk menyokong pekerjaan Kristus telah memimpin banyak orang untuk berdiri bagi Injil, dan penghulu-penghulu takut bahwa kalau ia diberi kesempatan untuk memper-tahankan imannya di hadapan orang banyak yang telah datang ke kota untuk berbakti, kelepasannya akan dituntut di tangan raja. KR 123.3

Sementara, dengan berbagai-bagai dalih, pelaksanaan hukuman Petrus ditangguhkan sampai sesudah Paskah, anggota-anggota sidang mempunyai waktu untuk menyelidiki hatinya dengan sepenuhnya dan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Mereka berdoa tanpa henti-hentinya untuk Petrus, karena mereka merasa ia dapat dilepaskan dari maksud itu. Mereka menyadari bahwa mereka telah sampai ke tempat di mana, tanpa pertolongan Allah, sidang Kristus akan dibinasakan. KR 123.4

Dalam pada itu orang yang berbakti dari tiap-tiap bangsa mencari bait suci itu yang telah diserahkan pada perbaktian kepada Allah. Gemerlapan dengan emas dan batu-batu yang berharga, hal itu adalah suatu pe-mandangan tentang keindahan dan kemuliaan. Tetapi Tuhan tidak lagi akan didapat di istana yang tercinta itu. Israel sebagai suatu bangsa telah memisahkan dia dari Allah. Bila Kristus dekat kepada akhir tugas-Nya di dunia ini, memandang untuk kali yang terakhir pada bagian dalam bait suci, Ia mengatakan, “ Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. ” Matius 23:38. Sampai pada hari ini Ia tidak menyebut bait suci rumah Bapa-Nya; tetapi bila Anak Allah melewati tembok-tembok itu, hadirat Allah ditarik untuk selama-lamanya dari bait suci yang dibangun bagi kemuliaan-Nya. KR 123.5

Hari pelaksanaan hukuman mati Petrus akhirnya ditentukan, tetapi doa orang-orang percaya masih dipanjatkan ke surga; dan sementara segala tenaga dan simpati mereka dipanggil dalam permohonan yang sungguh-sungguh untuk pertolongan, malaikat-malaikat Allah tetap menjaga rasul yang terpenjara itu. KR 124.1

Teringat akan keluputan yang dulu dari rasul-rasul yang dipenjarakan, Herodes pada kesempatan ini mengambil tindakan pencegahan yang berganda. Untuk mencegah segala kemungkinan untuk kelepasan, Petrus telah ditaruh di bawah pengawasan enam belas serdadu, dalam berbagaibagai penjagaan, menjaga dia siang dan malam. Dalam selnya ditempat-kan dua serdadu dan diikat dengan oua rantai, tiap rantai diikatkan pada pergelangan tangan dari salah seorang dari serdadu itu. Ia tidak sanggup bergerak tanpa diketahui mereka. Dengan pintu penjara tertutup rapat, dan seorang penjaga yang kuat di hadapan mereka, segala kesempatan kelepasan atau jalan keluar melalui jalan manusia terputus. Tetapi kesulitan manusia adalah kesempatan Allah. KR 124.2

Petrus dikurung dalam sel yang dipahat dari batu karang, yang pintunya dipalang dan dihalangi dengan kuat; serdadu-serdadu yang menjaga harus bertanggung jawab keselamatan orang tahanan itu. Tetapi palang dan penghalang dari penjaga Roma itu, yang berarti memutuskan segala kemungkinan pertolongan manusia, hanyalah menjadikan kemenangan Allah lebih sempuma dalam kelepasan Petrus. Herodes sedang mengangkat tangannya melawan Yang Mahakuasa, dan ia sama sekali dikalahkan. Oleh menjalankan kuasa-Nya, Allah hampir akan menyelamatkan hidupnya yang berharga yang orang-orang Yahudi sedang rencanakan untuk membinasakan. KR 124.3

Itulah malam yang terakhir sebelum pelaksanaan hukuman mati. Seorang malaikat yang berkuasa dikirim dari surga untuk menyelamatkan kan Petrus. Gerbang-gerbang yang kuat yang tertutup, bagi orang suci dari Allah terbuka tanpa pertolongan tangan manusia. Malaikat Yang Mahatinggi pun lewat, dan gerbang tertutup tak kedengaran suaranya. Ia memasuki sel itu, dan di sana Petrus berada, tertidur dalam kedamaian dalam kepercayaan yang sempura. KR 124.4

Terang yang mengelilingi malaikat itu memenuhi sel itu, tetapi tidak membangkitkan rasul itu. Baru setelah dia merasa jamahan tangan malai-kat itu dan mendengar suatu suara mengatakan, “Bangunlah segera,” dengan perasaan cukup bangunlah ia untuk melihat selnya yang diterangi dengan terang surga, dan seorang malaikat yang besar kemuliaannya berdiri di hadapannya Bagaikan mesin ia menurut akan perkataan yang diucapkan kepadanya, sementara ia bangun ia mengangkat tangannya dalam keadaan samar-samar dia sadar bahwa rantai-rantai yang mengikat pada pergelangan tangannya telah jatuh terlepas. KR 125.1

Sekali lagi suara malaikat surga memerintahkan dia, “ Ikatlah ping-gangmu dan kenakanlah sepatumu,” dan sekali lagi Petrus dengan segera menurut, sambil tetap pandangannya terpaku pada tamunya dan dirinya percaya bahwa dia sedang bermimpi atau sedang dalam khayal. Sekali lagi malaikat itu memerintahkan “ Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku.” Ia maju menuju pintu, diikuti oleh Petrus yang biasanya cerewet, sekarang bisu karena keheranan. Mereka melewati penjaga itu dan tiba pada pintu yang terkunci dengan rapat, yang dengan sendirinya terbuka dan tertutup lagi dengan cepatnya, sementara penjaga yang di dalam dan di luar tidak bergerak pada tempat mereka. KR 125.2

Pintu yang kedua, juga dijaga di dalam dan di luar, dapat terjangkau. Pintu itu terbuka sebagaimana yang pertama, tanpa engsel pintu itu ber-bunyi atau palang pintu yang berderak. Mereka pun lewat, dan pintu itu tertutup lagi dengan tidak bersuara. Dengan cara yang sama mereka me-lewati gerbang yang ketiga dan mendapati diri mereka berada di jalan raya. Tidak ada perkataan yang diucapkan; tidak ada bunyi jejak kaki. Malaikat berjalan begitu cepat di muka, dirinya dikelilingi oleh terang kemuliaan yang menyilaukan, dalam keadaan bingung, Petrus tetap percaya bahwa dirinya masih sedang bermimpi, mengikuti pelepasnya. Demikianlah mereka melalui satu jalan, kemudian, tugas malaikat itu sudah selesai, tiba-tiba ia menghilang. KR 125.3

Cahaya surga pun pudarlah, dan Petrus merasa dirinya sendiri dalam keadaan yang amat gelap; tetapi sementara matanya menjadi biasa kepa-da kegelapan, hal itu berangsur-angsur berkurang dan ia dapati dirinya sendiri berada di jalan yang sepi, dengan udara malam yang sejuk bertiup pada keningnya. Ia sekarang menyadari bahwa ia sudah bebas, ia menge-nal tempat dalam kota itu; ia mengenal tempat itu sebagai salah satu tempat yang ia pernah kunjungi dan telah mengharapkan pada hari beri-kutnya akan dilewatinya untuk waktu yang terakhir. KR 126.1

la mencoba mengingat peristiwa-peristiwa pada waktu-waktu yang lampau, la teringat bahwa ia tertidur, diikat di antara dua serdadu, dengan sandalnya dan pakaian luarnya dikeluarkan, la menyelidiki dirinya dan mendapati dirinya berpakaian lengkap dan berikat pinggang. Pergelar.gan tangannya bengkak sebab memakai besi yang kejam, sudah bebas dari belenggu. la menyadari bahwa kebebasan bukanlah penipuan, tak ada khayal atau mimpi, tetapi suatu kenyataan yang diberkati. Pada keesokan harinya ia harus dituntun untuk hukuman mati; tetapi, lihatlah, seorang malaikat telah melepaskan dia dari penjara dan dari kematian. “Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orangorang Yahudi.” KR 126.2

Rasul itu dengan segera pergi ke rumah di mana saudara-saudaranya berkumpul dan di mana mereka pada saat itu terlibat dalam doa yang sungguh-sungguh untuk dia. “ Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bemama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu: “Engkau mengigau.” Tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka, “ Itu malaikatnya. ” KR 126.3

“ Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara.” Dan Petrus, “ke luar dan pergi ke tempat lain.” Kesukaan dan pujian memenuhi hati orang-orang percaya, sebab Allah telah mendengar dan menjawab doa mereka dan telah melepaskan Petrus dari tangan Herodes. KR 126.4

Pada waktu pagi orang banyak berkumpul untuk menyaksikan pelak-sanaan hukuman mati dari rasul itu. Herodes mengirim pegawai-pegawai ke penjara untuk Petrus, yang harus dibawa dengan perlengkapan senjata dan pegawalan besar, supaya bukan saja memastikan terhadap kelepasannya, tetapi menakut-nakuti semua orang yang bersimpati dan menunjukkan kuasa raja itu. KR 127.1

Ketika penjaga-penjaga di depan pintu mendapati bahwa Petrus telah meloloskan diri, mereka dipenuhi dengan ketakutan. Telah dinyatakan dengan tegas bahwa kehidupan mereka akan dituntut sebagai pengganti dan sebab hal ini mereka sangat waspada. Bila pegawai-pegawai datang untuk menangkap Petrus, serdadu-serdadu masih berada di pintu penjara, palang dan penghalang masih kuat, rantai-rantai masih terkunci kepada pergelangan dari dua serdadu; tetapi tawanannya sudah pergi. KR 127.2

Bila laporan tentang kelepasan Petrus dibawa kepada Herodes, ia merasa jengkel dan marah. Menuduh penjaga penjara tidak setia dalam tugasnya, ia memerintahkan mereka untuk dihukum mati. Herodes mengetahui bahwa tidak ada kuasa manusia yang dapat melepaskan Petrus, tetapi ia bertekad untuk tidak mengakui bahwa suatu kuasa Ilahi telah menggagalkan rencananya, dan ia berdiri dengan gagah berani menentang Allah. KR 127.3

Tidak lama sesudah kelepasan Petrus dari penjara, Herodes pergi ke Kaisarea. Sementara di sana ia mengadakan pesta yang besar dengan tu-juan untuk membangkitkan kekaguman dan mendapat sanjungan dari orang banyak. Pesta ini dihadiri oleh pencinta kepelesiran dari segala penjuru datang untuk berpesta-pora dan minum anggur. Dengan keme-gahan dan upacara yang besar Herodes muncul di hadapan orang banyak dan menyapa mereka dalam pidato yang fasih. Berpakaikan jubah yang berkilau-kilau dengan perak dan emas, yang tertangkap berkas-berkas cahaya matahari yang berkilauan menyilaukan mata dari setiap orang yang memandang menunjukkan bahwa ia adalah seorang tokoh yang mulia. Perasaan mereka telah diputar-balikkan oleh berpesta pora dan minum anggur, dan mereka disilaukan dengan perhiasan Herodes dan dipesonakan oleh tingkah lakunya dan kefasihan berpidato; dan dengan suara gaduh penuh semangat mereka memberikan pujian kepadanya, menyatakan bahwa tak ada makhluk hidup sekarang ini dapat memberikan perintah seperti itu atau berpidato dengan bersemangat. Mereka lebih jauh menyatakan bahwa sementara mereka menghormati dia sebagai seorang raja, mereka harus menyembah dia sebagai seorang dewa. KR 127.4

Beberapa dari mereka yang sekarang suaranya terdengar memuliakan seorang yang berdosa serta najis beberapa tahun yang lalu berteriak meneriakkan singkirkan Yesus! Salibkan Dia, salibkan Dia! Orangorang Yahudi telah menolak untuk menerima Kristus, yang jubah-Nya, kasar dan ternoda dalam perjalanan, menutupi satu hati yang penuh cinta Ilahi. Mata mereka tak dapat melihat, di balik jubah yang miskin lagi hina, kehidupan dan kemuliaan kuasa Kristus telah dinyatakan di hadapan mereka dalam perbuatan-perbuatan yang manusia tidak dapat perbuat. Tetapi mereka malah siap untuk berbakti kepada suatu raja dewa yang sombong jubahnya yang megah terbuat daripada perak dan emas menutupi hati yang bejat dan lalim. KR 128.1

Herodes mengetahui bahwa ia tidak patut menerima pujian dan hormat yang dipersembahkan kepadanya, namun ia menerima penyembahan berhala daripada orang-orang sebagai haknya. Hatinya terikat dengan kemenangan, dan suatu sinar dari kesombongan yang dipuaskan tersebar pada mukanya sementara ia mendengar teriakan itu naik, “ Itulah suara Allah dan bukan suara manusia. ” KR 128.2

Tetapi tiba-tiba perubahan yang mengerikan datang kepadanya. Mu-kanya menjadi pucat seperti orang mati dan menggeliat dengan mengerikan. Titik-titik keringat yang besar ke luar dari pori-porinya. Ia berdiri untuk sesaat lamanya seakan-akan ditusuk dengan rasa sakit dan kengerian; dan berbalik dengan mukanya yang pucat kepada sahabatnya yang ditimpa ketakutan, ia berseru dalam suara yang lemah dan putus asa, Ia yang engkau telah tinggikan sebagai ilah dipukul dengan kematian. KR 128.3

Penderitaan adalah kesedihan yang sangat menyiksa, ia dilahirkan dari suasana kesukaan dan pertunjukan. Sesaat sebelumnya ia telah menjadi penerima yang sombong akan pujian dan perbaktian dari orang banyak itu; sekarang ia menyadari bahwa ia berada pada tangan seorang Penguasa yang lebih berkuasa daripada dirinya sendiri. Penyesalan menguasai dia; ia teringat akan penganiayaan yang tak mengenal ampun akan pengikut-pengikut Kristus; ia teringat akan perintahnya yang kejam untuk membunuh Yakobus yang tidak bersalah, dan rencananya untuk mem-bunuh Rasul Petrus; ia teringat bagaimana karena perasaan malunya dan kemarahan karena putus asa ia telah menimbulkan dendam yang tidak masuk di akal kepada penjaga-penjaga penjara. Ia merasa bahwa Allah sekarang sedang menghadapi dia, penganiaya yang tidak menaruh belas kasihan. Ia tidak mendapat keringanan dari sakit tubuh atau penderitaan pikiran, dan ia tidak mengharapkan sesuatu. KR 128.4

Herodes kenal baik akan hukum Allah, yang mengatakan, “ Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Keluaran 20:3); dan ia mengetahui bahwa dalam menerima kebaktian orang banyak ia telah mengisi ukuran kejahatannya dan membawa kepada dirinya sendiri pehukuman yang adil daripada Tuhan Hua. KR 129.1

Malaikat yang sama yang telah datang dari istana surga untuk me-lepaskan Petrus, adalah pesuruh murka dan hukuman kepada Herodes. Malaikat memukul Petrus untuk membangkitkan dia dari tidur; adalah dengan pukulan yang berbeda dipukulkan pada raja yang jahat itu, me-rendahkan kesombongannya dan membawa kepadanya pehukuman dari Yang Mahatinggi. Herodes mati dalam kesusahan besar dari pikiran dan tubuh, di bawah pehukuman pembalasan dari Allah. KR 129.2

Pertunjukan tentang keadilan Ilahi ini mempunyai pengaruh yang ber-kuasa ke atas orang banyak. Kabar bahwa rasul Kristus telah dilepaskan dengan ajaibnya dari penjara dan kematian, sementara penganiayaan telah ditimpa dengan kutuk dari Allah, telah dibawa ke semua negeri dan menjadi alat untuk memimpin banyak orang percaya kepada Kristus. KR 129.3

Pengalaman Filipus, yang dituntun oleh seorang malaikat dari surga untuk pergi ke tempat di mana ia bertemu dengan seorang yang mencari kebenaran; tentaog Komelius, di lawat oleh seorang malaikat dengan suatu pekabaran dari Allah; tentang Petrus, di dalam penjara dengan hukuman mati, dipimpin oleh seorang malaikat ke tempat yang aman semuanya menunjukkan dekatnya hubungan surga dan dunia. KR 129.4

Kepada pekerja bagi Allah catatan tentang kunjungan malaikat ini harus membawa kekuatan dan keberanian. Pada dewasa ini, sama seperti pada zaman rasul-rasul, pesuruh-pesuruh surga yang melanglang buana, berusaha menghibur orang berduka, menjaga yang tidak bertobat, me-menangkan hati manusia kepada Kristus. Kita tidak dapat melihat mereka secara pribadi; meskipun demikian, mereka ada dengan kita, memimpin, menunjuk dan menjaga. KR 129.5

Surga dibawa lebih dekat ke dunia ini oleh tangga mistik, yang dasarnya ditanamkan dengan teguh di atas dunia, sementara puncaknya mencapai ke takhta Ilahi. Malaikat-malaikat selalu naik dan turun tangga yang gemerlapan ini, membawa doa-doa orang yang berkekurangan dan yang susah kepada Bapa di atas, dan membawa berkat serta pengharapan, keberanian dan pertolongan kepada anak-anak manusia. Malaikat-malaikat terang ini menciptakan suasana surga ke atas jiwa, mengangkat kita terhadap yang tidak kelihatan dan kekal. Kita tidak dapat melihat wajah mereka dalam pemandangan kita yang biasa; hanya oleh khayal rohani kita dapat melihat perkara-perkara surga. Telinga rohani saja yang dapat mendengar keselarasan suara surga. KR 130.1

“ Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” Mazmur 34:8. Allah memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya dari malapetaka, menjaga mereka terhadap “penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.” Mazmur 91:6. Berkali-kali malaikat berbicara dengan manusia sebagaimana seorang berkata dengan temannya, memimpin mereka ke tempat yang aman. Berkali-kali perkataan malaikat yang menggembirakan memperbarui semangat yang kendur dari orang percaya dan, membawa pikiran mereka ke atas perkara-perkara yang dari dunia, menyebabkan mereka memandang oleh iman jubah yang putih, mahkota, cabang-cabang pohon palma untuk kemenangan, yang akan diterima oleh orang-orang yang menang bila mereka mengelilingi takhta putih yang besar. KR 130.2

Pekerjaan malaikat-malaikatlah untuk datang dekat kepada orang yang diuji, yang menderita, yang dicobai. Mereka bekerja dengan tidak kenal lelah untuk kepentingan mereka untuk mana Kristus telah mati. Bila orang berdosa dipimpin untuk menyerahkan diri mereka sendiri kepada Juruselamat, malaikat-malaikat membawa kabar ke surga, dan terdapatlah kesukaan besar di antara bala tentara surga. “ Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. ” Lukas 15:7. Suatu laporan dibawa ke surga dari tiap-tiap usaha yang berhasil di pihak kita untuk mengusir kegelapan dan untuk menyebarkan pengetahuan tentang Kristus. Sementara perbuatan diceritakan di depan Bapa, kesukaan menggetarkan segala bala tentara surga. KR 130.3

Kerajaan dan kuasa surga sedang melihat peperangan yang terjadi, di bawah keadaan yang nampaknya mengecewakan, sedang diadakan oleh umat Allah. Kemenangan-kemenangan yang baru sedang dicapai, kehor-matan yang baru diperoleh, sementara orang Kristen, yang membawa panji Juruselamat, pergi untuk yang baik. Semua malaikat surga melayani orang yang hina dan percaya kepada Allah. Dan sementara tentara Tuhan dari pekerja-pekerja di dunia ini menyanyikan nyanyian puji-pujian, biduan yang di atas menggabungkan diri dengan mereka dalam memuji Allah dan Anak-Nya. KR 131.1

Kita perlu mengerti lebih baik daripada apa yang kita sadari tugas malaikat-malaikat itu. Adalah baik untuk mengingat bahwa tiap-tiap anak Allah mempunyai kerjasama dengan makhluk-makhluk yang suci. Tentara terang dan kuasa yang tidak kelihatan mengunjungi orang-orang miskin dan yang rendah yang percaya dan menuntut janji-janji Allah. Kerubium dan serafim, dan malaikat-malaikat melebihi dalam kekuatan, berdiri pada tangan kanan Allah, “ mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. ” Ibrani 1:14. KR 131.2