Kisah Para Rasul

Bab 58— Gereja yang Menang

Lebih dari delapan belas abad silam sejak rasul-rasul itu berhenti dari pekerjaan mereka, tetapi sejarah kerja keras dan pengorbanan mere-ka untuk nama Kristus masih ada di antara harta sidang yang paling ber-harga. Sejarah yang ditulis di bawah petunjuk Roh Kudus, dicatat oleh pengikut-pengikut Kristus setiap zaman didorong semangat dan kesung-guh-sungguhan yang lebih besar dalam pekerjaan Kristus. KR 500.1

Perintah yang diberikan Kristus kepada murid-murid, mereka penuhi. Sementara pesuruh-pesuruh salib ke luar untuk memasyhurkan Injil, ada suatu kenyataan kemuliaan Allah yang belum pernah disaksikan oleh manusia yang fana. Oleh kerja sama Roh Ilahi, rasul-rasul itu melakukan pekerjaan yang menggoncangkan dunia ini. Kepada setiap bangsa Injil itu disampaikan dalam satu generasi. KR 500.2

Hasil-hasil yang mulia yang menyertai pelayanan rasul-rasul Kristus yang terpilih itu. Pada permulaan pelayanan mereka beberapa dari mereka adalah orang-orang yang tak terpelajar, tetapi pengabdian mereka kepada pekerjaan Tuhannya adalah dengan terang-terangan, dan di bawah petunjuk-Nya mereka mendapat persediaan untuk pekerjaan yang besar yang dipercayakan kepada mereka. Anugerah dan kebenaran memerintah dalam hati mereka, mengilhamkan motif mereka dan mengendalikan perbuatan mereka. Kehidupan mereka disembunyikan bersama Kristus dalam Allah, dan diri sendiri dilupakan, diselamkan dalam kedalaman kasih yang tak terbatas. KR 500.3

Murid-murid adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana berbicara dan berdoa dengan sungguh-sungguh, orang-orang yang dapat mengendalikan kuasa dari Kekuatan Israel. Berapa dekatnya mereka berdiri di sisi Allah, dan memberikan kehormatan pribadi mereka kepada takhta-Nya. Tuhan Allah adalah Allah mereka. Kehormatan-Nya adalah kehormatan mereka. Kebenaran-Nya adalah kebenaran mereka. Sesuatu serangan yang diadakan terhadap Injil adalah seperti memotong dalam ke jiwa mereka, dan dengan setiap kuasa dari kekuasaan mereka, mereka bergumul untuk pekerjaan Kristus. Mereka dapat memberikan perkataan kehidupan sebab mereka telah mendapat pengurapan surga. Mereka mengharapkan banyak, dan itulah sebabnya mereka mencoba banyak. Kristus telah menyatakan diri sendiri kepada mereka, dan kepada-Nya mereka memandang untuk tuntunan. Pengertian mereka akan kebenaran dan kuasa mereka akan menahan pertentangan seimbang dengan penye-suaian mereka kepada kehendak Allah. Yesus akal budi dan kuasa Allah, adalah tema setiap percakapan. Nama-Nya satu-satunya nama yang diberikan di bawah langit dengan mana manusia dapat diselamatkan ditinggikan oleh mereka. Sementara mereka memasyhurkan kesempurnaan Kristus, Juruselamat yang sudah bangkit, perkataan mereka meng-gerakkan hati, dan pria dan wanita dimenangkan kepada Injil. Orang banyak yang telah mencerca nama Juruselamat dan menghinakan kuasaNya sekarang mengaku diri sendiri murid-murid dan Yang Tersalib itu. KR 501.1

Bukan di dalam kuasanya sendiri rasul-rasul melaksanakan tugas me-reka, tetapi di dalam kuasa Allah yang hidup. Pekerjaan mereka tidaklah mudah. Pekerjaan pembukaan dari gereja Kristus disertai dengan kesukaran dan kesedihan yang pahit. Dalam pekerjaan mereka murid-murid selalu menemui kekurangan, fitnah, dan aniaya; tetapi mereka tidak menganggap kehidupan mereka berharga kepada diri mereka sendiri dan bersuka bahwa mereka telah dipanggil untuk menderita bagi Kristus. Keragu-raguan, kebimbangan, kelemahan maksud, tidak mempunyai tempat dalam usaha mereka. Mereka rela untuk menggunakan dan untuk digunakan. Kesadaran akan tanggung jawab yang ada pada mereka me-nyucikan dan memperkaya pengalaman mereka, dan rahmat surga dinya-takan dalam penaklukan yang mereka capai untuk Kristus. Dengan kuasa Allah bekerja melalui mereka untuk menjadikan Injil menang. KR 501.2

Di atas dasar yang telah diletakkan sendiri oleh Yesus, rasul-rasul itu mendirikan sidang Allah. Dalam Kitab Suci gambar tentang pendirian bait suci sering digunakan untuk melukiskan pembangunan gereja. Zakharia menunjuk kepada Kristus sebagai Cabang yang harus mendirikan bait suci Tuhan. Ia berbicara tentang orang-orang kafir sebagai membantu dalam pekerjaan: “Orang-orang dari jauh akan datang untuk turut membangun bait Tuhan; ” dan Yesaya menjelaskan, “Orang-orang asing akan membangun tembokmu.” Zakharia 6:12, 15; Yesaya 60:10. KR 502.1

Menulis tentang pembangunan bait suci ini, Petrus mengatakan, “Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” 1 Petrus 2:4, 5. KR 502.2

Di dalam penggalian dunia Yahudi dan kafir, rasul-rasul itu bekerja, membawa batu-batu untuk diletakkan pada dasarnya. Dalam suratnya kepada orang-orang percaya di Efesus, Paulus berkata, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Efesus 2:19-22. KR 502.3

Dan kepada orang-orang Korintus ia menulis: “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab Ia akan nampak dengan api dan bagaimana pe-kerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api.” 1 Korintus 3:10-13. KR 502.4

Rasul-rasul itu mendirikan di atas alasan yang pasti, Batu Zaman. Dan dari dasar ini mereka membawa batu-batu yang mereka gali dari dunia. Bukannya tanpa halangan pendiri-pendiri itu bekerja. Pekerjaan mereka telah dijadikan sangat sulit oleh pertentangan musuh-musuh Kristus. Mereka harus berperang melawan kefanatikan, prasangka dan kebencian dari mereka yang mendirikan alasan yang palsu. Banyak yang bekerja sebagai pembangun-pembangun sidang dapat diandaikan sebagai pembangun-pembangun tembok pada zaman Nehemia, yang tentang mereka dituliskan: “Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.” Nehemia 4:17. KR 502.5

Raja-raja dan gubernur-gubernur, imam-imam dan penghulu-penghulu, berusaha hendak membinasakan bait suci Allah. Tetapi menghadapi pemenjaraan, siksaan dan kematian, orang-orang yang setia menjalankan pekerjaan itu; dan bangunan itu bertumbuh, indah dan simetris. Ada kalanya pekerja-pekerja hampir dibutakan oleh kabut takhyul yang mengelilingi mereka. Ada kalanya mereka hampir dikuasai oleh penggagahan dari lawan mereka. Tetapi dengan iman yang tidak bimbang dan keberanian yang tidak gagal mereka maju terus dengan pekerjaan itu. KR 503.1

Silih berganti pendiri-pendiri yang paling terkemuka jatuh oleh tangan musuh. Stefanus sudah dilontari dengan batu; Yakobus dibunuh dengan pedang; Paulus dipenggal kepala; Petrus disalibkan; Yohanes dibuang. Walaupun demikian sidang bertumbuh. Pekerja-pekerja yang baru mengambil tempat mereka yang jatuh, dan batu demi batu ditambahkan kepada bangunan itu. Dengan demikian perlahan-lahan naiklah bangunan sidang Allah. KR 503.2

Berabad-abad dari penganiayaan yang hebat mengikuti pendirian sidang Kristen, tetapi tidak pernah kekurangan manusia yang menghitung pekerjaan membangunkan bait suci Allah lebih mulia daripada diri sendiri. Tentang itu ada tertulis: “Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.” Ibrani 11:36-38. KR 503.3

Musuh-musuh kebenaran tidak membiarkan sesuatu untuk tidak di-lakukan dalam usahanya untuk menghentikan pekerjaan yang diper-cayakan kepada pembangun-pembangun Tuhan. “Namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan.” Kisah 14:17. Pekerja-pekerja dibangkitkan yang sanggup mempertahankan iman sekali lagi dipersembahkan kepada orang-orang suci. Sejarah mencatat ketabahan dan kepahlawanan orang-orang ini. Seperti rasul-rasul, kebanyakan dari mereka jatuh pada tempat mereka, tetapi pembangunan bait suci maju terus. Pekerja-pekerja dibunuh, tetapi pekerjaan maju terus. Orang-orang Waldensia, Yohanes Wycliffe, Huss dan Jerome, Martin Luther dan Zwingli, Cranner, Latimer, dan Knox, orang-orang Huguenot, Yohanes dan Charles Wesley, dan banyak lagi yang lain-lain membawa bahan dasar yang akan tahan lama sampai selama-lamanya. Dan dalam tahun-tahun selanjutnya mereka yang telah dengan sangat mulianya mencoba memajukan penyebaran sabda Allah, dan mereka yang oleh pelayanan mereka di negeri-negeri kafir telah menyediakan jalan untuk mengumandangkan pekabaran besar yang terakhir—ini juga telah menolong untuk membesarkan bangunan itu. KR 504.1

Melalui zaman-zaman yang telah lalu sejak hari-hari rasul-rasul itu, pembangunan bait suci itu tidak pernah berhenti. Kita dapat memandang kepada abad-abad dan melihat batu-batu yang hidup yang mana hal itu disusun seperti pancaran terang melalui kegelapan kesalahan dan takhyul. Melalui kekekalan permata-permata yang berharga ini akan bersinar dengan kilauan yang bertambah-tambah, menyaksikan kuasa kebenaran Allah. Sinar kelap-kelip dari batu-batu yang digosok ini menyatakan perbedaan yang kuat antara terang dan kegelapan, antara emas kebenaran dan sampah kesalahan. KR 504.2

Paulus dan rasul-rasul yang lain, dan semua orang benar yang telah hidup sejak waktu itu, telah melakukan bagian mereka dalam pemban-gunan bait suci. Tetapi bangunan itu belum selesai. Kita yang hidup pada zaman ini mempunyai suatu pekerjaan untuk dilaksanakan, suatu bagian untuk dilakonkan. Kita harus membawa bahan dasar yang akan tahan ujian api—emas, perak, batu-batu yang berharga, “yang dipahat untuk bangunan istana.” Mazmur 144:12. Kepada mereka yang dengan demikian mendirikan bagi Allah, Paulus mengucapkan perkataan keberanian dan amaran: “Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.” 1 Korintus 3:14, 15. Orang Kristen yang dengan setia memberikan sabda kehidupan, memimpin pria dan wanita ke dalam jalan kesucian dan damai, sedang membawa bahan dasar yang akan tahan lama, dan dalam kerajaan Allah akan dihormati sebagai seorang pembangun yang bijaksana. KR 504.3

Tentang rasul-rasul telah tertulis, “Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Markus 16:20. Sebagaimana Kristus mengutus murid-murid-Nya, demikian juga pada dewasa ini Ia mengutus anggota-anggota sidang-Nya. Kuasa yang sama yang murid-murid miliki adalah bagi mereka. Jika mereka mau menjadikan Allah kekuatan mereka, Ia akan bekerja dengan mereka, dan mereka tidak akan bekerja dengan sia-sia. Biarlah mereka me-nyadari bahwa pekerjaan dalam mana mereka terlibat adalah salah satu di atas mana Tuhan telah menempatkan cap-Nya. Tuhan berkata kepada Yeremia, “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.” Kemudian Tuhan menempatkan tangan-Nya dan menjamah bibir hamba-Nya, mengatakan, “Sesungguhnya Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.” Yeremia 1:7-9. Dan Ia memerintahkan kepada kita untuk pergi keluar untuk mengucapkan perkataan yang diberikan-Nya kepada kita, merasakan jamahan-Nya yang suci pada bibir kita. KR 505.1

Kristus telah memberikan kepada sidang suatu beban yang suci. Setiap anggota harus menjadi suatu saluran melalui mana Allah dapat memberikan kepada dunia harta kasih karunia-Nya, kekayaan Kristus yang tidak terselidiki. Tidak ada sesuatu yang Juruselamat inginkan begitu besar sebagaimana agen-agennya yang akan mewakilkan kepada dunia ini Roh-Nya dan tabiat-Nya. Tidak ada sesuatu yang dunia perlukan begitu banyak seperti pernyataan melalui manusia kasih Juruselamat. Segenap surga sedang menunggu pria dan wanita melalui siapa Allah dapat menyatakan kuasa Kekristenan. KR 505.2

Sidang itu adalah agen Allah untuk memasyhurkan kebenaran, diberikan wewenang oleh-Nya untuk melakukan pekerjaan yang istimewa; dan jika ia setia kepada-Nya, menurut segala perintah-Nya, akan tinggal di dalamnya keistimewaan kasih karunia Ilahi. Jika ia benar kepada kesetiaan-Nya, jika ia menghormati Tuhan Allah orang Israel, tidak akan ada kuasa yang dapat bertahan terhadap dia. KR 506.1

Semangat bagi Allah dan pekerjaan-Nya menggerakkan murid-murid untuk bersaksi bagi Injil dengan kuasa yang besar. Bukankah dengan semangat yang sama hati kita menyala dengan suatu keputusan untuk mengabarkan cerita tentang kasih yang menebus, tentang Kristus dan penyaliban-Nya? Adalah kewajiban setiap orang Kristen, bukan saja mengharapkannya, tetapi untuk memperlekas kedatangan Juruselamat. KR 506.2

Jika sidang mau mengenakan jubah kebenaran Kristus, menarik semua ikatan persekutuan dengan dunia, akan ada di hadapannya fajar dari hari yang cerah dan mulia. Janji Allah kepadanya akan berdiri teguh sampai selama-lamanya! Ia akan menjadi baginya suatu keunggulan yang kekal, suatu kesukaan dari banyak keturunan. Kebenaran, terlewatkan oleh mereka yang menghinakan dan menolaknya, akan menang. Meskipun kadang-kadang tampaknya diperlambat, kemajuannya tidak pernah dihambat. Bila pekabaran Allah menemui perlawanan, Ia memberi kepada sidang tenaga tambahan, supaya dapat mempunyai pengaruh yang lebih besar. Dianugerahi dengan tenaga Ilahi, itu akan memotong jalan melalui rintangan dan kemenang-an yang terkuat atas setiap rintangan. KR 506.3

Apakah yang menunjang Anak Allah selama hidup-Nya, bekerja keras dan berkorban? Ia melihat hasil-hasil kerja keras dari jiwa-Nya dan merasa puas. Melihat kepada kekekalan, Ia memandang kebahagiaan mereka yang melalui kerendahan-Nya telah menerima pengampunan dan hidup yang kekal. Telinga-Nya mendengar teriakan orang-orang tebusan. Ia mendengar yang ditebus itu menyanyi nyanyian Musa dan Anak Domba. KR 506.4

Kita boleh mempunyai suatu pemandangan tentang masa depan, ke-bahagiaan surga. Dalam Kitab Suci dinyatakan khayal-khayal tentang kemuliaan yang akan datang, pemandangan yang digambarkan oleh tangan Allah, dan keadaan-keadaan ini sangat berharga kepada sidang-Nya. Oleh iman kita boleh berdiri di ambang kota yang kekal, dan mendengar sambutan yang sangat ramah yang diberikan kepada mereka yang dalam kehidupan ini bekerja sama dengan Kristus, menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk menderita karena nama-Nya. Sebagai perkataan diucapkan, “Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapaku,” mereka membuangkan mahkota mereka pada kaki Penebus, sambil berseru, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian,... Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.” Matius 25:34; Wahyu 5:12, 13. KR 506.5

Di sanalah orang-orang tebusan menghormati mereka yang memimpinnya kepada Juruselamat, dan semuanya bersatu dalam memuji Dia yang mati supaya umat manusia boleh mempunyai hidup yang terukur dengan kehidupan Allah. Pertempuran sudah selesai. Kesusahan dan pergumulan sudah berakhir. Nyanyian kemenangan memenuhi segenap surga sedang orang-orang tebusan memetik nada yang menggembirakan, Layaklah, Layaklah Anak Domba yang telah tersembelih, dan hidup lagi, seorang pemenang yang jaya. KR 507.1

“Kemudian daripada itu aku melihat, sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” Wahyu 7:9, 10. KR 507.2

“Mereka ini adalah orang-orang yang ke luar dari kesusahan besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengahtengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka. ” “Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Wahyu 7:14-17; 21:4. KR 507.3

*****